D. B. Cooper
D. B. Cooper[1] merupakan pemakaian nama populer yang merujuk pada pria tak teridentifikasi yang membajak pesawat terbang jenis Boeing 727 pada saat penerbangan dari Portland, Oregon menuju Seattle, Washington, Amerika Serikat pada tanggal 24 November 1971. Dia meminta 200.000 USD[2] sebagai uang tebusan dan kemudian menghilang setelah dia melakukan terjun payung dari pesawat. Meskipun dilakukan pencarian secara luas dan lengkap oleh penyelidik FBI yang hingga kini masih berlangsung, pelaku tidak pernah ditemukan atau sulit diidentifikasi. Sampai saat ini, kasus ini menjadi satu-satunya peristiwa pembajakan pesawat tak terpecahkan dalam sejarah penerbangan di Amerika Serikat.[3][4][5] Tersangka membeli tiket penerbangan atas nama Dan Cooper, tapi karena masalah pencantuman dalam pemberitaan media, ia dikenal oleh masyarakat umum sebagai "D. B. Cooper". Ratusan petunjuk telah diselidiki pada tahun berikutnya, tetapi tidak ada kesimpulan yang bisa didapat tentang identitas sejati Cooper atau keberadaannya, termasuk sebagian besar uang tebusan tidak diketahui peredarannya. Banyak teori masuk akal yang berbeda-beda telah diajukan oleh para ahli, wartawan, bahkan orang awam.[3][6] Walaupun peneliti FBI bersikeras sejak awal bahwa Cooper mungkin tidak selamat ketika melakukan lompatan yang amat berisiko tersebut,[7] lembaga tersebut masih mengurus berkas kasus tersebut yang telah berkembang menjadi lebih dari 60 volume[8] dan terus mengumpulkan ide-ide dan bukti yang didapat dari masyarakat umum. "Mungkin ahli hidrologi bisa menggunakan teknologi terbaru untuk mengidentifikasi uang tebusan senilai $ 5.800 yang ditemukan pada tahun 1980 dan mengarahkan ke lokasi Cooper mendarat" kata Agen Khusus Larry Carr, pemimpin tim investigasi sejak tahun 2006, "Atau mungkin jika ada seseorang yang ingat kalau pernah bertemu dengan orang aneh. Tahun 1981, sebuah film tentang Cooper berjudul The Pursuit of D. B. Cooper diproduksi di Amerika Serikat. PembajakanPada tanggal 24 November 1971, seorang pria kurus berambut gelap membeli tiket seharga $20 atas nama "Dan Cooper" di Bandar Udara Internasional Portland, Oregon untuk perjalanan menuju Washington.[9] Pria tersebut diidentifikasi mengenakan jas berwarna gelap, dasi yang dijepit, kacamata hitam, dan berpenampilan sopan.[10] Dan Cooper lalu masuk ke dalam pesawat Boeing 727 maskapai Northwest Orient Airlines no. penerbangan 305 dan duduk di kursi 18C.[3] (beberapa sumber mengatakan 15D[11] atau 18E[12]) di bagian belakang kabin penumpang. Dia sempat menyalakan rokok dan memesan bourbon dan air putih. Beberapa saksi mata menyebutkan umurnya sekitar empat puluhan, sedang tinggi badannya sekitar 5 ft 10 in (1,78 m) sampai 6 ft 1 in (1,85 m). Pesawat kemudian lepas landas sesuai jadwal yakni pukul 14.50 waktu setempat (PST). Beberapa menit setelah pesawat lepas landas, Cooper memanggil pramugari bernama Florence Schaffner yang sedang duduk di dekatnya dan menyerahkan sebuah catatan kecil yang terlipat.[3] Schaffner mengira Cooper hanya seorang pria iseng yang ingin memberikan nomor teleponnya, sehingga ia hanya menerima catatan tersebut dan langsung menyimpannya ke saku tanpa melihat isinya.[13] Mengetahui catatannya tidak dibaca, Cooper kemudian mendekatinya dan berbisik kepada Schaffner, "Nona, sebaiknya engkau membaca isi catatan itu. Aku membawa bom".[14] Schaffner segera membuka catatan itu dan membaca tulisan yang ada di dalamnya. Catatan itu kira-kira berbunyi,[15] "Aku membawa bom di dalam koperku. Aku akan menggunakannya jika dibutuhkan. Aku ingin kau duduk disampingku. Pesawat ini telah dibajak."[16] Schaffner melakukan seperti yang diminta dan kemudian meminta Cooper untuk memerlihatkan bom tersebut. Cooper kemudian membuka kopernya secara perlahan untuk memerlihatkan delapan silinder berwarna merah[17] ("empat ditumpuk empat") yang disambung pada kabel dilapisi dengan isolasi merah, dan baterai silinder besar.[18] Setelah menutup tasnya, dia menyatakan tuntutannya yang berupa uang $200.000 dalam pecahan $20,[19] dua parasut utama beserta dua parasut cadangan, dan truk bahan bakar yang siap untuk mengisi ulang mesin ketika pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma, Washington.[20] Cooper kemudian memerintahkan Schaffner untuk menyampaikan instruksinya ke kokpit pilot. Ketika Schaffner kembali dari kokpit, Cooper sudah mengenakan sebuah kacamata hitam[21] Pilot William Scott yang menerima permintaan dari Schaffner kemudian segera menghubungi pusat kendali udara di Seattle, yang kemudian segera meneruskan pesan itu ke polisi dan FBI. Presiden maskapai Northwest Orient, Donald Nyrop, segera mengatur pembayaran uang tebusan dan memerintahkan seluruh kru pesawat untuk mengikuti perintah Cooper sampai permintaannya terpenuhi.[22] Sementara itu, para penumpang lainnya diinformasikan bahwa kedatangan mereka di Seattle akan sedikit tertunda dikarenakan "masalah teknis kecil."[23] Pesawat tersebut kemudian terbang memutari daerah Puget Sound selama dua jam sambil menunggu polisi dan FBI untuk mendapatkan uang tebusan dan parasut (termasuk meyiapkan pasukan penyelamat darurat).[3] Schaffner mengatakan bahwa Cooper sepertinya familiar dengan daerah-daerah lokal. Cooper sempat mengatakan, "Sepertinya Tacoma ada di bawah sana", ketika pesawat sedang terbang melintasi daerah tersebut. Dia juga menyebutkan dengan benar bahwa McChord Air Force Base hanya berjarak 20 menit berkendara dari Bandara Seattle-Tacoma.[24] Schaffner mengidentifikasikan Cooper sebagai seseorang yang tenang dan sopan, tidak seperti tipikal pelaku kriminal yang berwatak keras. Tina Mucklow, salah satu kru pesawat juga setuju dengan pendapat tersebut. "Dia tidak gugup," katanya kepada petugas penyelidik, "Dia terlihat baik. Dia tidak berbuat kasar. Dia selalu terlihat tenang setiap saat."[24] Dia bahkan sempat memesan bourbon dan air putih lagi, dan membayar tagihannya, sambil meminta Schaffner untuk tetap menginformasikan perubahan terbaru.[3] Dia juga memesankan konsumsi untuk kru pesawat selama pemberhentian di Seattle.[25] Pembebasan penumpangPada pukul 17.39, Cooper diberitahu bahwa permintaannya telah dipenuhi, dan pesawat tersebut kemudian mendarat di Bandara Seattle-Tacoma pada pukul 17.45.[26] Ketika pesawat mendarat di bandara Seattle-Tacoma, Cooper segera memerintahkan pilot Scott untuk memarkir pesawat di daerah bandara yang sepi tetapi cukup terang dan mematikan semua lampu di dalam pesawat (dengan tujuan agar Cooper mudah mengawasi daerah sekitar pesawat dan menghindarkan dirinya dari kemungkinan penembak jitu). Manajer operasi Northwest Orient, Al Lee, kemudian mendatangi pesawat dengan menggunakan pakaian biasa (agar Cooper tidak mengira dia sebagai agen FBI jika menggunakan seragam eksekutifnya) dan menyerahkan tas berisi uang tebusan serta parasut kepada kru Tina Mucklow melalui tangga buritan belakang pesawat.[27] Ketika penyerahan selesai, Cooper mengizinkan untuk melepaskan semua penumpang, Schaffner, serta seorang kru bernama Alice Hancock,[26] menyisakan 4 orang kru bersamanya. Selama pengisian ulang bahan bakar, Cooper memberitahu tujuan penerbangan selanjutnya kepada kru kokpit, yaitu menuju ke Mexico City dengan kecepatan minimum (sekitar 100 knot) dengan ketinggian dibawah 10.000 kaki (3,0 km). Untuk menjamin kecepatan minimum, dia menyuruh untuk tetap menurunkan roda pendaratan serta merendahkankan sirip sayap sebesar 15º. Sementara untuk menjamin ketinggian pesawat tetap rendah, dia memerintahkan agar membiarkan kabin untuk tidak bertekanan.[28] Kopilot William Rataczak memberikan informasi kepada Cooper bahwa rentang jarak yang dapat ditempuh pesawat itu dibawah konfigurasi Cooper tebatas sekitar 1.000 mil (1.600 km), yang berarti mereka harus mengisi bahan bakar sekali lagi sebelum memasuki Meksiko. Cooper dan kru kokpit kemudian setuju untuk berhenti di Reno, Nevada, untuk mengisi bahan bakar.[26] Terakhir, Cooper memerintahkan agar pesawat lepas landas dengan pintu kabin belakang terbuka dan tangga yang juga terbuka. Petugas kantor maskapai Northwest memberitahu kru pesawat bahwa hal tersebut tidak aman. Tetapi Cooper membantah dengan mengatakan bahwa hal tersebut aman (tanpa memberitahukan detailnya) sambil mengatakan bahwa dia sendiri yang akan membukanya ketika mereka sudah di udara.[29] Sementara itu, selama menunggu proses pengisian bahan bakar, seorang agen FAA meminta untuk bertemu tatap muka dengan Cooper di atas pesawat, yang langsung ditolak oleh Cooper.[30] Proses pengisian bahan bakar kemudian mengalami sedikit penundaan karena ada masalah pada mekanisme truk,[31] membuat Cooper menjadi curiga, ketika dia berkata, "…seharusnya tidak selama ini."[3] Truk cadangan lalu segera melanjutkan pengisian bahan bakar yang sempat tertunda. Ketika Cooper selesai memeriksa uang tebusan dan parasutnya, pengisian bahan bakar juga telah selesai dilakukan.[26] Kembali ke udaraSekitar pukul 19.40, pesawat boeing 727 maskapai Northwest Orient kembali lepas landas dengan Cooper di dalamnya bersama pilot William Scott, kopilot William Rataczak, pramugari Tina Mucklow, dan teknisi penerbangan H.E. Anderson. Dua pesawat jet tempur F-106 langsung diperintahkan dari McChord Air Force Base untuk mengawal pesawat tersebut, dengan formasi satu jet di atas dan satu jet dibawah pesawat utama, di luar jangkauan penglihatan Cooper.[32] Seketika setelah lepas landas, Cooper menyuruh Tina Mucklow untuk masuk ke kokpit bersama tiga orang lainnya dan tetap disana dengan pintu kokpit yang terkunci.[33] Sembari berjalan menuju kokpit untuk menuruti perintahnya, Tina mengamati bahwa Cooper sedang mengenakan salah satu parasut. Sekitar pukul 20.00, kru kokpit melihat sebuah lampu indikator menyala tanda bahwa pintu buritan belakang sedang berusaha dibuka. Sesaat kemudian, kru kokpit menyadari perubahan tekanan yang drastis di kabin, menandakan bahwa pintu buritan belakang telah sepenuhnya terbuka.[33] Sekitar pukul 20.13, kru kokpit melaporkan bahwa ada tekanan ke-atas secara tiba-tiba pada bagian ekor pesawat, cukup signifikan hingga membutuhkan usaha cukup keras agar pesawat dapat kembali ke posisi penerbangan normal.[34] Sekitar pukul 22.15, pesawat Boeing 727 tersebut mendarat di bandara Reno, Nevada dengan kondisi pintu buritan ekor masih terbuka. Polisi dan agen FBI segera mengepung pesawat tersebut. Pasukan bersenjata segera memasuki pesawat untuk menahan Cooper, tetapi dia tidak ditemukan di dalam pesawat.[33][35] InvestigasiDi pesawat boeing 727 yang dibajak oleh Cooper, FBI menemukan 66 sidik jari tersembunyi yang tidak teridentifikasi,[5] klip dasi hitam Cooper, dan dua dari empat parasut yang ada,[36] dengan satu parasut yang sudah terbuka dan parasut kedua dengan potongan pada bagian kanopinya.[37] Saksi mata di Portland, Seattle, dan Reno, Nevada dan semua individu yang pernah berinteraksi secara personal dengan Cooper, diperiksa dan diinterogasi. Serangkaian sketsa komposit wajah Cooper telah dibuat.[38] Polisi lokal dan FBI segera mulai mencari kemungkinan pelaku. Orang yang paling pertama dicurigai adalah seorang pria Oregon dengan catatan kecil polisi bernama D. B. Cooper, berawal dari dugaan polisi Portland bahwa pembajak mungkin mengunakan nama aslinya atau nama alias yang sama di kejahatannya sebelumnya. Walaupun status pria tersebut sebagai tersangka segera langsung dicabut karena tidak ada bukti yang mengarah kepadanya, kabar terlibatnya pria ini sudah menyebar luas. Seorang reporter yang kurang berpengalaman (disebut adalah Clyde Jabin dari UPI oleh beberapa sumber,[39] Joe Frazier dari AP oleh beberapa sumber lainnya[40]), yang berusaha untuk memenuhi batas akhir penyerahan berita di kantornya, keliru dengan menyamakan "D. B. Cooper" dengan nama samaran si pembajak pesawat, "Dan Cooper". Kesalahan tersebut dikutip dan digunakan oleh banyak media lain, hingga julukan "D. B. Cooper" menjadi tertanam di memori publik sebagai pelaku pembajakan pesawat Boeing 727.[34] Daerah cakupan pencarian yang tepat sangat susah untuk ditentukan, karena bahkan perbedaan kecil dalam perkiraan kecepatan pesawat, atau kondisi alam sepanjang jalur penerbangan (yang sangat bervariasi setiap lokasi dan ketinggiannya), akan mengubah titik pendaratan Cooper,[41] karena bagaimanapun tidak diketahui waktu tepat kapan Cooper melompat keluar dari pesawat. Variabel penting lain adalah lamanya Cooper berada dalam kondisi jatuh bebas sebelum dia menarik kabel parasutnya – jika dia memang berhasil membuka parasutnya.[42] Kedua pilot pesawat jet yang mengawal pesawat Boeing 727 tersebut mengaku tidak melihat objek apapun keluar dari pesawat, baik secara kasatmata maupun melalui radar, termasuk mereka juga tidak melihat parasut yang terbuka; tetapi di malam hari, dengan jarak pandang yang sangat terbatas dan awan tebal yang menutupi segala cahaya dari kota dibawah mereka, seorang manusia dengan pakaian serba hitam bisa saja terlewatkan tanpa terdeteksi.[43] Sebuah reka ulang kejadian telah dilakukan menggunakan pesawat yang sama yang dibajak oleh Cooper dibawah konfigurasi yang sama, juga dengan pilot William Scott. Agen FBI mencoba menggunakan sebuah eretan seberat 200 pon (91 kg) untuk didorong keluar dari pintu belakang pesawat. Mereka berhasil membuat kembali gerakan keatas pada ekor pesawat sesuai gambaran kru kokpit pada pukul 20.13. Berdasarkan percobaan ini, disimpulkan bahwa kemungkinan yang paling tepat mengenai waktu lompat Cooper adalah pukul 20.13.[44] Pada saat itu, pesawat tersebut sedang terbang menembus badai di atas Sungai Lewis di barat daya Wshington.[41] Eksplorasi awal memerkirakan lokasi pendaratan Cooper adalah di selatan lembah Gunung St. Helens, beberapa kilometer tenggara Ariel, Washington, dekat dengan Danau Merwin, sebuah danau buatan yang terbentuk oleh bendungan Sungai Lewis.[45] Pencarian difokuskan di daerah Clark County dan Cowlitz County, termasuk daerah di selatan dan utaranya, di barat daya Washington.[46][47] Agen FBI bersama kepolisian lokal melakukan pencarian luas ke daerah liar pegunungan secara manual serta menggunakan helikopter. Pencarian juga dilakukan ke daerah pertanian disekitarnya, termasuk menanyai penduduknya satu-persatu. Pasukan pencari lainnya melakukan patroli air sepanjang Danau Merwin dan Danau Yale, sampai ke waduk penampungan di dearah timurnya.[48] Namun tidak ditemukan jejak Cooper maupun barang dan peralatan yang mungkin keluar dari pesawat bersama dirinya. FBI juga mengoordinasikan pencarian udara menggunakan pesawat fixed-wing dan helikopter, dari Oregon Army National Guard sepanjang rute "Vector 23" yang berawal dari Seattle sampai Reno.[49] Walaupun sepanjang rute tersebut banyak ditemukan puncak pohon yang rusak ataupun potongan objek plastik, yang dari udara terlihat seperti kanopi parasut, tidak ada yang berkaitan dengan pembajakan Cooper. Pada awal 1972, ketika memasuki musim semi, tim FBI dibantu oleh 200 tentara AD dari Fort Lewis, bersama dengan pasukan AU, pasukan Keamanan Nasional, dan sukarelawan, melakukan pencarian ulang secara intensif di daerah Clark County dan Cowlitz County selama delapan belas hari pada bulan Maret dan tambahan delapan belas hari pada bulan April.[50] Electronic Explorations Co., sebuah firma penyelamatan milik AL, menggunakan sebuah kapal selam untuk melakukan pencarian sampai kedalaman 200 kaki (61 m) di Danau Merwin.[51] Pada akhirnya, opersai pencarian — yang diklaim sebagai pecarian paling ekstensif juga intensif sepanjang sejarah Amerika Serikat — tidak berhasil menemukan material yang berkaitan dengan pembajakan Cooper.[52] Perkembangan lebih lanjutAnalisis berikutnya mulai meragukan perkiraan awal lokasi pendaratan Cooper. William Scott, yang menerbangkan pesawat secara manual dibawah konfigurasi Cooper, berpikir bahwa jalur penerbangannya yang sebenarnya jauh lebih ke timur dari asumsi awal.[8] Data tambahan lain dari sebuah sumber — berdasarkan keterangan pilot maskapai Continental Airlines, Tom Bohan, yang berada sekitar 4 menit di belakang penerbangan 305 — mengindikasikan bahwa telah ada salah perhitungan arah angin, kemungkinan sebesar 80º.[53] Hal ini, ditambah dengan beberapa data tambahan, menghasilkan perkiraan lokasi pendaratan yang baru di selatan-tenggara dari lokasi perkiraan awal, yaitu di daerah penyaluran air Sungai Washougal.[54] Ralph Himmelsbach, seorang pensiunan kepala investigator FBI, menulis di bukunya pada tahun 1986, "Harus kuakui bahwa jika aku akan pergi mencari Cooper, aku akan memulainya di Washougal."[55] Daerah lembah Washougal dan sekitarnya kemudian telah ditelusuri oleh berbagai tim pencari hingga beberapa tahun berikutnya. Hingga saat ini, tidak ditemukan jejak yang dapat mengarah ke pembajakan penerbangan 305.[8]) Pelacakan jejak uang tebusanPada akhir 1971, FBI menyebarkan daftar nomor seri uang tebusan ke berbagai instansi keuangan, kasino, arena pacuan, dan semua organisasi bisnis dengan sirkulasi uang yang cukup besar, termasuk ke beberapa badan hukum di beberapa negara dunia. Maskapai Northwest Orient menawarkan hadiah sebesar 15% dari uang yang kembali, dengan jumlah maksimum $25,000.[56] Pada awal 1972, seorang pengacara umum, John Mitchell, merilis daftar nomor seri tersebut ke masyarakat umum.[57] Masih pada tahun 1972, dua orang pria memalsukan lembaran uang 20 dollar dengan nomor seri Cooper untuk mendapatkan $30,000 dari seorang reporter Newsweek bernama Karl Fleming, sebagai ganti dari wawancara dengan seorang pria yang mereka klaim sebagai pembajak penerbangan 305.[58] Pada awal 1973, dengan uang tebusan yang masih hilang, The Oregon Journal memublikasikan kembali daftar nomor seri uang tebusan dan menawarkan hadiah $1,000 untuk orang pertama yang dapat menyerahkan uang tebusan ke kantor koran tersebut ataupun kantor FBI.[56] Di Seattle, The Seattle Post-Intelligencer membuat tawaran serupa dengan hadiah $5,000.[59] Penawaran tersebut berlaku hingga hari Thanksgiving tahun 1974, dan meskipun terdapat beberapa uang yang mirip, uang tebusan yang asli tetap belum ditemukan.[60] Pada 1975, perusahaan asuransi dari Northwest Orient, Global Indemnity Co., memenuhi tuntutan Pengadilan Tinggi Minnesota dengan membayar $180,000 kepada maskapai Northwest Orient sebagai ganti uang tebusan.[61] Penemuan bukti fisik baruPada musim gugur 1978, sebuah plakat berisi instruksi untuk membuka pintu belakang Boeing 727 ditemukan oleh seorang pemburu rusa sekitar 13 mil (21 km) daerah timur Castle Rock, Washington, utara Danau Merwin, masih dalam cakupan dasar jalur Penerbangan 305.[62] Pada Februari 1980, seorang bocah berumur delapan tahun bernama Brian Ingram, sedang berlibur bersama keluarganya di Sungai Columbia sekitar hilir 9 mil (14 km) dari Vancouver, Washington dan 20 mil (32 km) barat daya Ariel. Ketika menggali pasir di tepi sungai, dia menemukan tiga paket uang tebusan Cooper dalam kondisi masih terikat karet walaupun sudah mulai hancur.[63] Teknisi FBI membenarkan bahwa uang tersebut adalah sebagian dari tebusan Cooper, dua paket berisi masing-masing 100 lembar dan paket ketiga berisi 90 lembar, semua masih tersusun dalam posisi yang sama seperti yang diberikan pada Cooper.[64][65] Penemuan tersebut menimbulkan banyak dugaan baru, dan akhirnya memunculkan lebih banyak pertanyaan. Pernyataan awal oleh para investigator dan ilmuwan fokus pada asumsi bahwa paket-paket tersebut terbawa oleh arus sungai dan berasal dari salah satu anak sungai Columbia. Hidrologis dan teknisi AD mencatat bahwa lembaran uang tebusan yang ditemukan yang memiliki pinggiran agat bulat dan dalam kondisi kusut, mengindikasikan bahwa uang-uang tersebut telah terkikis oleh aktivitas sungai dan bukanlah terkubur seperti dugaan sebelumnya.[66] Jika benar, maka jelas bahwa Cooper tidak mendarat dekat Danau Merwin atau bagian manapun dari Sungai Lewis, yang merupakan hilir dari sungai Columbia dan lebih rendah dari lokasi penemuan; dan hal itu mendukung data tambahan yang memerkirakan lokasi pendaratan dekat Sungai Washougal, yang menyatu dengan hulu utama Sungai Columbia.[67] Tapi hipotesis tersebut di atas memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak menjelaskan 10 lembar uang yang hilang dari salah satu paket ataupun logika mengenai kenyataan bahwa ketiga paket dapat tetap bersama setelah terpisah dari paket lainnya. Sebagai tambahan, Ralph Himmelsbach, kepala investigasi FBI, menekankan bahwa jika paket-paket tersebut terbawa arus hilir, maka seharusnya paket akan terkikis total selama beberapa tahun sejak pembajakan, terutama karet pengikat yang seharusnya sudah lama putus.[68] Bagaimanapun, fakta menyarankan bahwa paket tersebut sampai di daerah penemuan sesudah tahun 1974, tahun di mana dilakukan pengerukan di bagian sungai tersebut. Geologis Leonard Palmer dari Portland State University menemukan dua lapisan yang berbeda, yang terdiri atas pasir dan sedimen di antara lapisan tanah liat di tepi sungai hasil pengerukan dan lapisan pasir tempat paket terkubur, mengindikasikan tidak hanya paket tersebut yang dapat terangkat pasca pengerukan, tetapi bahwa paket-paket tersebut tiba setelah pengerukan selesai dilakukan.[66][69] Berbagai teori alternatif diajukan: Beberapa menduga bahwa paket tersebut sebenarnya telah ditemukan sebelumnya di lokasi yang jauh oleh seseorang (ataupun hewan liar), kemudian dibawa ke tepi sungai dan dikubur kembali. Terdapat pula kemungkinan bahwa paket tersebut memang telah berada di tepi sungai sebelumnya, bahkan mungkin sebelum pengerukan, dan hanya terkubur di lapisan yang dangkal pada saat itu.[70] Kepala kepolisian Cowlitz County menduga bahwa Cooper secara tidak sengaja menjatuhkan beberapa paket dari pintu buritan, yang kemudian terbawa arus angin dan jatuh di Sungai Columbia. Sebuah editor koran lokal beropini bahwa Cooper mengetahui bahwa dia tidak akan dapat menggunakan uang tersebut karena telah dilacak, sehingga dia membuangnya di sungai ataupun menguburnya.[71] Tidak satupun hipotesis yang diajukan hingga hari ini dapat menjelaskan semua bukti dan fakta. Pada 1986, setelah sebuah negosiasi panjang, lembaran uang yang masih dapat dipakai dibagi sama rata antara Brian Ingram dan Northwest Orient, terkecuali 14 lembar utuh yang masih disimpan FBI sebagai bukti.[57][72] Ingram kemudian melelang lima belas lembar uangnya pada 2008 dan mendapat $37,000.[73] Hingga hari ini, tidak satupun dari sekitar 9,700 lembar uang yang hilang ditemukan. Namun, nomor seri semua uang tersebut masih tersedia di internet dan terbuka untuk publik.[74] Hingga saat ini, hanya plakat instruksi dan 3 paket uang tebusan yang merupakan barang yang ditemukan di luar pesawat berkaitan dengan pembajakan Penerbangan 305.[75] Pengungkapan baru FBIPada akhir 2007, FBI mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan sebagian profil DNA Cooper dari dasi yang ia tinggalkan di pesawat yang ia bajak,[41] dan memublikasikan beberapa bukti dan fakta signifikan yang belum pernah dirilis sebelumnya.[76] Bukti dan fakta baru yang dirilis termasuk tiket pesawat Penerbangan 305 Portland-Seattle yang dibeli Cooper tahun 1971 (seharga total $20.00 yang dibayar tunai) dan informasi bahwa satu dari dua parasut cadangan didapatkan secara terburu-buru dari sebuah sekolah penerjun payung Seattle dan secara tak sengaja parasut yang diberikan ke Cooper merupakan sebuah "model tiruan" – sebuah unit yang tidak dapat digunakan yang ditujukan untuk demo dalam ruang. Walaupun terdapat sebuah tanda untuk menandakan sebuah parasut "model" (yang seharusnya dapat dikenali oleh orang yang berpengalaman),[77] Cooper memilih parasut tersebut untuk lompatannya, sepertinya tanpa menyadari bahwa parasutnya tidak berfungsi. Dia justru merusak parasut lain yang berfungsi (kemungkinan kainnya digunakan untuk mengikat tas uang ke tubuhnya.[76]) Mereka juga mengungkap bahwa dari dua parasut utama yang ada, Cooper memilih parasut yang lebih tua daripada parasut olahraga profesional yang secara teknis lebih unggul.[41] FBI juga merilis sketsa komposit dan lembaran fakta yang belum pernah dirilis sebelumnya, bersama dengan permintaan kepada masyarakat umum mengenai informasi yang mungkin berhubungan dengan identifikasi Cooper.[38][41][78] Investigasi terbaruSeorang paleontologis bernama Tom Kaye telah membentuk sebuah tim yang termasuk di antaranya seorang ilustrator ilmiah, seorang ahli logam, dan juga Brian Ingram, penemu uang tebusan di Sungai Columbia. Mereka telah memulai investigasi multifokal dan percobaan lain di Sungai Columbia dan beberapa anak sungainya. Dengan menggunakan teknologi yang sebelumnya belum ada pada 1971, seperti peta satelit dan GPS, mereka berharap dapat menentukan apakah paket tersebut terbawa arus ke lokasi penemuan, atau ditemukan ditempat lain dan dikubur kembali di lokasi penemuan. Anggota tim yang lain melacak ulang jalur penerbangan boeing 727 dari Seattle ke Reno, untuk menentukan lokasi pendaratan Cooper yang lebih tepat. Anggota yang lain menggunakan mikroskop elektron untuk menguji serbuk yang ditemukan pada dasi Cooper, dengan harapan dapat mengetahui daerah asalnya.[75] Pembajakan dengan modus samaCooper bukanlah yang pertama berusaha menggunakan modus tersebut. Selang dua minggu sebelumnya, seorang pria bernama Paul Cini melakukan hal serupa di pesawat Air Canada DC-8. Dia berakhir disergap kru pesawat ketika dia meletakkan senjatanya untuk mengikat parasutnya.[79]) Tetapi, kasus Cooper dipublikasikan jauh lebih luas dan menginspirasi beberapa peniru, terutama dalam jangka setahun sesudahnya. Yang pertama, seorang mantan Tentara Baret Hijau, Richard McCoy, membajak pesawat United Airlines 727-100 setelah meninggalkan Denver, Colorado pada April 1972, mengalihkan arah penerbangan ke San Francisco, lalu melompat keluar ke Utah dengan uang $500.000. Dia mendarat dengan selamat, tetapi ditahan dua hari kemudian.[80] Pada Mei 1972, Frederick Hahneman membajak pesawat Eastern Airlines 727 setelah meninggalkan Allentown, Pennsylvania, meminta uang $303.000 dan enam parasut, lalu melompat di atas Honduras. Sebulan sesudahnya, dia menyerahkan diri dan uangnya ke Kedutaan A.S. di Tegucigalpa.[81] Pada awal June, veteran pasukan penerjun payung Vietnam, Robb Dolin Heady, membajak United Airlines 727 di Reno, menuntut $200.000 dan dua parasut, dan melompat di tengah kegelapan ke dekat Danau Washoe, sekitar 25 mil (40 km) selatan Reno. Dia ditawan keesokan paginya.[82][83] Tiga minggu kemudian, seorang petugas suatu badan jasa yang baru dipecat bernama Martin McNally membajak American Airlines 727 dengan rute awal dari St. Louis menuju Tulsa, lalu diubah menuju Indiana, dan kemudian melompat keluar dengan uang $500.000. Walaupun dia kehilangan uangnya ketika melompat, dia mendarat dengan selamat dekat Peru, Indiana, dan ditahan beberapa hari kemudian di daerah perkotaan Detroit.[84] Total keseluruhan terdapat 15 pembajakan dengan modus yang sama dengan Cooper terjadi selama 1972,[85] dan terus berlanjut pada tahun berikutnya, walau dengan frekuensi yang terus menurun. Bagaimanapun, hanya Cooper yang berhasil menghindari identifikasi dan penangkapan. Teori dan dugaanSejak peristiwa pembajakan, FBI secara berkala memublikasikan beberapa hipotesis dan kesimpulan sementara mengenai kasus Cooper.[86] Meski begitu, deskripsi fisik Cooper tetap tidak berubah dan dianggap dapat dipercaya. Kru penerbangan, Schaffner dan Mucklow, yang sering bersama Cooper, diinterogasi di malam yang sama di kota terpisah,[7] dan memberikan deskripsi yang nyaris identik: tinggi antara 5 ft 10 in (1,78 m) sampai 6 kaki (1,83 m), berat badan 170 hingga 180 pon (77 hingga 82 kg), usia pertengahan 40an, dan mata coklat. Penumpang dan saksi lainnya memberikan ciri-ciri yang hampir sama.[87] Para agen FBI percaya bahwa Cooper familiar dengan daerah Seattle, dan mungkin merupakan veteran AU, berdasarkan kesaksian bahwa dia mengenali Tacoma ketika pesawat memutari Puget Sound, dan pernyataan akuratnya mengenai jarak Markas AU McChord dengan Bandara Seattle-Tacoma — sebuah detail yang tidak diketahui kebanyakan masyarakat umum.[24] Dia mungkin merasa putus asa terhadap kondisi ekonominya. Menurut para pakar, tindakan kriminal yang mencuri uang dalam jumlah besar hampir selalu bermotif ekonomi kerena mereka membutuhkannya dengan segera; jika tidak, maka tindakan kriminalnya tidak sebanding dengan risikonya.[88] Beberapa opini minor menyatakan bahwa Cooper hanya "seorang pencari sensasi" dengan melakukan lompatan tersebut "membuktikan bahwa hal tersebut mungkin untuk dilakukan."[55]) Agen FBI berteori bahwa dia mengambil nama samarannya dari sebuah seri komik populer Prancis tahun 1970an yang memiliki tokoh bernama Dan Cooper, seorang pilot AU Royal Canadian yang sering ambil bagian dalam berbagai petualangan heroik di udara, termasuk terjun payung.[75] Karena komik Dan Cooper tidak pernah masuk ke A.S. ataupun diadaptasi dalam bahasa Inggris, mereka berspekulasi bahwa dia mungkin pernah menjumpai komik tersebut ketika bertugas di Eropa.[75] Mereka yakin bahwa dia sangat pandai membuat rencana yang tersusun rapi: Dia meminta empat parasut dengan agar Polisi berasumsi bahwa dia akan membawa seorang sandra melompat bersamanya, juga agar menjamin bahwa dia tidak akan diberi parasut yang rusak. Jumlah dan bentuk tebusan (yang terdiri atas lembaran $20[19]) tampak juga sudah diperhitungkan dengan matang: pecahan $50 atau $100 akan mudah menarik perhatian jika ia gunakan nantinya dan akan membuatnya sulit lolos, sedangkan pecahan yang lebih kecil dari $20 akan membuat tasnya menggelembung dan terlalu berat baginya untuk melompat.[89] Cooper juga tampaknya cukup lazim dengan pesawat Boeing 727-100. Pesawat jenis itu merupakan pilihan ideal pada zaman itu, tidak hanya karena tangga udaranya, tetapi juga posisi mesin belakang yang cukup tinggi, membuatnya dapat melompat dengan aman tanpa khawatir akan terkena pembakaran jet pesawat. Pesawat tersebut memiliki "sistem bahan bakar satu-pokok" yang membuat bahan bakar dapat diisikan ke seluruh mesin melalui satu lubang pengisian. Termasuk kemampuan untuk tetap terbang tanpa gangguan pada kecepatan dan ketinggian minimum (yang tidak umum untuk sebuah pesawat komersial). Cooper juga berhasil memikirkan cara mengendalikan kecepatan dan ketinggian pesawat tanpa perlu memasuki kokpit, di mana ia dapat dengan mudah disergap oleh dua pilot dan seorang teknisi.[90] Sebagai tambahan, Cooper familiar dengan detail penting, seperti pengaturan kemiringan sayap sebesar 15º (yang sebenarnya jarang digunakan pada pesawat seperti itu) dan tipikal waktu pengisian bahan bakar. Dia tahu bahwa tangga buritan dapat dibuka selama di udara (fakta yang tidak pernah diberikan kepada kru penerbangan biasa, karena tidak ada situasi yang memerlukan hal tersebut pada pesawat penumpang) termasuk cara penggunaannya, yaitu melalui sebuah saklar manual di kabin belakang yang tentu tidak dapat dibatalkan oleh sistem kokpit.[91] Bahkan jika dia ataupun kenalannya pernah mengikuti perang Vietnam, dia mungkin mengetahui fakta bahwa CIA pernah menggunakan Boeing 727 untuk menurunkan pasukan dan logistik ke belakang garis musuh di Vietnam.[92] Tetapi bagaimanapun, FBI menduga kuat bahwa dia kurang memiliki keahlian dan pengalaman dalam terjun payung. “Kami awalnya berpikir bahwa dia adalah pelompat berpengalaman, atau bahkan pasukan penerjun payung,” kata Agen Khusus Carr, kepala investigator sekarang. “Setelah beberapa tahun kami menyimpulkan bahwa hal tersbut tidak benar. Tidak ada penerjun payung yang berpengalaman yang akan melompat di kegelapan malam, di tengah hujan dengan angin berkecepatan 200 mph yang menerpa wajahnya, dengan hanya mengenakan pakaian santai dan jas hujan tentara. Itu sangat berisiko. Dia juga melewatkan bahwa parasut cadangannya hanya untuk pelatihan, sesuatu yang tidak akan terlewat oleh orang berpengalaman.”[75] Dia juga tidak meminta helm[93] dan memilih menggunakan parasut yang lebih tua yang secara teknis lebih rendah mutunya.[41] Berasumsi Cooper bukanlah anggota pasukan penerjun payung, melainkan seorang veteran AU, Carr percaya bahwa dia mungkin pernah bekerja di pesawat kargo, sebuah pekerjaan yang akan memberinya pengetahuna dan pengalaman di bidang penerbangan. Dan juga karena pemuat kargo bertugas melemparkan kargo keluar dari pesawat, mereka mengenakan parasut darurat mencegah jika mereka terjatuh dari pesawat, sehingga dapat membekali Cooper mengenai cara kerja parasut — tetapi tidak cukup pengetahuan untuk selamat dari lompatannya."[75] Tentu saja, para agen FBI telah memerkirakan dari awal kemungkinan bahwa Cooper tidak selamat dari lompatannya.[75] “Melompat ke alam liar tanpa rencana, tanpa peralatan yang tepat, di kondisi cuaca yang buruk, dia bahkan mungkin tidak memiliki kesempatan membuka parasutnya,” kata Carr.[7] Bahkan jika dia memang berhasil mendarat dengan aman, hampir tidak mungkin bertahan hidup di daerah pegunungan tanpa lokasi pendaratan yang telah ditentukan sebelumnya, di mana hal tersebut membutuhkan perhitungan yang sangat tepat dan kerja sama dari para kru. Tidak ada bukti bahwa Cooper pernah mendapat bantuan dari kru pesawat, atau ide pasti mengenai di mana dia ketika dia melompat ke kegelapan.[87] Dugaan tersangkaSejak 1971, FBI telah memproses lebih dari seribu orang yang diduga pelaku pembajakan, termasuk orang gila, orang yang mencari publisitas, sampai pengakuan orang yang akan meninggal. Sebagian besar — walaupun tidak semua — telah dikeluarkan dari daftar tersangka karena tidak terbukti melakukan pembajakan.[5] Berikut adalah beberapa tersangka yang cukup diketahui publik: Kenneth ChristiansenPada 2003, seorang penduduk Minnesota bernama Lyle Christiansen, setelah menonton acara televisi mengenai pembajakan Cooper, percaya bahwa kakaknya yang bernama Kenneth Christiansen adalah Dan Cooper.[3] Setelah berulang kali gagal meyakinkan FBI, lalu penulis dan sutradara Nora Ephron (yang dia harap akan membuat film tentang kasus Cooper), dia kemudian menghubungi seorang detektif swasta di New York. Pada 2010, detektif tersebut memublikasikan buku[94] yang berteori bahwa Kenneth Christiansen adalah pembajak Penerbangan 305. Pada awal 2011, acara dokumenter History Channel juga mengangkat fakta yang secara tak langsung menghubungkan Kenneth Christiansen dengan kasus Cooper.[95] Kenneth pernah menjadi tentara tahun 1944, dan dilatih sebagai pasukan penerjun payung. Perang telah berakhir ketika ia dikirim pada tahun 1945. Setelah meninggalkan Tentara ia bergabung dengan Northwest Orient pada 1954 sebagai mekanik di Pasifik Selatan, dan sesudahnya menjadi kru pesawat, dan kemudian pengurus keuangan di Seattle.[3] Kenneth berusia 45 tahun pada saat pembajakan, tetapi ia lebih pendek (5 ft 8 in (1,73 m)), lebih kurus (150 pon (68 kg)), dan tidak sesuai dengan ciri-ciri lainnya.[3] Dia juga agak botak; walaupun adiknya berkata bahwa dia selalu memakai rambut palsu sebelum ada kasus pembajakan Cooper dan tidak pernah memakainya lagi sesudahnya. Seorang teman lama Kenneth juga menyatakan bahwa Kenneth berhenti memakai rambut palsu pasca pembajakan dan mengklaim bahwa dia mengenali klip dasi pembajak sebagai milik Kenneth.[3] Seperti halnya sang pembajak, Kenneth adalah seorang kidal, perokok, dan menyukai bourbon (hidangan yang dipesan Cooper). (Bukti foto dasi Cooper menunjukkan klip yang dipasang dari kiri, memungkinkan dia seorang kidal.[7]) Pramugari Florence Schaffner memberitahu wartawan bahwa foto Kenneth menurut ingatannya adalah yang paling mirip dengan Cooper dibanding tersangka lain yang pernah ia lihat fotonya.[3] Sementara Tina Mucklow tidak pernah memberitahu pendapatnya ke publik.[96] Kenneth dilaporka membeli rumah baru secara tunai beberapa bulan pasca pembajakan. Sementara ketika dia sekarat karena kanker pada 1994, dia memberitahu Lyle, “Ada sesuatu yang seharusnya kau tahu, tetapi tidak bisa ku beri tahu.” Lyle berkata bahwa ia tidak pernah memaksa kakaknya untuk memberitahunya.[3] Setelah kematiannya, anggota keluarganya menemukan koin-koin emas dan koleksi perangko yang berharga, termasuk uang $200,000 di rekening banknya. Mereka juga menemukan klipping koran tentang Northwest Orient yang dimulai sejak ketika ia direkrut tahun 1950an dan berhenti kira-kira sebelum pembajakan (walaupun fakta bahwa pembajakan Cooper adalah salah satu berita paling sensasional sepanjang sejarah penerbangan.) Kenneth terus bekerja paruh waktu untuk Northwest Orient bertahun-tahun sesudah 1971, tetapi tidak pernah mengumpulkan klipping koran lagi mengenai Northwest Orient.[3] Meski demikian, FBI yakin bahwa Keneth tidak dapat dipertimbangkan sebagai tersangka utama.[41] Mereka menyebutkan ketidakcocokan deskripsi saksi dengan ciri-ciri dirinya, kemampuan terjun payung yang di atas perkiraan kemampuan Cooper, dan tidak adanya bukti yang langsung bersifat menuduh.[97] William GossettWilliam Pratt Gossett adalah veteran tentara yang terlibat dalam perang Korea dan perang Vietnam. Pengalamn militernya termasuk terjun payung dan bertahan jidup di alam liar. Setelah pensiun dari kemiliteran pada 1973 dia bekerja sebagai instruktur ROTC, mengajarkan hukum militer di Weber State University di Ogden, Utah, dan membawakan acara radio di Salt Lake City yang membahas hal paranormal.[98] Gossett dikenal terobsesi akan pembajakan Cooper. Dia mengoleksi banyak artikel berita terkait Cooper dan pernah memeberitahu istrinya bahwa ia sangat tahu tentang kasus tersebut hingga ia dapat "mengukir batu nisan Cooper."[99] Dia dilaporkan pernah memberitahu ketiga putranya, pensiunan hakim Utah, dan seorang teman di Salt Lake City bahwa dia mengakui telah melakukan pembajakan.[99] Foto Gossett yang diambil kira-kira pada tahun 1971 memiliki kemiripan dengan sketsa komposit yang disebar ke publik.[100] Galen Cook, pengacara yang telah mengumpulkan informasi mengenai Gosset selama bertahun-tahun, berkata bahwa Gossett pernah menunjukkan kepada putranya sebuah kunci untuk sebuah kotak deposit di Vancouver, British Columbia, yang dia klaim berisi uang tebusan yang hilang.[101] Putra sulung Gossett, Greg, mengatakan bahwa ayahnya yang seorang penjudi kompulsif itu menunjukkan kepada dirinya setumpuk uang sebelum Natal 1971, beberapa minggu setelah pembajakan Cooper. Dia berspekulasi bahwa Gossett berjudi di Las Vegas.[102] Pada 1988 Gossett mengubah namanya menjadi "Wolfgang" dan menjadi seorang Pendeta Katolik, yang mana Cook menganggap sebagai usaha untuk menutupi identitasnya.[98] Bukti lain termasuk pernyataan salah seorang penumpang, William Mitchell, mengenai "rincian fisik misterius" (yang tidak diberitahunkan) yang mirip antara Gosset dan si pembajak.[103] Cook juga mengklaim telah menemukan kemungkinan hubungan Gossett dengan keempat surat bertanda tangan "D. B. Cooper" ke media cetak beberapa hari setelah pembajakan, walaupun tidak ada bukti bahwa pembajak yang sebenarnya mengirim surat tersebut.[104] FBI menyatakan tidak memiliki bukti langsung keterlibatan Gossett. "Tidak ada satupun hubungannya dengan kasus D.B. Cooper," kata Agen Khusus Carr, "selain pengakuan yang ia buat ke orang lain."[105] William Gosset meninggal pada 2003.[105] Richard Floyd McCoy, Jr.McCoy adalah veteran tentara yang pernah bertugas selama dua tahun di Vietnam, pertama sebagai ahli peledak dan kemudian sebagai pilot helikopter bersama Pasukan Baret Hijau.[106] Setelah pengabdiannya di militer, dia bekerja di Utah National Guard dan gemar melakukan olahraga terjun payung, dengan impian menjadi pasukan penerjun payung Utah.[107] Pada 7 April 1972, McCoy melakukan peniruan pertama modus pembajakan Cooper.[108] Dia membajak Penerbangan 855 United Airlines (sebuah Boeing 727 dengan tangga buritan) di Denver dan mengancam dengan granat ringan dan senjata api kosong. Dia meminta 4 parasut dan $500.000.[109] Setelah menerima uang dan parasutnya di Bandara Internasional San Francisco, McCoy memerintahkan pesawat agar terbang kembali melewati Provo, Utah, dan kemudian melompat dengan meninggalkan catatan pembajakannya dan sidik jari pada majalah yang ia baca.[110] Dia ditahan pada 9 April dengan uang tebusan masih di padanya,[108][110][111] dan menerima hukuman penjara 45 tahun. Dua tahun kemudian dia berhasil melarikan diri dari Penjara Federal Lewisburg. Nemun jejaknya terlacak tiga bulan kemudian di Virginia Beach, Virginia dan McCoy terbunuh dalam kontak senjata dengan FBI.[108] Di sebuah buku tahun 1991 berjudul "D.B. Cooper: The Real McCoy",[112] opsir Bernie Rhodes dan mantan agen FBI Russell Calame menyatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi McCoy sebagai D.B. Cooper. Mereka menekankan pada banyak kemiripan dalam modus kedua pembajakan, termasuk klaim oleh keluarga McCoy bahwa dasi beserta klipnya merupakan milik McCoy, walaupun McCoy menolak untuk mengonfirmasi apakah dia Cooper atau bukan.[108][113] Istri McCoy, Karen Burns McCoy, kemudian mnggugat Rhodes dan Calame termasuk penerbit mereka, karena pernyataan yang mereka buat di bukunya.[114][115] Pengadilan lalu menetapkan denda sebesar $120.000.[108] Walaupun McCoy mengakui pembajakan Denver sebagai aksinya, FBI tidak menganggapnya sebagai pelaku kasus Cooper karena perbedaan yang signifikan antara deskripsi Cooper dengan McCoy.[7] Dia juga terbukti kuat sedang berada di Las Vegas saat peristiwa pembajakan Cooper di daerah Seattle[57] dan berada dirumahnya di Utah sehari sesudahnya.[116] Duane WeberDuane L. Weber adalah veteran Perang Dunia II yang pernah ditahan di setidaknya enam penjara antara 1945 sampai 1968 kerena pencurian dan pemalsuan.[5] Dia dekemukakan sebagai tersangka oleh istrinya berdasarkan pengakuan terakhir sebelum meninggal. Tiga hari sebelum meninggal pada 1995, Weber berkata ke istrinya, "Aku Dan Cooper."[5] Dia lalu mengingat bahwa Weber pernah mengigau dalam mimpinya tentang melompat dari pesawat dan meninggalkan sidik jarinya di tangga buritan.[117] Webber juga pernah bercerita kepada istrinya tentang luka lama di lututnya karena "melompat dari pesawat." Seperti si pembajak, Weber adalah perokok dan menyukai bourbon. Bukti tak langsung yang lain termasuk kunjunagn ke Seattle dan Sungai Columbia pada 1979, di mana Weber berjalan-jalan sepanjan tepian sungai; empat bulan kemudian, Brian Ingram melakukan penemuan uang tebsan di area yang sama. FBI mengeliminasi Weber dari daftar tersangka pada Juli 1998 ketika sidik jarinya terbukti tidak cocok dengan yang ada di pesawat,[117] dan tidak ada bukti langsung yang mengarah padanya.[5] Pada Oktober 2007, contoh DNA miliknya juga terbukti tidak sesuai dengan contoh DNA Cooper.[41] John ListJohn Emil List adalah seorang akuntan dan veteran Perang Dunia II dan Perang Korea yang terbukti membunuh istrinya sendiri, 3 anak remaja, dan ibu 85 tahun di Westfield, New Jersey 15 hari sebelum pembajakan Cooper, kemudian mengambil $200.000 dari bank ibunya dan menghilang.[118] Dia menjadi perhatian atas kasus Cooper berkaitan dengan waktu menghilangnya, kemiripan dengan ciri-ciri pembajak, dan sebuah alasan bahwa "seorang buronan pembunuhan massal tidak memiliki sesuatu untuk disayang."[109][119] Setelah tertangkap pada tahun 1989, John List mengakui pembunuhan atas keluarganya tetapi menolak tuduhan keterlibatannya pada pembajakan Cooper. Walaupun namanya terus muncul di artikel dan dokumenter Cooper, tidak bukti langsung yang mengarah padanya dan FBI sudah tak lagi mengangapnya sebagai tersangka.[109] Dia meninggal di penjara pada tahun 2008.[120] Barbara DaytonDayton adalah seorang pilot rekreasional dan pustakawan Universitas Washington. Terlahir sebagai pria bernama Bobby, dia pernah bergabung dengan tentara pada Perang Dunia II.[121] Setelah itu dia bekerja di bidang peledak di industri konstruksi. Kemudian ia menjadi pilot swasta dan ingin menjadi pilot profesional, tetapi gagal mendapatkan lisensi pilot pesawat komersial. Pada 1969 dia menjalani operasi pergantian kelamin dan menjadi Barbara. Dua tahun kemudian, dia bilang, dia menjadwalkan pembajakan Cooper, menyamar sebagai pria, untuk "kembali" ke industri penerbangan dan FAA, yang aturan dasarnya telah menggagalkan niatnya menjadi pilot penerbangan.[122] Dia bilang dia menyembunyikan uang tebusannya di sebuah tangki dekat titik pendaratannya di Woodburn, Oregon (daerah selatan Portland). Tetapi kemudian ia segera menarik seluruh ceritanya setelah mengetahui bahwa dia bisa saja dihukum karena pembajakan tersebut. FBI tidak pernah berkomentar ke publik mengenai Dayton, yang meninggal pada 2002.[121] Ted MayfieldMayfield adalah veteran tentara khusus, mantan pilot, penerjun payung kompetitif, instruktur penerjun payung, dan mantan narapidana karena bersalah setelah beberapa muridnya meninggal karena parasut yang gagal terbuka. Catatan kriminalnya termasuk perampokan bersenjata dan penyalur pencurian pesawat.[123] Dia diduga sebagai tersangka pada masa awal investigasi. Berdasarkan keterangan Agen FBI Ralph Himmelsbach, dia dikeluarkan dari daftar tersangka, sebagian karena ia dalam waktu kurang dari dua jam pasca pembajakan menawarkan Himmelsbach bantuan untuk memberikan saran sukarela mengenai teknik terjun payung standart dan kemungkinan lokasi pendaratan Cooper.[124] Pada 2006 dua peneliti amatir bernama Daniel Dvorak dan Matthew Myers kembali mengusulkan Mayfield sebagai tersangka dan menarik liputan dari sebuah stasiun televisi Portland[125] dan program "Inside Edition".[126] Mereka mengklaim mereka telah menyusun beberapa fakta kasus yang akan dibahas lebih lanjut pada buku mereka (beberapa di antaranya, mereka berteori bahwa alih-alih menghubungi Himmelsbach untuk memberikan bantuan, Mayfield sebenarnya berniat untuk membuat alibi; dan mereka menantang pernyataan Himmelsbach bahwa Mayfield tidak mungkin menemukan telepon untuk menghubungi FBI dalam kurun kurang dari 4 jam setelah melompat ke alam liar di malam hari.[126] Mayfield membantah keterlibatannya dan terus mengulang pernyataan bahwa FBI menghubunginya 5 kali selama pembajakan berlangsung untuk menanyakan tentang teknik terjun payung. (Himmelsbach berkata bahwa FBI tidak pernah menghubungi Mayfield.[127]) Mayfield menambahkan bahwa Dvorak dan Myers memintanya untuk "bermain" mengikuti teori mereka dan mndapatkan banyak uang. Dvorak dan Myers menyebut kesimpulan tersebut sebagai “kebohongan terang-terangan.”[126] Bagaimanapun Dvorak meninggal pada 2007,[128] dan sepertinya membuat investigasi dan buku mereka terhenti bersama kematiannya. FBI tidak mau berkomentar soal pernyataan awal Himmelsbach bahwa Mayfield, yang masih tinggal di Sheridan, Oregon, telah dikeluarkan dari daftar pada awal-awal masa investigasi.[124] Jack CoffeltCoffelt adalah seorang mantan narapidana dan informan pemerintah yang diakui, yang diklaim pernah menjadi supir pribadi keturunan terakhir Abraham Lincoln yang sudah tak dipedulikan, Robert Todd Lincoln Beckwith. Pada 1972, dia juga mulai mengklaim dirinya sebagai D.B. Cooper dan melalui teman mantan satu selnya di penjara, dia mencoba untuk menjual ceritanya ke Perusahaan Produksi Hollywood. Dia mengatakan dia mendarat dekat Mt. Hood (sekitar 50 mil (80 km) tenggara Ariel), kehilangan uangnya, dan menyebabkan dirinya terluka. Foto Coffelt memiliki kemiripan dengan sketsa komposit, walaupun dia berusia pertengahan 50an pada tahun 1971. Dia juga dilaporkan berada di Portland pada hari pembajakan, dan mengalami cedera kaki pada saat itu yang diakibatkan kecelakaan terjun payung.[129] Data Coffelt telah diperiksa oleh FBI, yang menyimpulkan bahwa dirinya berbeda jauh dari ciri-ciri yang tidak disebar ke publik dan jelas merupakan pemalsuan.[130] Pada tahun 2008 sebuah buku yang membahas keturunan Lincoln karya Charles Lachman[131] kembali menceritakan kisah Coffet dan menganggapnya tersangka, rupanya tanpa menyadari bahwa cerita tersebut sudah tidak dipercaya selama 36 tahun sebelumnya. Buntut peristiwaKeamanan BandaraPembajakan Cooper menandai berakhirnya era penerbangan komersial tanpa pemeriksaan. Presiden Amerika, Richard Nixon, memprakarsai program "Polisi Udara", yang meletakkan agen federal bersenjata yang menyamar ke beberapa penerbangan.[132] Meskipun begitu, setidaknya 31 kasus pembajakan terjadi di A.S. pada 1972, 19 di antaranya bertujuan mendapatkan uang, sedangkan sisanya adalah percobaan menuju Kuba.[133] 15 kasus di antaranya, para pembajak juga meminta parasut.[85] Pada awal 1973, FAA mulai mememerintahkan agar setiap penerbangan memeriksa penumpang dan barang bawaannya. Walaupun di tengah banyaknya perkara hukum yang menuntut bahwa pemeriksaan tersebut merupakan pelanggaran Amendemen Keempat UU Proteksi atas Pemeriksaan dan Penyitaan, Pengadilan Federal mengatakan bahwa pemeriksaan dapat diterima selama bersifat umum, terbatas untuk mencari kemungkinan senjata dan bom.[132] Kontras dengan 31 kasus pembajakan pada tahun 1972, hanya 2 kasus pembajakan pesawat yang terjadi pada 1973, keduanya pun mengalami gangguan jiwa, satu di antaranya berusaha menabrakkan pesawat ke Gedung Putih untuk membunuh Presiden Nixon.[134] Modifikasi unit pesawatDikarenakan banyaknya peniruan pembajakan dengan modus Cooper pada 1972, FAA memerintahkan agar seluruh unit Boeing 727 dilengkapi dengan sebuah alat bernama "Cooper vane", yang dapat mencegah untuk membuka tangga buritan selama penerbangan.[135] Beberapa maskapai bahkan memilih untuk menghilangkan tangga buritan sepenuhnya.[132] Modifikasi lain (yang kurang terkenal) yang juga dimandatkan adalah pemasangan lubang pengintipan di pintu kokpit, agar memungkinkan bagi kru kokpit untuk mengawasi kabin walupun pintu ditutup.[136] Kelanjutan N467USPada 1978, unit pesawat Boeing 727-100 yang dibajak Cooper dijual oleh Northwest Orient ke Piedmont Airlines, di mana unit tersebut diberi nomor ulang menjadi N838N dan tetap digunakan untuk penerbangan domestik komersial.[137] Pada 1984, unit tersebut dibeli oleh Key Airlines, diberi nomor N29KA, dan dimasukkan ke armada piagam sipil AU, mengangkut pekerja antara "Nellis Air Force Base" dan "Tonopah Test Range" di Nevada, selama program pengembangan rahasia dari pesawat jenis "F-117 Nighthawk".[138] Pada 1996, pesawat tersebut dibongkar di Memphis[57] Lihat pula
Catatan kaki
Wacana lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai D. B. Cooper.
|