Cyrtodactylus klakahensis
Cyrtodactylus klakahensis adalah sejenis cecak jari-lengkung yang menyebar terbatas (endemik) di Jawa Timur. Dikoleksi pada tahun 1928-1929, spesimen cecak ini secara keliru dianggap sebagai spesies C. fumosus, sampai kemudian diterbitkan deskripsinya sebagai jenis yang baru pada awal 2016. Nama indonesianya adalah cecak jari-lengkung klakah, dan nama Inggris-nya Klakah Bent-toed Gecko. EtimologiNama penunjuk-jenis "klakahensis" diberikan merujuk pada lokalitas tipe jenis ini, yakni wilayah Klakah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. PengenalanCyrtodactylus klakahensis dapat dibedakan dari jenis-jenis Cyrtodactylus yang lain di wilayah Sunda Besar (termasuk Sulawesi) dan Sunda Kecil melalui kombinasi beberapa karakter berikut:
Panjang tubuh hewan dewasa, dari 3 spesimen, berkisar antara 61,1-68,1 mm SVL (snout-vent length, dari ujung moncong ke kloaka). Habitat dan agihanMeskipun kemungkinan besar agihan cecak ini tidak terbatas di wilayah Klakah saja, akan tetapi diduga kuat bahwa spesies ini menyebar terbatas (endemik) di Jawa Timur. Catatan taksonomisMaterial spesimen cecak jari-lengkung klakah dikoleksi selama Deutsche Limnologische Sunda-Expedition (Ekspedisi Limnologi Sunda Jerman) pada kurun waktu 1928-1929. Empat spesimen yang diperoleh (dua jantan, satu betina, dan satu yuwana/hewan muda) disimpan dalam koleksi Museum Senckenberg (Forschungsinstitut und Naturmuseum Senckenberg, SMF) di Frankfurt am Main, Jerman. Robert Mertens (1934) keliru mengidentifikasi material ini sebagai Gymnodactylus (= Cyrtodactylus) fumosus, sebelum pada akhirnya terbukti berasal dari spesies yang berbeda. Holotipe: SMF 22476. RujukanWikispecies mempunyai informasi mengenai Cyrtodactylus klakahensis.
Pranala luar
|