Curtiss Aeroplane and Motor CompanyCurtiss Aeroplane dan Motor Company adalah produsen pesawat Amerika yang menjual sahamnya ke publik pada tahun 1916 dengan Glenn Curtiss Hammond sebagai presiden. Sepanjang tahun 1920-an dan 1930-an, perusahaan ini adalah produsen pesawat terbesar di Amerika Serikat. Setelah Glenn Curtiss meninggalkan perusahaan ini, perusahaan ini pun menjadi bagian dari Curtiss-Wright Corporation. SejarahPada tahun 1907, Glenn Curtiss direkrut oleh Dr. Alexander Graham Bell, untuk mendirikan Bell's Aerial Experimental Association (AEA), yang bertujuan untuk membantu pendirian organisasi riset dan pengembangan dirgantara.[1] Menurut Bell, AEA merupakan "asosiasi ilmiah kooperatif, bukan untuk menghasilkan keuntungan, tetapi untuk kecintaan terhadap seninya, dan melakukan sesuatu yang bisa menolong banyak orang".[2] Pada tahun 1909, AEA dibubarkan[3] dan Curtiss pun mendirikan Herring-Curtiss Company, bersama dengan A.M. Herring pada tanggal 20 Maret 1909,[4] yang nantinya dinamai ulang menjadi Curtiss Aeroplane Company pada tahun 1910.[5][6] Curtiss Aeroplane and Motor CompanyCurtiss Aeroplane and Motor Company dibentuk pada tanggal 13 Januari 1916 dari penggabungan antara Curtiss Aeroplane Company dan Curtiss Motor Company. Pada bulan Februari 1916, Burgess Company resmi menjadi anak perusahaan dari Curtiss.[7] Dengan dimulainya Perang Dunia I, pesanan dari militer A.S. meningkat tajam, dan Curtiss pun harus berekspansi secepatnya. Pada tahun 1916, Curtiss memindahkan kantor pusat dan pabriknya ke Buffalo, New York, yang memiliki akses terhadap transportasi, sumber daya manusia, dan modal yang lebih besar. Sebuah pabrik tambahan pun dibuka di Toronto, Ontario, yang melakukan produksi, sekaligus pelatihan, dengan membuka sekolah terbang pertama di Kanada pada tahun 1915.[8] Pada tahun 1917, dua pemegang paten dirgantara terbesar, yakni Wright Company dan Curtiss Company, secara sepihak menghentikan produksi pesawat terbang, yang saat itu sangatlah dibutuhkan oleh Amerika Serikat untuk menghadapi Perang Dunia I, akibat perang paten antara kedua perusahaan tersebut. Sebagai hasil rekomendasi dari komite yang dibentuk oleh Franklin D. Roosevelt, Asisten Sekretaris Angkatan Laut A.S. lalu mendorong perusahaan-perusahaan dirgantara untuk membentuk organisasi pemersatu, sehingga perusahaan-perusahaan ini dapat saling membagi paten mereka. Nantinya organisasi ini berhasil dibentuk dengan nama Manufacturer's Aircraft Association.[9][10][11] Curtiss pun ikut berperan dalam pengembangan Penerbangan Angkatan Laut A.S dengan menyediakan pelatihan bagi penerbang dan menyediakan pesawatnya. Pesanan besar pertama datang untuk 144 unit pesawat latih Model F.[4] Pada tahun 1914, Curtiss pun menyewa B. Douglas Thomas dari Sopwith untuk mendesain pesawat latih Model J, yang nantinya mengarah pada diproduksinya JN-4 (lebih dikenal dengan "Jenny").[12][13] The Curtiss Aeroplane and Motor Company nantinya juga bekerja sama dengan Inggris dan Kanada, sehingga pesawat JN-4 dapat dirakit di Kanada, dan nantinya banyak dipakai sebagai pesawat latih di Inggris.[14] Untuk memenuhi pesanan pesawat JN-4, produksi pesawat JN-4 juga diserahkan ke lima perusahaan yang lain. Setelah perang, banyak pesawat JN-4 yang dijual ke masyarakat sipil, membuatnya menjadi pesawat yang sangat penting untuk pilot-pilot yang nantinya akan mencetak rekor dunia, seperti Amelia Earhart.[15] Curtiss juga memproduksi HS-2L yang digunakan secara intensif di masa perang untuk melakukan patroli anti-kapalselam. Pangkalan pun dibangun di Nova Scotia, Kanada, Prancis, dan Portugal untuk tujuan ini. Angkatan Laut Inggris dan Curtiss juga bekerja sama untuk mendesain pesawat, yang nantinya dikenal dengan nama NC-4, yang merupakan pesawat pertama yang mampu terbang melintasi Samudera Atlantik, pada tahun 1919. Curtiss Aeroplane and Motor Company pun berhasil menjadi produsen pesawat terbesar di dunia selama Perang Dunia I, dengan mempekerjakan 18.000 orang di pabrik Buffalo dan 3.000 orang di pabrik Hammondsport. Curtiss pun berhasil memproduksi 10.000 pesawat dalam periode ini, dengan rata-rata produksi mencapai 100 unit pesawat per minggunya. Selesainya perang membuat banyak kontrak militer pun dibatalkan. Pada bulan September 1920, Curtiss Aeroplane and Motor Company melakukan reorganisasi keuangan besar-besaran dan Glenn Curtiss pun menarik sahamnya di perusahaan ini sebanyak US$32 juta dan memutuskan untuk pensiun di Florida.[16] Walaupun begitu, Curtiss tetap menjadi direktur perusahaan ini, namun hanya menjadi penasihat desain. Oleh karena itu, Clement M. Keys pun mengambil alih kendali perusahaan dan nantinya akan menjadi pimpinan induk perusahaan ini.[17] Pesawat buatan Curtiss juga secara berturut-turut memenangkan Schneider Cup, yakni pada tahun 1923 dan 1925. Balapan pada tahun 1923, dimenangkan oleh Letnan David Rittenhouse dari Angkatan Laut A.S yang menerbangkan sebuah Curtiss C.R.3 dengan kecepatan maksimum hingga 177.266 mil per jam (285.282 km/h). Diawaki oleh Letnan Cyrus K. Bettis dari Angkatan Darat Amerika Serikat, Curtiss R3C pun berhasil memenangkan Pulitzer Trophy Race pada tanggal 12 Oktober 1925, dengan kecepatan puncak 2.489 mil per jam (4.006 km/h).[18] Tiga belas hari kemudian, Jimmy Doolittle pun berhasil memenangkan Schneider dengan pesawat yang sama. Doolittle berhasil menjadi yang pertama dengan kecepatan puncak 232.573 mil per jam (374.290 km/h). Curtiss-Wright CorporationPada tanggal 5 Juli 1929, Curtiss Aeroplane and Motor Company resmi menjadi bagian dari Curtiss-Wright Corporation, bersama dengan 11 perusahaan yang lain. Salah satu proyek terakhir Curtiss Aeroplane adalah Curtiss-Bleecker SX-5-1 Helicopter, yang sangatlah ambisius. Tetapi karena biaya yang mahal, proyek ini gagal terlaksana.[19] Curtiss Aviation SchoolCurtiss juga mengoperasikan sebuah sekolah terbang di Long Branch Aerodrome di Mississauga, Ontario, dari tahun 1915 sampai tahun 1917, sebelum akhirnya diambil alih oleh Royal Flying Corps.[20] Atlantic Coast Aeronautical StationGlenn H. Curtiss juga menyeponsori pendirian Atlantic Coast Aeronautical Station di pelabuhan di Newport News, VA, pada musim gugur tahun 1915 dengan Kapten Thomas S. Baldwin sebagai kepalanya. Beberapa siswa disini nantinya pun menjadi penerbang terkenal di Perang Dunia I. Victor Carlstrom, Vernon Castle, Eddie Stinson, dan Gen Billy Mitchell adalah salah satu contohnya. Sekolah ini akhirnya ditutup pada tahun 1922. Referensi
Pranala luar |