Cikaracak, Argapura, Majalengka
SejarahPada masa lalu, sekelompok orang dari desa Garawastu berburu di lereng Gunung Ciremai dan menemukan sebuah mata air yang menakjubkan. Beberapa dari mereka memutuskan untuk menetap di daerah itu dan hidup dalam satu gubug bersama beberapa keluarga. Mereka menciptakan sebuah tungku besar bernama Buyut Tungku untuk memasak hasil buruan dan makanan dari alam. Di sebelahnya, mereka juga membangun tempat penyimpanan yang terkenal dengan nama Buyut Barang. Namun, seiring berjalannya waktu, hasil buruan mereka mulai menurun dan makanan tidak bisa bertahan lama. Untuk mengatasi masalah ini, mereka menemukan cara mengawetkan daging dengan mengirisnya tipis dan mengeringkannya di tebing di sebelah barat tempat tinggal mereka. Daging ini kemudian disebut dengan nama dedeng dan dijadikan sebagai cadangan makanan. Selain itu, legenda menceritakan tentang seorang pemuda dari Cirebon yang menuntut ilmu namun gagal, hingga akhirnya dia menyadari pentingnya tekun dan sabar dalam mencapai ilmu, seperti air yang menetes ke batu yang keras dan akhirnya menjadi sumur. Setelah kembali ke perguruannya, pemuda itu berhasil memperoleh ilmu tinggi dan kembali ke lereng Gunung Ciremai. Dia menemukan pemukiman kecilnya telah berkembang menjadi sebuah pedukuhan, dan berkat kearipannya, dia diangkat menjadi kepala pedukuhan dan memberinya nama Cikaracak, mengambil dari peribahasa "CIKARACAK NINGGANG BATU LAUN-LAUN JADI LEGOK." Cikaracak terus berkembang menjadi desa yang maju dengan beragam bercocok tanam, seperti ubi kayu dan ubi jalar. Setelah menjadi desa, mereka menukar gunung dengan lahan sawah dari desa Garawastu. Desa Cikaracak terus maju dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, agama, dan pendidikan. Peribahasa "CIKARACAK NINGGANG BATU LAUN-LAUN JADI LEGOK" tetap hidup dalam bahasa Sunda hingga saat ini, mengajarkan pentingnya kesabaran dan kebijaksanaan dalam mencapai tujuan hidup. GeografiBatas wilayah Desa Cikaracak Kecamatan Argapura sebelah utara berbatasan dengan Desa Sangkanhurip Kecamatan Sindang, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunungwangi Kecamatan Argapura, sebelah Timur berbatasan dengan TNGC, Dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mekarwangi Kecamatan Argapura. Desa Cikaracak memiliki luas 639.681 m2 dengan luas tanah persawahan 166.662 m2, luas tanah pekarangan 35.000 m2. Batas WilayahBatas Desa Kecamatan/Kelurahan Sebelah Utara : Desa Sangkanhurip Sebelah Barat : Desa Mekarwangi Sebelah Timur : Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Sebelah Selatan : Desa Gunungwangi IklimCurah Hujan Desa cikaracak rata - rata 1600–2200 mm/tahun dengan suhu rata-rata 20 °C - 35 °C dan ketinggian daratan 1300-1500m dpl. Tanah sawah di desa cikaracak seluas 116.662 Ha/m2 dengan lokasi yang menyebar di desa cikaracak, dan untuk tanah darat/tegalan di Desa Cikaracak seluas 240.154 ha/m² dengan lokasi yang menyebar. Jarak dari kantor Kecamatan Argapura ke Desa Cikaracak membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dengan jarak sepanjang 25 km. Sedangkan jarak dari Desa Cikaracak ke ibukota Jawa barat (Bandung) membutuhkan waktu tempuh 3 jam 20 menit dengan jarak sepanjang 120 km. Demografi
Pendidikan
PariwisataWERKIPWERKIP adalah salah satu wisata yang terletak di Desa Cikaracak Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka dengan ketinggian 1.500-1.600 MDPL, dengan berada di dataran tinggi WERKIP mampu menyajikan pemandangan alam yang sangat indah. WERKIP juga bisa menjadi salah satu tempat kemah yang wajib dikunjungi karena pemandangan yang dapat memanjakan mata bagi para pengunjung. WERKIP juga dulunya menjadi akses jalan bagi warga blok kubang menuju ke pusat desa cikaracak |