Chu (negara)
Chu (Hanzi: 楚 Bahasa Tionghoa kuno: *s-r̥aʔ[2]) adalah sebuah hegemon, negara pada era Dinasti Zhou. Mengikuti perkembangan zaman itu, para penguasa Chu mendeklarasikan dirinya raja yang setara kedudukanya dengan para penguasa Zhou semenjak zaman Raja Wu di awal abad ke 8 SM. meskipun awalnya tidak begitu berpengaruh, jauh di selatan Zhou dan melaksanakan adat istiadat yang berbeda dari Zhou di Utara, Chu mulai melaksanakan berbagai reformasi administrasi, menjadikan negara ini sebagai negara ekspansionis yang cukup sukses selama periode Musim Semi dan Musim Gugur. Pada akhirnya kerjaaan ini dimasukkan kedalam istana Zhou yang prestisius pada saat itu dan juga dikenal dalam relasi antar-negara Tiongkok kuno sebagai Bangsawan keempat, sebuah gelar yang diberikan oleh Kaisar Zhou untuk mencegah pembangkangan dari Chu.[3] Dengan ekspansinya yang terus menerus, Chu menjadi sebuah kekuatan yang besar dan mungkin korup di Periode Negara Perang, dan budayanya menjadi sebuah pengaruh yang besar pada zaman Dinasti Han. Dikenal juga sebagai Jing (荆) dan Jingchu (荆楚), Chu mencakup provinsi-provinsi di Tiongkok saat ini yaitu Hubei dan Hunan, termasuk juga sebagian dari Chongqing, Guizhou, Henan, Anhui, Jiangxi, Jiangsu, Zhejiang, dan Shanghai. Selama lebih dari 400 tahun, ibu kota Chu, Danyang bertempat di persimpangan antara Sungai Dan dan Sungai Xi[4][5] didekat daerah Xichuan masa kini, Provinsi Henan, tetapi akhirnya dipindah ke Ying. Bangsawan penguasa Chu awalnya memiliki nama marga Nai (嬭) dan nama klan Yan (酓), tetapi nantinya ditulis sebagai Mi (芈) dan Xiong (熊).[6] SejarahPendirianMenurut legenda yang dikutip dalam Catatan Sejarahwan Agung karangan Sima Qian, keluarga bangsawan Chu merupakan keturunan dari Kaisar Kuning dan cucunya sekaligus penerusnya, Zhuanxu. Cicit Zhuanxu bernama Wuhui (吳回) diberi wewenang atas elemen api oleh Kaisar Ku dan diberi gelar Zhurong. Anak dari Wuhu bernama Luzhong (陸終) memiliki enam orang anak yang semuanya dilahirkan melalui operasi Caesar. Anak termuda, Jilian, mengadopsi marga Mi.[7] Keturunan Jilian yang bernama Yuxiong merupakan guru Raja Wen dari Zhou (r. 1099–1050 SM). Setelah Zhou menggulingkan Dinasti Shang, Raja Cheng dari Zhou (r. 1042–1021 SM) menghadiahkan cicit Yuxiong bernama Xiong Yi hak atas sebuah perkebunan feodal bernama Chu dan gelar yang bisa diwariskan yaitu 子 (zǐ, "bangsawan keempat"). Xiong Yu membangun ibu kota pertama Chu bernama Danyang (hari ini bernama Xichuan di Provinsi Henan).[7] Lihat JugaReferensi
Bacaan lebih lanjut
|