Chichén Itzá
Chichén Itzá (pengucapan: /tʃiːˈtʃɛn iːˈtsɑː/);[1] adalah suatu Situs Peradaban Maya di Meksiko pada abad 800 SM. Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko). Itza merupkan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang. Pusat kebudayaan Suku MayaCandi Chichen Itza merupakan peninggalan arkeologi suku Maya yang paling lengkap serta masih terawat dengan baik. Situs peradaban Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli 2007, terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia hasil pilihan 100 juta orang via email dan sms (layanan pesan singkat) yang diadakan oleh Swiss Foundation. Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks candi ini dibangun antara tahun 502-522 Masehi. Suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain mengatakan, Chichen Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum masehi.[butuh rujukan] Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko). Itza merupakan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang. Di candi Chichen Itza terdapat dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan. Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu. Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Peran sumur itu begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu. Nama Chichen Itza pun berarti di bibir mata air rakyat dalam bahasa Indian setempat. Dengan demikian, Chichen Itza berkembang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi kebudayaan Maya. Konon, Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu pengetahuan. Chichen Itza didirikan raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl yang datang ke Semenanjung Yukatan bersama pasukannya. Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mulai membangun berbagai kuil yang menyerupai piramid. Dengan demikian, periode puncak dari Chichen Itza merupakan campuran kebudayaan Toltec dan Maya. Salah satu kuil terbesar yang didirikan adalah Kukulkan. Berdasarkan legenda Maya, Kukulkan merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl. Kuil Kukulkan berupa piramid bertangga, dengan teras-teras. Di setiap sisi piramid segi empat itu terdapat anak tangga menuju puncak. Di puncak terdapat jalan masuk menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar Raja Kukulkan, yang dicat merah dan bintik-bintik hijau lumut. Di Chichen Itza ini juga terdapat sebuah lapangan permainan yang mirip dengan permainan bola basket masa kini. Permainan 'pok ta pok' yakni melemparkan bola melewati sebuah lingkaran di dinding 7 meter di atas tanah. Kapten dari tim yang pertama kali berhasil menembakkan bola akan dipenggal kepalanya sebagai persembahan untuk dewa-dewa. Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan kuil-kuil ksatria dibumihanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan, sampai penakluk Spanyol datang. Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi saling terpisah dengan yang lainnya. Di tengah-tengah berdiri candi El Castillo (Istana) yang selesai direnovasi. Bentuknya piramid, hanya atapnya tumpul. Melihat candi El Castilo mengingatkan kita pada candi Sukuh di Karanganyar, Solo. Kedua candi ini seperti saudara kembar.Keistimewaan candi El Castilo adalah undak-undakan menuju atas candi. Setiap tanggal 21Maret dan 23 September antara siang dan malam sama lamanya. Pada saat itu di siang hari, undak-undakan candi tertutup bayangan. Sehingga mata kita tertipu, seolah-olah ada banyak ular naik candi. Namun hari berikutnya pada waktu yang sama akan tampak seolah-olah ular itu turun undak-undakan. Di sekitar kompleks candi terdapat patung yang bernama Red Jaguar. Menurut uskup Landa, di tempat inilah sering diadakan upacara korban. Korbannya terdiri dari macan tutul (Jaguar), kura-kura, ayam kalkun, anjing atau semua jantung binatang. Bahkan kadang korbannya juga manusia. Di sekitar kompleks candi ditemukan pula delapan patung Chac Mool. Patung berbentuk manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang memegang sesaji dan kepalanya menoleh ke arah kiri. Chac Mool untuk memuja dewa hujan. Masih di kompleks Chichen Itza terdapat dua tembok yang sama tingginya. Arena di antara dua tembok itu dipakai suku Maya untuk bermain bola. Dimungkinkan bola itu dibuat dari karet, mengingat di sekitar daerah itu tumbuh pohon karet. Tak hanya suku Maya yang senang bermain bola, tetapi juga suku Zapotek Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Chichén Itzá.
Referensi
|