Cerrado
Cerrado (pengucapan bahasa Portugis: [seˈʁadu], [sɛˈʁadu]) adalah kawasan sabana tropis yang luas yang terletak di Brasil, khususnya di negara bagian Goiás, Mato Grosso do Sul, Mato Grosso, Tocantins dan Minas Gerais. Kawasan ini mencakup sekitar 21% luas wilayah Brasil.[1] Deskripsi pertama mengenai cerrado Brasil dibuat oleh ahli botani Denmark, Eugenius Warming, dalam buku Lagoa Santa.[2] Semenjak itu, hasil penelitian telah menunjukkan bahwa Cerrado merupakan salah satu dari kawasan sabana tropis paling kaya dan memiliki tingkat endemisme yang tinggi. WWF menganggapnya sebagai sabana paling kaya secara biologis dengan sekitar 10.000 spesies tumbuhan dan 10 spesies burung endemik.[1] Terdapat pula 200 spesies mamalia di kawasan ini, walaupun hanya 14 yang endemik.[1] PertanianKawasan Cerrado sebelumnya dianggap sebagai kawasan yang sulit untuk bertani akibat tanahnya yang kurang subur dan terlalu asam, tetapi kemudian peneliti di badan Embrapa menemukan bahwa kawasan ini dapat dipakai untuk pertanian massal setelah diberikan fosfor dan kapur. Pada akhir tahun 1990-an, sekitar 14 juta hingga 16 juta ton kapur dituangkan ke lahan di Cerrado setiap tahunnya. Angkanya naik menjadi 25 juta ton pada tahun 2003 dan 2004, atau sekitar lima ton kapur per hektare. Berkat tindakan ini, pertanian berkembang pesat di kawasan ini. Pada saat yang sama, peneliti juga mengembangkan jenis kedelai tropis, dan kini Brasil merupakan pengekspor kedelai utama dunia.[3][4][5] Kini kawasan Cerrado menyediakan lebih dari 70% produksi sapi potong di negara tersebut. Kawasan ini merupakan pusat produksi kacang, jagung, dan beras. Kopi yang diproduksi di Cerrado juga menjadi komoditas ekspor utama Brasil.[6] Selain itu, banyak lahan di Cerrado yang dimanfaatkan untuk memproduksi bubur kertas dari beberapa spesies Eucalyptus dan Pinus. Catatan kaki
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Cerrado. |