Cerme, Gresik
Cerme adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Cerme merupakan salah satu kecamatan yang terletak bagian selatan kota Gresik tepatnya dari "terminal bunder" ke arah selatan. Kata "Cerme" mumpunyai beberapa makna yaitu "ancer-ancere rame" yang artinya "pusat keramaian" atau "akan menjadi kota yang ramai", karena jalan protokolnya merupakan jalan penghubung daerah Tapal Kuda dan Gerbangkertosusila. Wilayah administrasiCerme merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai banyak desa dan mayoritas masyarakat atau penduduknya bekerja sebagai petani padi dan petani tambak namun sekarang sudah banyak pendatang. Cerme terbagi menjadi 25 desa antara lain: Dadapkuning, Lengkong, Dooro, Dampaan, Ngembung, Guranganyar, Sukoanyar, Morowudi, Iker-iker Geger, Betiting, Cerme Kidul, Cerme Lor, Cagak Agung, Ngabetan, Kambingan, Wedani, Dungus, Kandangan, Gedangkulut, Semampir, Pandu, Jono, Tambakberas, Padeg, dan Banjarsari. SejarahBerdasarkan cerita dari para sesepuh terdahulu, Cerme merupakan salah satu persinggahan para pendekar-pendekar dan prajurit-prajurit pada masa kerajaan Majapahit menuju Kerajaan Giri dan Keraton Sidayu untuk kepentingan pemerintahan pada zaman Majapahit. Hal ini dibuktikan dari nama dusun yang sekarang dijadikan pusat pemerintahan di kantor camat Cerme yaitu Jurit hingga sekarang, dan dipercaya banyak pusaka pendekar dan prajurit yang masih tertinggal di daerah tersebut. Cerme mempunyai banyak petilasan zaman Majapahit antara lain Candi Ireng yang berada di Kali Mati (Desa Cerme Kidul dekat Kecamatan Menganti) dan bekas/sisa-sisa pagar/benteng Majapahit yang terletak di dekat Stasiun Cerme. Di Cerme juga banyak sekali peninggalan-peninggalan gedung pemerintahan pada masa VOC/Belanda antara lain Kawedanan Cerme dan bangunan sekitar Kawedanan. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Cerme.
|