Cemeti (lembaga seni)

Cemeti - Institut untuk Seni dan Masyarakat (sebelumnya bernama Galeri Cemeti dan berubah menjadi Rumah Seni Cemeti) adalah pusat seni independen yang didirikan 31 Januari 1988. Lembaga ini berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan No. 41, Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.[1] Cemeti memiliki fokus pada kegiatan kesenian, pameran, residensi, dan manajemen seni.[2] Institusi ini bekerja sama dengan para seniman, kurator, dan peneliti multidisiplin untuk mempromosikan dan mendukung berbagai kegiatan seni rupa kontemporer. Cemeti selalu melibatkan seniman lokal, seniman asing, penulis, aktivis seni, dan juga masyarakat luas. Di samping mempromosikan karya, Cemeti sebagai institusi juga menekankan proses pengkaryaan praktik seni alternatif.[3] Galeri ini berusaha untuk mengekspresikan komitmen terhadap praktik artistik serta menyuarakan isu-isu sosial dan politik sehingga institusi ini bertindak sebagai situs penting bagi aksi-aksi masyarakat sipil. Rumah seni ini menggunakan slogan 'Institut untuk Seni dan Masyarakat' sejak tahun 2017.[4]

Sejarah

Pusat seni ini didirikan pada 31 Januari 1988 oleh pasangan suami-istri seniman yaitu Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo. Pada awal didirikannya, nama yang digunakan adalah "Galeri Cemeti".[1][2] Pendirian rumah seni ini kemudian diikuti dengan pendirian Yayasan Seni Cemeti, yang telah berubah nama menjadi Indonesian Visual Art Archive (IVAA) di bulan April 1995.[1] Rumah Seni Cemeti dan IVAA kini bekerja sebagai dua entitas yang terpisah, dengan Cemeti lebih berfokus pada pameran, proyek kesenian, manajemen dan residensi seni, sedangkan IVAA lebih berfokus pada dokumentasi, penelitian, pendidikan, serta penyebaran informasi.[2]

Program-program Cemeti

Beberapa program yang dijalankan oleh Cemeti tidak hanya berupa pameran saja, namun program seperti diskusi, lokakarya, pertemuan, publikasi, proyek penelitian jangka panjang, dan program residensi seniman dilakukan secara aktif sebagai program tahunan Cemeti. Cemeti sebagai platform secara aktif menanggapi atau merespons isu-isu yang terjadi dalam masyarakat, baik isu-isu kebudayaan maupun konteks isu yang lebih luas. Isu-isu yang menjadi fokus adalah penelitian jangka panjang yang telah melewati proses kuratorial. Pemetaan fokus atas isu-isu yang dihadirkan juga diolah dalam bentuk arsip. Hal ini dilakukan untuk merumuskan berbagai kemungkinan dan penemuan berbagai praktik artistik, bahasa, dan estetika seni di Indonesia.[5]

Rujukan

  1. ^ a b c Schott, Christina (Februari 2013). "25 years of the Cemeti Art House". Nafas Art Magazine. Diakses tanggal 7 Maret 2018. 
  2. ^ a b c "Menimati Karya Seni Rupa di Cemeti Art House Yogyakarta". Diakses tanggal 7 Maret 2018. 
  3. ^ Koalisi, Seni. "Cemeti Art Institute". Diakses tanggal 18 Oktober 2022. 
  4. ^ Cemeti, Art. "Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat". Diakses tanggal 18 Oktober 2022. 
  5. ^ Cemeti, Art. "Program". Diakses tanggal 18 Oktober 2022. 
Kembali kehalaman sebelumnya