Catherine de Bourbon (1559-1604)
Catherine de Bourbon (7 Februari 1559 – 13 Februari 1604) adalah seorang putri dan wali penguasa Navarra. Ia memerintah Kepangeranan Béarn atas nama saudaranya, Raja Enric III dari Navarra, dari 1576 hingga 1596. BiografiCatherine lahir pada 7 Februari 1559 sebagai putri Jeanne III, Ratu Navarra dan rekan pemimpinnya, Antoine de Bourbon.[1] Dia dinamai seperti ibu baptisnya, ratu Prancis Catherine de' Medici. Jeanne masuk Calvinisme setahun setelah kelahiran Catherine dan menyatakannya sebagai agama resmi Kerajaan Navarra. Sebaliknya Antoine tetap sebagai penganut Katolik dan berbalik melawan istrinya dan mengancam akan menceraikannya. Dia meninggal berjuang demi Katolik pada 17 November 1562. Catherine bersama ibunda dan kakandanya, Henri, saat mereka berjuang demi Protestan. Ratu meninggal pada 9 Juni 1572, dan hak asuh Catherine diserahkan kepada Catherine de' Medici dan Charles IX. Selama pembantaian de la Saint-Barthélemy, Catherine dan kakandanya dipaksa masuk Katolik. Setelah kematian Charles IX pada 1574, raja baru, Henri III, mempertimbangkan untuk menikahi Catherine. Dia hampir menikah dengan James Charles Stuart, dan kakandanya mengirim duta besar ke Edinburgh untuk merundingkan pernikahan, termasuk Claude de l'Isle, François de Civille, dan Jérôme Groslot.[2] Pelayanan politikKakanda Catherine, penerus Ratu Jeanne III, umumnya tidak hadir di kerajaan. Setelah melarikan diri dari penawanan pada 1576, ia mempercayakan Catherine dengan pemerintahan Béarn. Dia menjabat hampir terus menerus sebagai wali penguasa hingga 1596, di mana di antara tanggung jawabnya yang lain, menjamu Antonio Perez, seorang pengungsi Katolik Spanyol yang terkenal dari Raja Felipe II. Setelah aksesi kakandanya ke takhta Prancis, pada 1589, ia diangkat menjadi Adipatni Albret dan Comtesse Armagnac. Ditunjuk oleh kakandanya untuk jabatan di dewannya sebagai perwakilan kepentingan Protestan Prancis pada 1598, ia mulai membujuk Huguenot untuk menyetujui maklumat Nantes. PernikahanSebagai bagian dari perjanjian Saint-Germain-en-Laye antara Henri IV dan Charles III, Adipati Lorraine, disepakati bahwa Catherine harus menikah dengan putra sulung Charles, Henri (1563–1624).[1] Perjanjian pernikahan ditandatangani pada 13 Juli 1598. Namun, Catherine adalah seorang Calvinisme yang taat, yang menolak untuk masuk Katolik Roma, sementara suaminya adalah seorang Katolik yang taat, dan mantan anggota Liga Suci. Dengan demikian, dispensasi kepausan diperlukan untuk mengizinkan keduanya menikah, tetapi pada 29 Desember 1598, Paus Klemens VIII menyatakan dirinya menentang pernikahan tersebut. Tidak puas, Henri IV mengintimidasi Uskup Agung Reims untuk memberikan izin pernikahan. Ini dibuat di Saint-Germain-en-Laye pada 31 Januari 1599. Henri akhirnya mendapatkan persetujuan Paus. Hingga kelahiran keponakannya pada 27 September 1601, dia adalah pewaris sementara takhta Navarra. Namun, Catherine meninggal tak lama setelah pernikahannya, tanpa keturunan. Suaminya menikah lagi dengan Margherita Gonzaga, keponakan Maria de' Medici (istri kedua Henri IV). Sebagai penulisCatherine de Bourbon juga seorang penulis, karyanya terutama terdiri dari soneta dan korespondensi.[3][4] ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Catherine de Bourbon.
Sumber
Bacaan selanjutnya
|