Carnival Cruise Line
Carnival Cruise Line adalah sebuah operator kapal pesiar internasional yang berkantor pusat di Doral, Florida. Perusahaan ini adalah anak usaha dari Carnival Corporation & plc. Logo perusahaan ini berupa cerobong yang berbentuk mirip seperti ekor paus, dengan skema warna merah, putih, dan biru. Desain cerobong tersebut pun digunakan di cerobong dari semua kapal milik perusahaan ini. Carnival menempati peringkat pertama dalam daftar operator kapal pesiar terbesar di dunia, berdasarkan jumlah penumpang per tahun dan jumlah kapal. Hingga September 2020[update], Carnival Cruise Line mengoperasikan 23 unit kapal.[2] Struktur perusahaanCarnival adalah salah satu dari sepuluh operator kapal pesiar yang dimiliki oleh Carnival Corporation & plc, operator kapal pesiar terbesar di dunia. Pada tahun 2018, Carnival Cruise Line diperkirakan menyumbang 8,9% dari total pendapatan yang berhasil dikumpulkan oleh seluruh operator kapal pesiar di dunia dan menyumbang 22% dari total penumpang yang berhasil diangkut oleh seluruh operator kapal pesiar di dunia.[3] Perusahaan ini memiliki 26 unit kapal, sehingga menjadi yang terbesar di dalam Carnival Group.[4] Sebanyak 18 unit kapal memakai bendera Panama, 6 unit kapal memakai bendera Bahama, dan 2 unit kapal memakai bendera Malta. Perusahaan ini berkantor pusat di Miami, Florida, Amerika Serikat. Divisi Amerika Utara dari Carnival Corporation yang mengendalikan perusahaan ini juga berkantor pusat di Doral, Florida.[5][6] SejarahCarnival Cruise Line didirikan pada tahun 1972 oleh Ted Arison. Untuk mendanai bisnisnya, Arison meminta bantuan temannya, Meshulam Riklis, yang memiliki American International Travel Service (AITS). Arison dan Riklis pun mendirikan perusahaan ini sebagai anak usaha dari AITS. AITS diharapkan dapat memasarkan dan mempromosikan perusahaan ini. Pada tahun 1974, untuk mematuhi peraturan, Riklis menjual semua saham perusahaan ini yang dipegang oleh AITS ke Arison dengan harga $1, tetapi Arison harus menanggung utang perusahaan ini yang cukup besar.[7] Penjualan tersebut pun memungkinkan Arison untuk menjalin hubungan dengan agen perjalanan independen. Ia juga mempromosikan kapal pesiarnya ke orang yang lebih muda. Format promosi tersebut ternyata sangat efektif.[7] 1970-an: Awal mulaCarnival Cruise Lines pertama kali berlayar dari Miami pada tahun 1972 dengan kapal pertamanya, yakni Mardi Gras, yang dibeli dari Canadian Pacific Line. Carnival mengubah livery kapal tersebut dari yang awalnya dominan hijau khas Canadian Pacific, menjadi kombinasi merah, putih, dan biru seperti sekarang.[8] Pada tahun 1975, perusahaan ini kembali membeli satu unit kapal milik Canadian Pacific Line, dan mengubah namanya menjadi Carnivale.[7] Kesuksesan kedua kapal tersebut pun memungkinkan perusahaan ini untuk membeli kapal ketiganya pada tahun 1978, yakni TSS Festivale. Kesuksesan ketiga kapal tersebut kemudian memungkinkan perusahaan ini untuk membeli kapal baru, agar dapat berkompetisi dengan operator kapal pesiar asal Miami yang lain.[8] 1980-an: Kapal baru pertamaPada tahun 1982, Carnival memperkenalkan kapal baru pertama mereka, yakni Tropicale.[9] Kapal tersebut menjadi kapal pertama Carnival yang dilengkapi dengan cerobong berbentuk seperti ekor paus, yang dirancang oleh Joe Farcus. Desain cerobong tersebut lalu diterapkan di semua kapal milik Carnival.[10] Pada tahun 1984, Carnival memperkenalkan kampanye pemasaran televisi baru dengan dibintangi oleh Kathie Lee Gifford.[11] Pasca kesuksesan Tropicale, dan meningkatnya kompetisi di Miami dengan hadirnya kapal yang lebih baru, Carnival pun memesan Holiday pada tahun 1985, Jubilee pada tahun 1986, dan Celebration pada tahun 1987.[10] 1990-an: Ekspansi armadaMulai tahun 1990, Carnival memperkenalkan kapal pesiar kelas Fantasy, dimulai dengan Fantasy, dan diakhiri dengan unit kapal kedelapan, yakni Paradise pada tahun 1998. Saat itu, Fantasy adalah salah satu kapal terbesar dan dilengkapi dengan atrium kapal terbesar.[10] Pada tahun 1993, Carnival mulai menyingkirkan kapal bekas yang mereka operasikan, dengan menjual kapal pertama mereka, yakni Mardis Gras, setelah dioperasikan selama 21 tahun. Carnivale kemudian juga digunakan untuk membentuk anak usaha yang diberi nama Fiesta Marina Cruises. Pada tahun 1996, kelas Destiny diperkenalkan, dimulai dengan Carnival Destiny. Dengan 101,000 GT, kapal tersebut pun menjadi kapal penumpang terbesar di dunia pada saat itu dan menjadi kapal pertama yang beratnya melebihi 100.000 ton. Platform kelas Destiny pun terus digunakan dengan berbagai modifikasi hingga Carnival Splendor pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, Festivale, kapal bekas terakhir yang dioperasikan oleh perusahaan ini, resmi dipensiunkan. Pada tahun 1998, kapal ketujuh dari kelas Fantasy, yakni Elation, menjadi kapal pesiar pertama yang dilengkapi dengan propulsi azipod,[12] yang kini digunakan di sebagian besar kapal pesiar. Paradise yang juga diluncurkan pada tahun 1998, menjadi kapal pesiar non-perokok penuh pertama saat diluncurkan.[13] 2000-an: Awal era modernPada tahun 2001, kapal panamax kelas Spirit diluncurkan, dimulai dengan Carnival Spirit. Pada tahun 2001, Robert H. Dickinson, Presiden dan CTC dari perusahaan ini, berpartisipasi dalam sebuah dokumenter BBC yang berjudul Back To The Floor. Dickinson bekerja sebagai awak dengan pangkat terendah di MS Imagination di Karibia, di mana ia mengikuti seorang pembersih asal Rumania bernama Alina.[14] Pada bulan Oktober 2002, Carnival mengakuisisi P&O Princess Cruises dengan harga 3,5 milyar euro.[15][16] Pada tahun 2001, Carnival menyerahkan kapal baru pertamanya, yakni Tropicale ke Costa Cruises. Sepanjang dekade 2000-an, perusahaan ini menjual atau menyerahkan sejumlah kapalnya ke operator kapal pesiar lain, seperti Jubilee pada tahun 2004, Celebration pada tahun 2008, dan Holiday pada tahun 2009. Pada tahun 2004, Carnival Corporation menginisiasi program pengembangan kapal baru yang diberi nama Pinnacle Project, untuk membuat purwarupa kapal seberat 200.000 GT, yang akan menjadi kapal pesiar terbesar di dunia pada saat itu. Kapal tersebut kemudian dibatalkan, tetapi Carnival kemudian mengembangkan proyek baru yang diberi nama Next Generation.[17] Pada tahun 2009, Carnival meluncurkan kapal terbesarnya pada saat itu, yakni Carnival Dream seberat 128,000 GT. Carnival Dream pun mulai dioperasikan pada tanggal 21 September 2009. Setelah beberapa kali berlayar di Mediterania, kapal tersebut kemudian dialihkan untuk menyediakan pelayaran mingguan ke Karibia dari Pelabuhan Canaveral mulai tanggal 5 Desember 2009. Kapal kedua, yakni Carnival Magic, menyusul diperkenalkan pada tanggal 1 Mei 2011. Pada tanggal 1 Desember 2009, diumumkan bahwa Carnival telah memesan kapal ketiga untuk kelas Dream.[18] Kapal tersebut kemudian mulai dioperasikan pada bulan Juni 2012 dan kini bermarkas di Galveston.[19] Pada tanggal 10 Mei 2010, Carnival menamai kapal tersebut sebagai Carnival Breeze.[20] 2010-anPada tanggal 26 Oktober 2012, diumumkan bahwa Carnival telah memesan kapal baru seberat 133.500 GT. Kapal tersebut pun akan menjadi kapal terbesar yang pernah diproduksi oleh Fincantieri. Kapal tersebut kemudian diberi nama Carnival Vista,[21] dan pertama kali berlayar pada tanggal 1 Mei 2016 dari Trieste, Italia.[22] Pada bulan Januari 2017, Michael Thamm ditunjuk sebagai CEO Carnival Asia untuk mengawasi operasional perusahaan ini di Tiongkok dan sekitarnya.[23] Adik dari Carnival Vista, yakni Carnival Horizon, pertama kali berlayar dari Barcelona, Spanyol pada tanggal 2 April 2018. Queen Latifah menjadi ibu pelindung dari kapal tersebut dan membaptis kapal tersebut pada tanggal 23 Mei 2018.[24] Carnival Panorama, adik dari Carnival Vista yang lain, mulai berlayar sebagai kapal pesiar unggulan dari perusahaan ini pada tanggal 11 Desember 2019. Kapal tersebut pun menjadi kapal pertama milik perusahaan ini yang bermarkas di Pesisir Barat Amerika Serikat semenjak MS Paradise (kini MS Carnival Paradise) pada tahun 1998. Kedua kapal tersebut bermarkas di Long Beach, California. Pada bulan Februari 2018, perusahaan ini memperkenalkan proyek pengembangan pelabuhan besar di Ensenada, Meksiko.[25] Pada akhir bulan Juni 2019, diberitakan bahwa Carnival sedang membangun terminal pertamanya di Jepang, tepatnya di Sasebo, dan rencananya akan diberi nama Terminal Uragashira. Pejabat setempat berharap bahwa terminal tersebut dapat mulai dioperasikan pada akhir bulan Juli 2020.[26] Referensi
Pranala luar |