BusójárásBusójárás (Hungaria, artinya "Busó-berjalan"; Bahasa Kroasia: Pohod bušara[1]) adalah sebuah perayaan tahunan suku Šokci yang tinggal di kota Mohács, Hungaria, yang diadakan di akhir musim Karnaval ("Farsang"), yang berakhir sehari sebelum hari Rabu Abu (Sebelum Paskah). Tanggal perayaanPerayaan ini menampilkan Busó (orang-orang yang memakai topeng tradisional) dan diiringi oleh musik rakyat, permaninan bola Masquerade, parade dan menari. Busójárás sendiri berlangsung selama enam hari, dan biasanya diadakan di bulan Februari. Acara ini dimulai pada hari Kamis, yang diikuti oleh karnaval Kisfarsang (Farsang kecil) pada hari Jumat, dengan perayaan terbesar, Farsang vasárnap (Farsang Minggu) pada hari Minggu ketujuh sebelum Minggu Paskah. Perayaan ini kemudian diakhiri dengan acara yang disebut Farsangtemetés (Pemakaman Farsang) pada hari Selasa berikutnya (Shrove Tuesday atau Mardi Gras). Perayaan tradisional ini telah ditorehkan pada Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada tahun 2009.[2] Farsang adalah tanggal karnaval dari Keuskupan (6 Januari) yang secara tradisional, ditandai dengan pesta ceria, bermain bola, bernyanyi, berdansa dan cukup populer di Eropa. Kisah awal mulanyaPenduduk setempat menjelaskan Karnaval dengan dua legenda terkait tapi berbeda. Menurut legenda paling populer, selama masa Utsmaniyah, orang-orang dari Mohács melarikan diri dari kota, dan mulai tinggal di rawa dan hutan di dekatnya untuk menghindari pasukan Ottoman (Turki). Suatu malam, saat mereka duduk dan berbicara di sekitar api, seorang pria tua Šokak tiba-tiba muncul entah dari mana, dan berkata kepada mereka: "Jangan takut, hidupmu akan segera berubah menjadi baik dan kamu, aku, akan kembali ke rumahmu Sampai saat itu, bersiaplah untuk berperang, siapkan berbagai senjata dan topeng yang menakutkan, topeng itu untuk dirimu sendiri, dan tunggu sampai malam penuh badai, seorang ksatria bertopeng akan mendatangimu". Dia menghilang tiba-tiba saat itu juga. Para pengungsi itu mengikuti perintahnya, dan beberapa hari kemudian, pada malam yang penuh badai, ksatria tersebut datang. Dia memerintahkan mereka untuk mengenakan topeng mereka dan kembali ke Mohács, mereka membuat kebisingan sebanyak mungkin. Mereka mengikuti jejak kesatria itu. Orang-orang Turki begitu ketakutan karena kebisingan, topeng, dan badai di malam hari, sehingga mereka mengira setan-setan menyerang mereka, dan mereka melarikan diri dari kota sebelum matahari terbit. Sedangkan cerita yang lainnya tapi kurang populer, menyebutkan bahwa tujuan busó ini adalah untuk menakut-nakuti bukan orang Turki tapi para pengungsi itu sendiri. Bagaimanapun, penduduk setempat telah merayakan Busójárás pada awal Februari setiap tahun sejak itu. Bahkan acara ini sendiri juga popuker di negara tetangga Hungaria, sebut saja Kroasia, Serbia, Slovenia dan juga dari Polandia. Galeri
Referensi
Pranala luar
|