BungalowBungalow (bahasa Hindi: बुन्गलोव) adalah sejenis rumah (biasanya) satu lantai. Kata ini berasal dari kata Hindi bangla pada 1676. Secara harafiah, itu berarti sebuah rumah "dalam gaya Benggala".[1] Rumah jenis ini awalnya kecil, hanya satu lantai, beratap jerami, dan memiliki serambi lebar.[2] Bungalow hari ini adalah jenis rumah terpisah yang biasanya memiliki satu lantai, satu lantai setengah, atau dua lantai, dan ada juga yang agak besar. KelebihanBungalow sangat cocok untuk pemilik-pemilik rumah karena semua daerah hunian terletak pada satu lantai dan tidak adanya tangga antara kamar-kamar. Jadi, bungalow sangat mudah diubah menjadi tempat tinggal orang cacat yang menggunakan kursi roda. Lingkungan yang hanya terdiri dari bungalow-bungalow memberikan lebih banyak keleluasaan tanpa gangguan dibandingkan dengan lingkungan yang terdiri dari rumah-rumah dua lantai. Bagi banglo, pohon dan semak yang ditanam pada tempat-tempat strategis adalah cukup untuk menghadang pandangan tetangga. Sebaliknya bagi rumah dua lantai, rumah-rumah yang lebih tinggi itu membutuhkan pohon yang jauh lebih tinggi untuk mencapai efek yang sama, dan tidaklah praktik bagi pohon-pohon yang begitu tinggi ditanam terlalu dekat dengan rumah. Namun, bungalow-bungalow yang walau dibangun secara erat masih menghasilkan lingkungan yang agak rendah padatnya dan oleh itu, mengakibatkan rebakan kota. Persoalan biaya dan ruangDari segi unit luas (misalnya, per kaki persegi atau per meter persegi), bungalow adalah lebih mahal untuk dibangun dibandingkan dengan rumah dua lantai dengan ukuran dasar dan atapnya lebih besar untuk ruang hunian yang sama. Dasar yang besar seringnya juga membutuhkan lahan yang luas. Inilah sebabnya mengapa banglo sering tidak dibangun secara terpisah dan tidak berbagi dasar atau dinding dengan rumah yang lain. Jika pemilik rumah mampu membeli bungalow yang biayanya lebih tinggi dari rumah dua lantai, maka mereka sering turut mampu memiliki rumah yang tidak kembar. Meskipun rumah banglo biasanya berbentuk persegi panjang, sebenarnya apa-apa bentuk dasar dapat diadopsi. Bagi bungalow-bungalow dengan dinding batu-bata, jendela-jendelanya sering ditempatkan tinggi dan dibangun sampai atap. Ini menghindari kebutuhan kurva-kurva atau ambang-ambang yang khusus untuk menyangga dinding batu-bata. Untuk rumah-rumah dua lantai, tidak adanya pilihan lain kecuali membangun dinding batu-bata di atas jendela (tetapi jendela-jendela lantai kedua dapat ditempatkan tinggi dan dibangun sehingga atap). Rujukan
|