Bukit Makmur Mandiri Utama

PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Perseroan terbatas
IndustriPertambangan
Didirikan7 Desember 1998; 26 tahun lalu (1998-12-07)
Kantor pusatJakarta Selatan, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia dan Australia
Tokoh kunci
Indra Dammen Kanoena[1]
(Direktur Utama)
Dian Sofia Andyasuri[1]
(Komisaris Utama)
JasaPenambangan batu bara
PendapatanKenaikan US$ 1,833 miliar (2023)[2]
Kenaikan US$ 160 juta (2023)[2]
Kenaikan US$ 51 juta (2023)[2]
Total asetKenaikan US$ 1,921 miliar (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan US$ 314 juta (2023)[2]
PemilikPT Delta Dunia Makmur Tbk
Karyawan
Kenaikan 16.798 (2023)[2]
Anak usahaBUMA Australia Pty Ltd
Situs webdeltadunia.com/buma

PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau biasa disingkat menjadi BUMA, adalah anak usaha dari Delta Dunia Makmur yang bergerak di bidang penambangan batu bara. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini menyediakan jasa pertambangan untuk 15 unit tambang batu bara di Kalimantan dan Queensland.[2][1]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan sebagai sebuah perusahaan keluarga pada bulan Desember 1998.[2][1] Pada tahun 2009, Delta Dunia Makmur resmi mengakuisisi perusahaan ini.[3] Pada bulan Maret 2018, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Geo Energy Resources, yakni PT Tanah Bumbu Resources, senilai Rp 7 triliun.[4] Sebulan kemudian, perusahaan ini juga mendapat kontrak senilai US$ 340 juta dari anak usaha Resources Alam Indonesia, yakni PT Insani Baraperkasa, untuk menyediakan jasa penambangan hingga bulan Desember 2025.[5]

Pada bulan Mei 2018, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Bayan Resources, yakni PT Indonesia Pratama, senilai US$ 1 miliar.[6] Pada bulan Desember 2021, melalui BUMA Australia, perusahaan ini resmi mengakuisisi Downer Mining East asal Australia dengan harga AU$ 150 juta.[7][8] Pada tahun 2022, melalui BUMA Australia, perusahaan ini mendapat perpanjangan kontrak penambangan untuk tambang Blackwater milik BHP Mitsubishi Alliance, dengan nilai Rp 5,7 triliun.[9] Pada bulan April 2024, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Whitehaven Coal Mining, yakni Blackwater Operations.[10]

Pada bulan Agustus 2024, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Singaraja Putra, yakni PT Persada Kapuas Prima, senilai Rp 12 triliun.[11] Pada bulan Oktober 2024, perusahaan ini mendapat perpanjangan kontrak penambangan dari anak usaha Stanwell Corporation, yakni TEC Coal, hingga bulan Juni 2026, dengan nilai sekitar AU$ 200 juta per tahun.[12] Perusahaan ini kemudian juga mendapat perpanjangan kontrak penambangan dari PT Indonesia Pratama hingga tahun 2035.[13]

Referensi

  1. ^ a b c d "Sekilas Perusahaan". PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  2. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  3. ^ Santoso, Candra Setya (21 Agustus 2009). "Delta Dunia Akuisisi Bukit Makmur Rp5,5 T". Okezone. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  4. ^ Bosnia, Tito (8 Maret 2018). "BUMA Raih Kontrak Baru Senilai Rp 7 T". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  5. ^ Bosnia, Tito (4 April 2018). "BUMA Panen Kontrak Baru, Kali Ini Dapat dari IBP". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  6. ^ Bosnia, Tito (7 Mei 2018). "BUMA Raih Kontrak Baru Senilai Rp 13,5 Triliun". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  7. ^ Sidik, Syahrizal (11 Oktober 2021). "Jorjoran! Patrick Walujo cs Caplok Tambang Australia Rp 1,6 T". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  8. ^ Delta Dunia Makmur (DOID) Tuntaskan Akuisisi Tambang di Australia
  9. ^ Delta Dunia (DOID) Raih Kontrak Rp5,7 Triliun di Australia
  10. ^ Pratomo, Gagas (16 April 2024). "BUMA Australia Raih Kontrak Baru di Tambang Blackwater". Liputan 6. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  11. ^ Puspadini, Mentari (16 Agustus 2024). "Anak Usaha DOID (BUMA) Teken Kotrak Rp12 T, Garap Tambang di Kapuas". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  12. ^ Gideon, Arthur (6 Oktober 2024). "Anak Usaha DOID Raih Perpanjangan Kontrak di Tambang Meandu Australia". Liputan 6. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
  13. ^ Puspadini, Mentari (28 Oktober 2024). "Bidik Rp107,8 T, BUMA Perpanjang Kontrak dengan Grup Bayan". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2025. 
Kembali kehalaman sebelumnya