Bukit Makmur Mandiri Utama
PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau biasa disingkat menjadi BUMA, adalah anak usaha dari Delta Dunia Makmur yang bergerak di bidang penambangan batu bara. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini menyediakan jasa pertambangan untuk 15 unit tambang batu bara di Kalimantan dan Queensland.[2][1] SejarahPerusahaan ini didirikan sebagai sebuah perusahaan keluarga pada bulan Desember 1998.[2][1] Pada tahun 2009, Delta Dunia Makmur resmi mengakuisisi perusahaan ini.[3] Pada bulan Maret 2018, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Geo Energy Resources, yakni PT Tanah Bumbu Resources, senilai Rp 7 triliun.[4] Sebulan kemudian, perusahaan ini juga mendapat kontrak senilai US$ 340 juta dari anak usaha Resources Alam Indonesia, yakni PT Insani Baraperkasa, untuk menyediakan jasa penambangan hingga bulan Desember 2025.[5] Pada bulan Mei 2018, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Bayan Resources, yakni PT Indonesia Pratama, senilai US$ 1 miliar.[6] Pada bulan Desember 2021, melalui BUMA Australia, perusahaan ini resmi mengakuisisi Downer Mining East asal Australia dengan harga AU$ 150 juta.[7][8] Pada tahun 2022, melalui BUMA Australia, perusahaan ini mendapat perpanjangan kontrak penambangan untuk tambang Blackwater milik BHP Mitsubishi Alliance, dengan nilai Rp 5,7 triliun.[9] Pada bulan April 2024, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Whitehaven Coal Mining, yakni Blackwater Operations.[10] Pada bulan Agustus 2024, perusahaan ini meneken kontrak jasa penambangan dengan anak usaha dari Singaraja Putra, yakni PT Persada Kapuas Prima, senilai Rp 12 triliun.[11] Pada bulan Oktober 2024, perusahaan ini mendapat perpanjangan kontrak penambangan dari anak usaha Stanwell Corporation, yakni TEC Coal, hingga bulan Juni 2026, dengan nilai sekitar AU$ 200 juta per tahun.[12] Perusahaan ini kemudian juga mendapat perpanjangan kontrak penambangan dari PT Indonesia Pratama hingga tahun 2035.[13] Referensi
|