Bukaka Teknik Utama

PT Bukaka Teknik Utama Tbk
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: BUKK
IndustriManufaktur
Didirikan25 Oktober 1978; 46 tahun lalu (1978-10-25)
Kantor pusatCileungsi, Bogor, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Irsal Kamarudin[1]
(Direktur Utama)
Suhaeli Kalla[2]
(Komisaris Utama)
Produk
  • Menara baja
  • Jembatan baja
  • Garbarata
  • Peralatan minyak dan gas
  • Peralatan pembangunan jalan
  • Kendaraan khusus
Jasa
  • Pembangkitan listrik
  • Galvanisasi
  • Pendukung pengeboran minyak dan gas
PendapatanRp 3,982 triliun (2020)[3]
Rp 410,794 milyar (2020)[3]
Total asetRp 4,976 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 2,841 triliun (2020)[3]
PemilikPT Denaya Cakra Cipta (42,60%)
Solihin Jusuf Kalla (15,85%)
Suhaelly Kalla (15,84%)
Achmad Kalla (15,37%)
Publik (10,34%)
Karyawan
703 (2020)[3]
Anak usahaPT Bukaka Mandiri Sejahtera
PT Bukaka Energi
PT Bukaka Forging Industries
PT Bukaka Mega Investama
PT Bukaka Minyu Industry
PT Bukaka Teknik Utama Balikpapan
Situs webwww.bukaka.com

PT Bukaka Teknik Utama Tbk adalah sebuah perusahaan manufaktur yang berkantor pusat di Cileungsi, Bogor. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta.[3][4]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978, dan setahun kemudian, perusahaan ini mulai memproduksi mobil pemadam kebakaran. Antara tahun 1990 hingga 2000, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan meluncurkan sejumlah produk baru, antara lain menara baja, peralatan minyak dan gas, garbarata, dan jembatan baja. Perusahaan ini kemudian mulai membangun PLTA. Pada tahun 2006, perusahaan ini keluar dari Bursa Efek Indonesia, lalu melakukan restrukturisasi utang dan kuasi reorganisasi. Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT Bukaka Mandiri Sejahtera untuk berbisnis di bidang pertambangan, pengolahan, dan perdagangan nikel. Pada tahun 2013, perusahaan ini juga mendirikan PT Bukaka Energi untuk berbisnis di bidang PLTA. Pada tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi saham PT Bukaka Forging Industries yang sebelumnya dipegang oleh PT Indonusa Harapan Masa. PT Bukaka Energi juga mengakuisisi empat perusahaan yang bergerak di bidang pengoperasian PLTMH, yakni PT Mappung Hydro Power, PT Sakita Hydro Power, PT Anoa Hydro Power, dan PT Usu Hydro Power.

Pada tahun 2015, perusahaan ini kembali masuk ke Bursa Efek Indonesia dan mendirikan PT Bukaka Mega Investama untuk berbisnis di bidang jasa, perdagangan, pembangunan, industri, pertambangan, dan pertanian. Pada tahun 2016, melalui PT Bukaka Mandiri Sejahtera, perusahaan ini mengakuisisi PT Mitra Karya Agung untuk berekspansi ke bisnis peleburan. Pada tahun 2017, perusahaan ini meneken perjanjian KSO dengan Krakatau Steel, yang terdiri dari empat kontrak senilai Rp2,95 triliun untuk melakukan suplai material, pabrikasi dan ereksi, galvanisasi, dan transportasi material untuk proyek pembangunan Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed mulai dari STA 9+500 sampai STA 47+500. Perusahaan ini juga membeli 25% saham PT Poso Energy, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengoperasian PLTA. Pada tahun 2018, perusahaan ini mendirikan PT Bukaka Teknik Utama Balikpapan untuk menyediakan jasa pendukung pengeboran minyak dan gas. Pada tahun 2019, perusahaan ini meneken kontrak penjualan 33 unit garbarata dengan M-Solutions asal Thailand senilai US$ 7,5 juta atau sekitar Rp 105 miliar. Pada tahun 2020, perusahaan ini meneken perjanjian kerja sama dengan Airports Authority of India (AAI) untuk pengadaan 36 unit garbarata, termasuk instalasi dan perawatannya, senilai US$ 5,1 juta.[3][4]

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". PT Bukaka Teknik Utama Tbk. Diakses tanggal 1 Februari 2022. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Bukaka Teknik Utama Tbk. Diakses tanggal 1 Februari 2022. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Bukaka Teknik Utama Tbk. Diakses tanggal 1 Februari 2022. 
  4. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bukaka Teknik Utama Tbk. Diakses tanggal 1 Februari 2022. 

Lihat pula


Kembali kehalaman sebelumnya