Bubuk, Rogojampi, Banyuwangi
Bubuk adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. DusunDesa Bubuk dibagi menjadi 3 dusun, dan 1 dukuh, yaitu:
SejarahDesa Bubuk ini dahulunya adalah sebuah desa yang hampir seluruh penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Seluruh warga desa sangat makmur dengan sawah-sawah yang subur. Semasa itu desa sedang mengalami panen raya dengan hasil pertaniannya yang melimpah ruah. Masyarakat desa seakan lupa dengan Sang Pencipta karena panen yang begitu melimpah ini. Sebuah hama penyakit kemudian menyerang tanaman pertanian para warga pada musim selanjutnya. Hama tersebut berbentuk bubuk halus seperti tepung yang seketika saja membuat padi-padi yang siap panen terserang dan menjadi rusak. Gagal panen terjadi besar-besaran yang kemudian mengancam kehidupan masyarakat setempat akibat kelaparan. Musim selanjutnya seorang tokoh masyarakat setempat yaitu Buyut Kopek menamai desa ini dengan nama Bubuk, sebagai perwujudan terima kasih dan mohon ampun kepada "Dewi Sri" (Dewi Kesuburan) telah mengingatkan masyarakat dengan didatangkannya hama penyakit tersebut dan telah diberikannya hasil panen yang melimpah. Nama Bubuk kembali mengingatkan pada peristiwa terserangnya berbagai tanaman pertanian oleh hama penyakit bubuk. GeografiDesa Bubuk sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Desa Bubuk juga menjadi wilayah perbatasan antara Kecamatan Rogojampi dengan Kecamatan Singojuruh. Sebuah sungai membelah desa yang membatasi antara Dusun Bubuk Krajan dengan Dusun Warengan dan Banje. Beberapa Gumuk juga tersebar di desa Bubuk. Salah satu yang terkenal adalah Gumuk Kopek yang berada di perbatasan antara Dusun Bubuk Krajan dengan Dusun Warengan. Nama gumuk ini juga diambil dari salah seorang sesepuh desa zaman dulu yaitu Buyut Kopek. Batas-batas WilayahSebelah Utara: Desa Lemahbangdewo dan Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh Sebelah Timur: Desa Gladag Sebelah Selatan: Desa Aliyan dan Mangir Sebelah Barat: Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh AksesDesa Bubuk dapat diakses dari Kota Banyuwangi dengan cara keluar arah Jalur Pantai Selatan. Dari pertigaan Adipura Rogojampi dapat mengambil jalur lurus atau melewati Jalur ke Jember. Dari jalur timur dapat ditempuh dengan melewati Desa Gladag, kemudian dari perempatan Gladag dapat berbelok ke barat, atau dari jalur barat dapat melewati Jalur ke Jember, kemudian dari pertigaan Desa Benelan Kidul tepat di depan Stasiun Televisi Komersial TVRI dapat berbelok ke arah timur. PendudukMasyarakat Desa Bubuk sebagian besar merupakan Suku Osing yang bermukim dan bertempat tinggal secara turun-temurun. Masyarakat Osing di Desa Bubuk dapat dikatakan sebagai penduduk asli Banyuwangi keturunan dari Pangeran Tawang Alun. AgamaAgama yang dipeluk masyarakat Desa Bubuk didominasi oleh agama Islam, tetapi ada sebagian kecil komunitas masyarakat Hindu yang berada di perkampungan Tangkas. Perkampungan ini terdiri atas sebuah keluarga besar pendatang yaitu keluarga Bapak Tangkas, dan bermukim sedikit terpisah dari masyarakat lain. Perkampungan Tangkas berada di perbatasan Dusun Warengan dengan Banje, yaitu berjarak 200 m arah timur Warengan, serta 400 m arah barat Banje. Sebagian kecil lagi ada juga pemeluk agama Kristen, tetapi hanya beberapa keluarga saja. Mata PencaharianSebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Bubuk adalah petani dan buruh tani. Kemudian diikuti sebagian kecil adalah wiraswasta, pegawai negeri, pegawai bank, serta tukang-tukang dengan keahlian khusus (tukang kayu, tukang listrik dll). Namun ada yang keunikan yang dapat ditemui jika kita berkunjung ke Dusun Warengan, Desa Bubuk, kita dapat menemukan pengrajin sapu ijuk tradisional serta tali dari ijuk. Sebagian ibu-ibu rumah tangga menjadi pengrajin sapu ijuk tradisional sejak zaman orde baru. Hasil produksi sapu ini dipasarkan ke berbagai daerah di Banyuwangi, bahkan ada sebagian yang dikirim ke Pulau Bali dan Lombok. PendidikanLembaga pendidikan formal di Desa Bubuk adalah sebagai berikut:
Pranala luar
|