Buahan, a Banyan Tree Escape
Buahan, a Banyan Tree Escape adalah hotel butik mewah yang terletak di Payangan, Bali. Didirikan pada tahun 2022, hotel ini menjunjung konsep keterbukaan di sepenjuru properti, "tanpa dinding dan tanpa pintu", sehingga diiklankan sebagai "pengalaman terbuka" (The Naked Experience).[1] Hotel ini dibangun di kawasan perbukitan di tepi Sungai Ayung yang menghadap ke barat dan memperlihatkan pemandangan tujuh puncak gunung di kejauhan.[2] Buahan, a Banyan Tree Escape dimiliki dan dikelola oleh Banyan Group, sebuah perusahaan penyantunan asal Singapura, dan merupakan properti pertama dengan tajuk "Banyan Tree Escape".[3] SejarahBuahan, a Banyan Tree Escape dirancang oleh Dharmali Kusumadi, Wakil Ketua Group Design Services dari Banyan Group. Menurut Dharmali, Banyan Group sudah membeli petak lahan di mana Buahan sekarang berdiri sejak awal tahun 2000-an, dengan rencana untuk membangun sebuah sanggraloka yang menyuguhkan "pengalaman khas Bali". Rencana tersebut hampir terwujud pada tahun 2008, namun berakhir ditunda dan baru dilanjutkan kembali pada tahun 2017, di saat tren membangun vila di perbukitan Bali sedang menjamur.[4] Nama Buahan merujuk pada desa di mana sanggraloka ini terletak, Buahan Kaja.[5] Dharmali merancang Buahan sebagai penginapan mewah di mana tamu tidak dibatasi oleh dinding dan pintu. Hotel ini berdiri di atas bukit luas dengan 4 tingkatan, namun hanya ada 16 kamar yang tersebar jauh dari satu sama lain, memastikan terjaganya kebebasan pribadi.[1] Dalam proses perancangan, Dharmali dibantu oleh Gede Kresna, seorang arsitek Bali yang terkenal akan ruang kerjanya, Rumah Intaran, di Bengkala.[6] Bangunan-bangunan Buahan dibuat dari kayu ulin asal Kalimantan, keseluruhannya didaur ulang dari dermaga atau perahu nelayan. Setiap kamar dihiasi oleh rotan dan perabotan kayu, sementara bambu digunakan untuk membangun struktur-struktur kecil seperti tiang.[7] Buahan juga dirancang sebagai usaha yang ramah lingkungan; hampir seluruh bahan makanan dipanen di wilayah dalam radius satu jam dari hotel, dan 70% adalah tumbuhan.[8] Berita mengenai pembangunan Buahan pertama kali dilaporkan pada bulan Oktober 2020, di tengah pandemi Covid-19. Menurut Banyan Group, sanggraloka ini dilahirkan sebagai respon tren pariwisata yang menekankan kesejahteraan dan keberlanjutan.[9] Hotel ini dicirikan sebagai "sanggraloka percobaan" (experimental resort) karena menyuguhkan konsep yang belum banyak diterapkan dalam dunia penyantunan pada saat itu. Awalnya ditargetkan akan dibuka pada tahun 2021,[10] pembukaan ditunda selama setahun, dengan peresmian pada tanggal 14 Juni 2022.[11] Buahan diumumkan bersamaan dengan empat properti Banyan Group lain di Indonesia, dengan letak di Bali, Lombok, dan Sumatera Utara.[9] Sejauh ini, hanya dua dari lima properti tersebut yang sudah terealisasi: Buahan dan Homm Saranam Baturiti Bali.[12] FasilitasBuahan, a Banyan Tree Escape terdiri atas 16 kamar saja. Kamar-kamar tersebut dijuluki sebagai "bale", istilah yang merujuk pada bangunan tradisional Bali di mana masyarakat desa berkumpul.[13] Bale-bale tersebar di perbukitan di tepi Sungai Ayung dan dibagi menjadi lima tipe: Rainforest Pool Bale, River Valley Pool Bale, Buahan Valley Pool Bale, Above the Waterfall Pool Bale, dan Seven Peaks Pool Bale. Setiap bale memiliki desain, luas, dan konfigurasi yang sama; semuanya memiliki luas 160 m2 dan fasilitas kolam renang pribadi. Perbedaan tipe adalah letak dan pemandangan yang disuguhkan; Rainforest Pool Bale, tipe kamar terendah, berada di bagian terbawah kompleks hotel dan dikelilingi oleh hutan belantara, sementara Seven Peaks Pool Bale, tipe kamar tertinggi, berada di titik teratas kompleks hotel dan memiliki pemandangan keseluruhan lembah Buahan, termasuk puncak Batukaru, Sanghyang, Adeng, Pohen, Pucuk, Lesung, dan Tapak. Ciri khas paling unik dari hotel ini adalah absennya dinding di keseluruhan kamar. Alih-alih pengondisi udara pada umumnya, setiap kamar memiliki kipas angin yang kecepatannya dapat diatur oleh tamu. Meskipun dipromosikan sebagai "hotel tanpa pintu", setiap kamar sebenarnya memiliki gerbang kecil, namun gerbang tersebut tidak dapat dikunci. Tamu dapat menggantung sebuah boneka di depan gerbang apabila mereka tidak ingin diganggu.[14] Bangunan utama Buahan ditempati oleh rumah makan (Open Kitchen), bar (Botanist Bar), dan kolam renang umum yang bergaya tanpa batas (infinity pool). Tidak ada tepas seperti hotel pada umumnya, sehingga proses lapor masuk tamu dilakukan di bangunan ini setelah acara penyambutan di sebuah bale kecil di mana tamu dipersilahkan untuk menabuh kulkul sebagai pertanda bahwa mereka sudah datang. Selain bangunan utama dan bale-bale tamu, terdapat pula dua bangunan lain di tepi bawah kompleks hotel yang digunakan untuk perawatan spa dan yoga.[15] Buahan hanya memperbolehkan tamu berusia 18 tahun ke atas.[5] PencapaianPada tahun 2023, majalah Travel + Leisure menobatkan Buahan sebagai hotel bukit (upcountry hotel) terbaik ketiga di Asia-Pasifik, sementara kolam renang umumnya juga dinobatkan sebagai yang terbaik kelima di Asia-Pasifik.[16] Rujukan
Pranala luar |