Bringin, Juwana, Pati
GeografiDesa Bringi terletak lebih kurang 5 km ke arah selatan dari Kecamatan Juwana dan merupakan daerah dataran rendah dengan batas-batas:
Dari arah utara-selatan dibelah oleh jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Juwana dan Pucakwangi yang juga merupakan jalur alternatif menuju Kabupaten Blora melalui Kecamatan Todanan. DemografiKarena merupakan daerah dataran rendah dan relatif jauh dari pantai Laut Jawa maka sebagian besar penduduk desa ini menpunyai mata pencarian sebagi petani dengan komoditas utama padi dan palawija. Makanan dan minuman khasDesa Bringin terkenal dengan buah "Siwalan" serta minuman "Legen". Selain itu desa ini terkenal juga dengan minuman "Es Dawet" serta "Es Gempol". Pendidikan
Seni Desa Bringin pada zaman dahulu mempunyai kelompok ketoprak, tetapi sayangnya kelompok itu sudah bubar dan tidak ada penerusnya. Dahulu juga ada pemain kesenian "kentrung", tetapi sekarang pemainnya sudah meninggal serta tidak ada penerusya, Alhamdulillah mulai tahun 2015 muncul kelompok tongtek dengan nama TBK, (TONGTEK BRINGIN KIDULAN) , yang masih eksis sampai sekarang. Kelompok kesenian ini sering tampil di berbagai tempat bahkan banyak penghargaan yg sudah di dapat mulai dari perlombaan tingkat kecamatan sampai kabupaten, di bawah pimpinan Pujo Leksono kelompok kesenian ini semakin hari semakin bagus tampilannya, semoga dengan munculnya kelompok kesenian ini bisa membangkitkan jiwa seni yang terpendam pada masyarakat desa Bringin. Desa Bringin mempunyai Seniman Dalang Wayang Kulit yang tersohor pada masanya, dan sampai sekarang masih melegenda. Beliau adalah Mbah DALANG KARMIJAN KARSO LEKSONO. Dalang wayang kulit senior paling sepuh di kota pati yang berasal dari desa Bringin, Namanya dikenal sebagian besar di wilayah kab Pati. Mempunyai dua orang adik perempuan yang menjadi sinden , yaitu ibu sukarni dan ibu Sukarti. Kedua adik mbah dalang karmijan ini juga menjadi sinden terbaik dimasanya. Semoga Mbah Dalang Karmijan senantiasa diberi kesehatan dan kemulyaan , sehingga bisa menjadi sumber inspirasi dan sumber informasi bagi generasi muda yang ingin belajar kesenian Wayang Kulit. Perekonomian Masyarakat desa Bringin sebagian besar bekerja sebagai petani, tetapi karena sawah yang ada di desa Bringin merupakan sawah tadah hujan, maka banyak penduduk desa yang berwiraswasta, ada yang menjadi pengusaha kuningan, penjual es dawet, penjual es gempol,membuat kue dumbek, sales kuningan, dan sebagian menjadi pekerja di pabrik kuningan. Tempat ibadahTempat ibadah di Desa Bringin terdiri dari 1 masjid dan 9 mushola.
|