Bounty Killer
Bounty Killer (nama asli: Rodney Basil Price, lahir 12 Juni 1972) adalah deejay musik reggae and dancehall asal Jamaika. Ia adalah pendiri grup dancehall yang dikenal sebagai The Alliance. BiografiMasa kecil dan awal karierPrice pindah ke Kingston pada usia dini bersama ibu dan saudara-saudaranya.[1] Ayahnya yang memiliki dan mengoperasikan sound system bernama Black Scorpio, and Price memulai karier musiknya sebagai deejay sound system pada usia belasan tahun.[1] Ketika berumur 14 tahun, Price was tertembak oleh peluru nyasar sewaktu terjadi tembak-menembak antarfaksi-faksi politik yang saling bersaing. Sewaktu masih dalam terapi penyembuhan di rumah sakit, ia memutuskan untuk mulai memakai nama panggung Bounty Killer.[1] Setelah sembuh, ia mulai meningkatkan frekuensi penampilannya di berbagai sound system, dan berambisi untuk dapat rekaman.[1] 1990-anPada awal 1990-an, Price mendapat dorongan untuk rekaman di sebuah studio milik King Jammy di Kingston. Ia akhirnya berkesempatan rekaman bersama King Jammy. Sesi pertama dilakukan pada musim semi 1992.[2] Salah satu dari lagu-lagu pertamanya diberi judul "Coppershot". Jammy tidak mau merilis lagu tersebut karena liriknya mengagung-agungkan budaya senjata api.[1] Keputusan tersebut tidak disetujui oleh saudara laki-laki Jammy bernama Uncle T yang kemudian merilis singel tersebut. Pada tahun 1993, Price sudah tampil di festival hardcore tahunan Sting yang diadakan beberapa hari setelah Natal. [butuh rujukan]. Ia dan penyanyi bernama Merciless saling bergontokan di atas panggung sewaktu tampil di festival Sting tahun 1997. Sebagai akibatnya, berita tentang Price menjadi berita utama di seluruh Jamaika, termasuk persaingannya dengan Beenie Man; keduanya saling menuduh satu sama lainnya sebagai pencuri karya. Mereka akhirnya setuju untuk berdamai setelah menyadari dampak negatif persengketaan mereka bagi industri musik.[1] Price kemudian meninggalkan studio rekaman milik Jammy dengan tujuan meningkatkan pengawasan atas penggunaan karya-karya yang diciptakannya. Pada tahun 1995, Price mendirikan perusahaan produksi yang diberi nama Scare Dem Productions company dan label rekaman Priceless Records.[1] Sepanjang tahun 1990-an, Price bernyanyi untuk sejumlah produser dan label rekaman di Jamaika, dan merilis sejumlah lagu, misalnya: "Defend the Poor", "Mama", "Book, Book, Book", "Babylon System", dan "Down in the Ghetto". Sekitar waktu itu pula, Price mulai dikenal di Amerika Serikat dan Eropa. Ia mendapat kesempatan untuk rekaman bersama artis-artis seperti Busta Rhymes, No Doubt, Masta Killa, The Fugees, Wyclef Jean, Mobb Deep, Capone-N-Noreaga, Swizz Beatz, dan AZ.[1] Pada pertengahan 1990-an, ia mulai merilis album-album. Di antaranya ada empat album yang dirilisnya pada tahun 1994. Album yang dirilisnya pada tahun 1996, My Xperience sukses besar, dan berhasil bertahan di tangga lagu reggae Billboard selama enam bulan.[1] Pada tahun 1997, Bounty Killer memutuskan untuk menyanyikan ulang singel hit dari Rose Royce yang berjudul "Love Don't Live Here Anymore", dan mengundang Robyn, seorang superstar asal Swedia . Lagu tersebut sukses besar di Karibia dan Amerika Serikat. Lagu "Love Don't Live Here Anymore" dipakai dalam film Sean Penn yang berjudul She's So Lovely. Pada tahun 1998, ia menyumbang lagu "Deadly Zone" untuk album soundtrack film Blade: Music from and Inspired by the Motion Picture. Price pernah menyatakan ketidaksenangannya atas musik rap yang disebutnya "memalukan bagi reggae." Meskipun demikian, ia tetap berkolaborasi dengan Wu Tang Clan, Mobb Deep, dan artis-artis lain yang dia anggap hardcore.[3] 2000-anPada tahun 2001, Price bekerja sama dengan No Doubt untuk singel "Hey Baby".[1] Kesuksesan singel tersebut diikuti dengan album-album, seperti: Ghetto Dictionary Volume I: Art of War dan Ghetto Dictionary Volume II: Mystery. Album yang disebut terakhir dicalonkan sebagai pemenang Grammy.[1] Pada tahun 2006, ia menandatangani kontrak dengan VP Records dan merilis album kompilasi Nah No Mercy - The Warlord Scrolls pada 7 November 2006. Bounty Killer telah disebut-sebut sebagai artis yang memengaruhi artis-artis muda seperti Vybz Kartel, Mavado, dan Elephant Man, serta sejumlah anggota The Alliance. Pada tahun 2003, Price membatalkan dua dari konser-konsernya setelah majalah LGBT Outrage! menulis petisi ke Scotland Yard agar menangkapnya. Pihak majalah mengklaim lirik-lirik yang ditulis Price sebagai homofobia, termasuk empat lagu yang berisi lirik tentang pembunuhan gay[4] dikhawatirkan akan menyulut kekerasan dan pelecehan terhadap komunitas gay. Kehidupan pribadiPrice pernah ditangkap dua kali dalam acara tahunan Reggae Sumfest. Ia ditangkap pada tahun 2001, tetapi tidak diadili setelah berselisih dengan artis lain. Pada tahun 2008, ia kembali ditangkap dan diadili karena mengucapkan kata-kata tidak senonoh di atas panggung. Ia juga ditangkap kembali pada 3 Februari 2009 setelah dituduh menerobos tujuh lampu merah di Kingston, Jamaika, serta diadili karena menolak untuk melakukan tes napas breathalyzer dan melanggar lampu lalu lintas.[5] Price lagi-lagi ditangkap pada bulan Juni 2006 dan diadili karena menyerang ibu dari anak kandungnya sendiri.[6] DiskografiAlbum
Extended Play
SingelSingel Amerika Serikat
Referensi
Pranala luar
|