Bombardier Aviation
Bombardier Aviation adalah sebuah divisi dari Bombardier Inc. yang berkantor pusat di Dorval, Quebec, Kanada.[2] SejarahAwal mulaSetelah mengakuisisi Canadair pada tahun 1986 dan mengembalikan profitabilitasnya, pada tahun 1989, Bombardier mengakuisisi produsen pesawat terbang asal Belfast, Irlandia Utara, Short Brothers, yang hampir bangkrut. Pada tahun 1990, Bombardier juga mengakuisisi produsen pesawat terbang bisnis asal Wichita, Kansas, Learjet, yang telah bangkrut. Pada tahun 1992, Bombardier pun mengakuisisi anak usaha Boeing, de Havilland Canada asal Toronto, Ontario, yang terus merugi.[3] Bombardier Aerospace kemudian menyumbang lebih dari separuh dari total pendapatan Bombardier.[per kapan?] Pada awal dekade 2010-an, pesawat terbang buatan divisi ini yang paling populer meliputi pesawat penumpang regional Dash 8 Seri 400, CRJ100/200/440, dan CRJ700/900/1000, namun divisi ini menghabiskan sebagian besar anggaran riset dan pengembangannya untuk CSeries. Divisi ini juga memproduksi pesawat terbang pengebom amfibi Bombardier 415 (di Dorval dan North Bay), Global Express, dan pesawat jet bisnis Challenger. CSeries, yang ditawarkan dalam sejumlah versi ukuran, awalnya bersaing langsung dengan Airbus A318 dan Airbus A319; Boeing 737 Next Generation 737-600 dan 737-700; serta Embraer 195. Bombardier mengklaim bahwa CSeries mengkonsumsi bahan bakar 20% lebih rendah daripada kompetitornya,[4] sehingga juga sekitar 8% lebih efisien dari Boeing 737 MAX, yang baru diperkenalkan pada tahun 2017. Pada tahun 2008, pengguna pertama CSeries, Lufthansa, meneken surat pernyataan niat untuk membeli hingga 60 unit CSeries dan opsi untuk membeli 30 unit CSeries tambahan.[5] Kompleks fasilitas produksi di Montreal pun dikembangkan ulang oleh Ghafari Associates guna menerapkan produksi ramping untuk CSeries.[6] 2010–2016Pada tanggal 24 Maret 2011, Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) asal Shanghai, Tiongkok dan Bombardier meneken sebuah perjanjian bingkai kerja mengenai kerja sama strategis jangka panjang pada bisnis pesawat terbang komersial. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk memecah duopoli antara Airbus dan Boeing.[7][8] Pesawat terbang yang masuk dalam kerja sama tersebut meliputi Bombardier CRJ-series, CSeries, dan Q-series; serta Comac ARJ21 dan Comac C919.[butuh pemutakhiran] Pada bulan Januari 2012, divisi ini mulai memproduksi struktur sederhana, seperti kendali penerbangan untuk seri CRJ, di fasilitas produksinya yang terletak di dekat Casablanca, Maroko. Pada tanggal 30 September 2013, divisi ini meletakkan batu pertama pembangunan fasilitas produksi permanen di Casablanca, yang rencananya akan mulai dioperasikan pada akhir tahun 2014.[9] Pada bulan Oktober 2013, Bombardier menjalin kerja sama pengembangan dengan sebuah konsorsium asal Korea Selatan yang beranggotakan Korea Aerospace Industries dan Korean Air Lines. Tujuan dari kerja sama tersebut adalah untuk mengembangkan sebuah pesawat terbang turboprop regional berkapasitas 90 orang, yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2019.[10] Pada bulan November 2012, Bombardier meneken kesepakatan terbesar dalam sejarahnya dengan VistaJet asal Swiss yang membeli 56 unit pesawat jet seri Global dengan harga $3,1 milyar, serta opsi untuk membeli 86 unit tambahan, dengan total harga $7,8 milyar.[11] Pada bulan April 2013, Porter Airlines asal Kanada memesan 12 unit pesawat terbang CSeries, serta opsi untuk memesan 18 unit tambahan.[12] Pesanan tersebut baru akan difinalisasi apabila pesawat jet diperbolehkan untuk mendarat di Bandar Udara Billy Bishop Toronto City.[13] Pada tahun 2015, Pemerintah Kanada mengumumkan bahwa mereka tidak menyetujui pendaratan pesawat jet di bandara tersebut, sehingga akhirnya pesanan dari Porter Airlines juga dibatalkan.[butuh rujukan] Pada bulan Januari 2014, Bombardier Aerospace memberhentikan 1.700 orang pekerjanya, karena pesanan yang masuk pada tahun 2013 menurun sebanyak 19%.[14] Pada bulan Juli 2014, Bombardier melakukan reorganisasi. Presiden Guy Hachey pensiun dan Bombardier Aerospace dibagi menjadi tiga divisi, yakni pesawat terbang bisnis, pesawat terbang komersial dan aerostruktur, serta jasa rekayasa. Sebanyak 1.800 orang pekerjanya juga diberhentikan.[15] Pada laporan tahunan 2014, Bombardier Aerospace menyatakan bahwa jumlah pekerjanya telah berkurang menjadi hanya 3.700 orang. Sepanjang tahun 2014, divisi ini berhasil memproduksi 290 unit pesawat terbang dan kedepannya akan memproduksi 282 unit pesawat terbang yang telah dipesan.[16] Pada tanggal 29 Oktober 2015, Bombardier mengumumkan kerugian sebesar US$4,9 milyar untuk kuartal ketiga tahun 2015 dan penghapusan sebesar $3,2 milyar pada CSeries.[17][18] Perusahaan ini juga membatalkan program Learjet 85, melakukan penghapusan sebesar US$1,2 milyar dan membatalkan pesanan sebanyak 64 unit.[17] Utang Bombardier mencapai sekitar $9 milyar, terutama karena CSeries, yang tidak mendapat satupun pesanan sejak bulan September 2014.[19] Saham Bombardier pun turun sebesar 17,4% pada hari itu.[17] Pada tanggal 21 Desember 2015, divisi ini mendapat pesanan sebanyak 243 unit CSeries, serta suntikan dana sebesar US$2,5 milyar, yakni sebesar $1 milyar dari pemerintah provinsi dan $1,5 milyar dari Caisse de dépôts et placements du Québec, untuk memungkinkannya tetap beroperasi.[20] Pada tanggal 17 Februari 2016, Bombardier mengumumkan bahwa labanya untuk tahun 2015 mencapai $138 juta, sebelum melakukan penghapusan sebesar $5,4 milyar.[21] Bombardier juga mengumumkan bahwa 7.000 orang pekerjanya akan diberhentikan.[21] Pada tanggal 18 Desember 2015, setelah melalui pengembangan yang panjang dan menghabiskan US$5,4 milyar, termasuk penghapusan sebesar US$3,2 milyar, CS100 yang berkapasitas 110–125 orang akhirnya mendapat sertifikasi tipe awal dari Transport Canada.[22] Pada saat itu, perusahaan ini telah mendapat pesanan sebanyak 243 unit dan opsi untuk memesan 360 unit tambahan.[23] Sebagian besar pesanan adalah untuk CS300. CS100 pertama diharapkan dapat mulai diterbangkan pada pertengahan tahun 2016 oleh Lufthansa.[24] Pada tanggal 21 Desember 2015, Fred Cromer, Presiden untuk Pesawat Terbang Komersial, menyatakan bahwa potongan harga atau insentif lain dapat ditawarkan untuk meningkatkan penjualan. CS100 saat itu dijual dengan harga US$71,8 juta, sementara CS300 saat itu dijual dengan harga US$82 juta.[23] Untuk meningkatkan labanya, pada tanggal 12 Januari 2016, Bombardier mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan kesepakatan dengan agen penjualan, Tag Aeronautics, serta membatalkan pesanan sebanyak 24 unit dan opsi 30 unit tambahan, agar dapat menjual pesawat terbang buatannya tanpa harus membayar komisi kepada agen penjualan.[25] Pada tahun 2016, produksi CSeries sempat tertunda dan menghadapi kompetisi yang cukup ketat. Pada tanggal 20 Januari 2016, United Continental Holdings Inc. mengumumkan bahwa mereka telah memesan 40 unit Boeing 737-700, bukannya CSeries.[26] Pada tanggal 17 Februari 2016, Air Canada mengumumkan bahwa mereka akan membeli hingga 75 unit CS300. Pesanan tersebut pun menjadi pesanan CSeries pertama sejak tahun 2014.[21] PesawatJet bisnis
Jet komersial
TurbopropLihat pulaCatatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Bombardier Aerospace.
|