Boedi Ismanto
Boedi Ismanto SA (24 Mei 1958 – 10 Maret 2013) atau yang lebih dikenal dengan nama Boedi Ismanto adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Mulai mempublikasikan karya-karyanya sejak masih duduk di bangku SMP. Sebagian hidupnya dihabiskan untuk menjalani proses kreatif, menulis, menghadiri perhelatan kesenian, dan aktif di organisasi kesenian. Seperti penyair Hamid Jabbar, Boedi juga meninggal bertepatan dengan acara sastra, temu penyair Indonesia Dari Negeri Poci di Kota Tegal, Jawa Tengah, 10 Maret 2013, saat menunggu giliran untuk membacakan puisinya.[1] Kehidupan pribadiBoedi Ismanto menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1986. Dia memulai debut kepenyairannya sejak masih duduk di bangku SMP. Hampir semua media massa (koran dan majalah) di Indonesia pernah memuat karya-karyanya, termasuk sejumlah antologi puisi bersama. Ia juga pernah tampil membacakan puisinya di radio Deutche Welle Jerman. Pada tahun 2003 sampai dengan 2008 Boedi Ismanto pernah menjabat sebagai ketua bidang bahasa dan sastra, Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta.[2] Meninggal duniaBoedi Ismanto meninggal pada 10 Maret 2013 di ruang Adipura kompleks balaikota Tegal karena serangan jantung. Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan acara temu penyair Indonesia Dari Negeri Poci dan peluncuran buku ke-6, Negeri Abal-abal. Sesaat sebelum meninggal, Boedi sempat dilarikan ke rumahsakit Islam Harapan Anda, namun dia mengembuskan napas terakhir di tengah perjalanan. Tahun 2014, sejumlah penyair yang dikoordinasikan oleh Kurniawan Junaedhie menggelar acara mengenang Boedi Ismanto di Gedung Kesenian Tegal dengan meluncurkan 1000 puisi karya-karya Boedi berjudul 1000 Puisi Untuk Langit , kata pengantar oleh Emha Ainun Nadjib.[3][4] Bibliografi
Lihat pulaReferensi
|