Bendungan Wilalung
SejarahBendungan Wilalung atau Bendungan Pintu 9 memiliki bentuk bangunan khas struktur arsitek kolonial Belanda tempo dulu , Menurut data sejarah Kabupaten Kudus ,Bangunan Bendungan / Waduk Lawang Songo peninggalan zaman kolonial Belanda ini dirikan sekitar tahun 1908 hingga 1916 , dan mulai beroperasi pada tahun 1918. Bangunan bendungan ini memiliki bentuk yang unik dengan desain arsitektur bergaya Eropa klasik , sehingga dapat menarik pengunjung yang ingin datang kesini. Oleh karena itu, Bendungan Wilalung mengandung nilai sejarah yang yang sangat tinggi. Selain tersedia bangunan lama yang cukup bersejarah, di lokasi setempat juga terdapat area yang bisa dijadikan tempat untuk pemancingan. Jika bisa dikembangkan menjadi objek wisata, bisa menyedot banyak pengunjung karena lahan untuk parkir juga tersedia serta menjadi lalu lintas warga Kabupaten Demak yang hendak berbelanja ke Pasar Kalirejo. Jika bisa dikembangkan menjadi objek wisata, bisa menyedot banyak pengunjung karena lahan untuk parkir juga tersedia serta menjadi lalu lintas warga Kabupaten Demak yang hendak berbelanja ke Pasar Kalirejo. FungsiSelain berfungsi sebagai sarana irigasi lahan pertanian dan sebagai pengontrol banjir untuk kawasan Kecamatan Undaan dan sekitarnya, Bendungan Wilalung juga dapat difungsikan sebagai tempat wisata. Bendungan Wilalung memiliki pemandangan yang sangat indah. Bendungan Wilalung dapat dijadikan objek foto yang menarik. Bendungan Wilalung ini sejak lama dijadikan lokasi pemotretan prewedding.[1] Referensi |