BayburtBayburt (bahasa Armenia: Բայբերդ, translit. Bayberd) adalah sebuah kota di bagian barat laut Anatolia, Turki. Kota yang dilalui sungai Çoruh ini merupakan ibu kota Provinsi Bayburt dan Distrik Bayburt.[1] Jumlah penduduk kota ini berdasarkan data tahun 2021 adalah sebesar 48.036 jiwa.[2] EtimologiBayburt pada awalnya ditulis dalam bahasa Turki Usmaniyah sebagai بايبورد (Bayburd)[3] dan dalam bahasa Inggris sebagai Baiburt. Kota ini dikenal dengan banyak nama sepanjang periode Bizantium. Prokopius menamakannya Baiberdon, sedangkan Kedrenos menamakannya Paiperte.[4] Nama kota Bayburt sendiri berasal dari bahasa Armenia pertengahan Baydbert (Բայտբերդ), yang diduga merupakan penggabungan dua kata Bayd dan Bert.[5] Arti kata Bayd masih menjadi subjek diskusi para ahli, sedangkan kata Bert (բերդ) kemungkinan diterjemahkan sebagai "benteng". GeografiBayburt dilintasi oleh sungai Çoruh serta berlokasi di tengah dataran tinggi yang luas dan subur di antara kota Trabzon dan Erzurum.[6] Bayburt memiliki iklim benua dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang dingin. Curah hujan cukup intens dalam hampir satu tahun dengan puncak presipitasi terjadi pada musim semi. Kota ini juga mengalami salju yang sering tetapi tidak selalu berat, dengan salju paling tebal tercatat setebal 110 cm pada Maret 1976. Objek pentingAlamBayburt memiliki sejumlah taman dan ruang terbuka, seperti Taman Gunung Singa, Taman Pemuda, Taman Martir Nusret, dan Taman Kota Baru. Bayburt memiliki lahan pembibitan tanaman seluas 535,780 meter persegi yang menumbuhkan tanaman-tanaman muda untuk hutan-hutan di Bayburt. Terdapat pula dua gua dengan bentuk bebatuan unik yang dapat diamati wisatawan, yaitu Gua Çimağıl dan Gua Es Desa Helva. BentengBenteng Bayburt berdiri di atas batuan terjal di sebelah utara kota. Benteng tersebut digunakan oleh Dinasti Bagratuni pada abad ke-9 hingga abad ke-11. Benteng Bayburt dibangun kembali oleh penguasa Saltukia, Mugis-al-Din Tugrul Sah, antara 1200 dan 1230. Arsitektur benteng tersebut adalah salah satu yang terbaik di Anatolia hingga pasukan Rusia menghancurkannya pada awal abad ke-19.[7] Upaya pembangunan kembali dilakukan pada masa Usmaniyah,[8] tetapi benteng tersebut kembali hancur pada 1829.[6] Kubah Dede KorkutKubah Dede Korkut berjarak sekitar 30 kilometer dari Bayburt, tepatnya di Desa Masat.[9] Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang makin penting setelah dimasukkan dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada November 2018.[10] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Bayburt. |