Batu Pahat, Nanga Mahap, Sekadau
DemografiPerkiraan jumlah penduduk desa ini tahun 2020 berjumlah 1.801 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 902 jiwa dan perempuan sebanyak 899 jiwa. Desa ini terbagi menjadi 3 dusun, 3 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT).[2] Penduduk asli Kalimantan Barat ialah suku Dayak dan Melayu demikian juga halnya di Kabupaten Sekadau secara umum dan kecamatan Nanga Mahap secara khusus, mayoritas merupakan penduduk suku Dayak Mualang. Ada juga suku pendatang lainnya yang seperti Jawa, Bugis, Madura, Tionghoa, Batak, dan lainnya.[3] Sementara itu di Sekadau, terdapat 15 sub suku Dayak, yaitu Benawas, Jawant, Kancing, Ketungau, Ketungau Banyur, Kerabat, Kerabat Ulu Sekado, Maam'p Mualang, Mentrab Kabut, Ntukan, Sawe, Seberuang, dan Taman.[4] Ada juga Dayak Senganan, yang merupakan suku Dayak yang beragama Islam, atau orang luar mengenalnya sebagai Melayu Sekadau.[3] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Dayak.[4] Dalam bidang keagamaan, Badan Pusat Statistik kabupaten Sekadau 2020 mencatat tentang jumlah pemeluk agama warga di desa ini. Persentasi pemeluk agama di desa ini yakni Islam 77,40%, kemudian Kristen 20,86% (Katolik 18,28% dan Protestan 2,58%), pemeluk agama Konghucu berjumlah 1,46% dan Budha 0,28%.[2] EkonomiKomoditi unggulan Kabupaten Sekadau yaitu sektor perkebunan, pertanian dan jasa. Dalam sektor perkebunan, komoditi unggulannya yakni perkebunan kelapa sawit, kakao, karet, kopi, kelapa, dan lada. Sementara itu untuk sektor pertanian, komoditi yang diunggulkan berupa tanaman jagung, ubi jalar, dan ubi kayu. Dan untuk sektor jasa, pariwisata yaitu wisata alam, yang menjadi unggulan di Sekadau.[3] PekerjaanData usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, ada juga sebahagian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru, pensiunan, Tentara / Polisi, buruh, pedagang, dan pekerjaan lainnya.[2] Referensi
|