Bassam Tibi
Bassam Tibi adalah seorang ilmuwan politik dan profesor Hubungan Internasional. Dia lahir di Damaskus pada tahun 1944.[1] Tibi dan keluarganya pindah ke Jerman pada tahun 1962, dan resmi menjadi warga negara Jerman pada tahun 1964.[1][2] Dia dikenal sebagai ilmuwan Hubungan Internasional yang mengenalkan Islam dengan tema-tema konflik Internasional dan peradaban. Dunia mengenalnya sebagai pendiri Islamologi yaitu kajian sosial-sains Islam dan konflik pasca politik dua kutub,[1] serta lewat konsepnya tentang Leitkultur dan konsep Euroislam yang menjelaskan integrasi imigran Muslim di negera-negara Eropa.[3][4][5] Tibi belajar di Universitas Johann Wolfgang Goethe Frankfurt di bawah bimbingan Max Horkheimer, hingga mendapat gelar Ph.D pada tahun 1971.[1][2] Kemudian mendapat gelar super Ph.D di Universitas Hamburg pada tahun 1981.[1][2] Dia adalah seorang profesor di Universitas Göttingen dari tahun 1973 hingga tahun 2009.[6] Sekarang, dia adalah salah satu kandidat A.D. White Professor-at-Large di Universitas Cornell.[2] Tibi telah melakukan 18 kali kunjungan guru besar di Universitas Princeton, UC Berkeley, Universitas Michigan-Ann Arbor, dan terakhir kunjungannya di Pusat Kajian Genosida Tingkat Lanjut di Washington D.C.[6] Sedangkan di Eropa, Tibi mengajar di kampus-kampus Jerman, Swis, dan Turki. Aktivitas lainnya yaitu melakukan berbagai pertemuan di Universitas Khartoum (Sudan), Universitas Yaounde (Kamerun), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Indonesia), Universitas Nasional Singapura, dan Institut Islam Dakar (Senegal).[2] Dia menerbitkan buku Predikensi Islam dan Budaya Modern, setelah masa pensiunnya pada tahun 2009.[6] Referensi
|