Banyu pinaruh

Banyu Pinaruh berasal dari kata banyu yang artinya air (kehidupan) dan pinaruh yang berasal dari kata weruh atau pinih weruh yang artinya pengetahuan, sehingga banyu pinaruh adalah hari dimana kita memohon sumber air pengetahuan.[1] Banyu pinaruh adalah upacara yadnya yang dilakukan setelah hari raya Saraswati, tepatnya Saniscara Umanis Watugunung yang bertujuan untuk pembersihan dan kesucian diri.[2]

Sehari setelah Hari Raya Saraswati, umat Hindu di Bali melakukan prosesi melukat atau pembersihan diri di pemandian suci atau segara (laut). Prosesi ini biasanya diakhiri dengan menyantap nasi Dira atau nasi Yasa (nasi berwarna kuning) yang sebelumnya telah dipersembahkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

Referensi

  1. ^ "Memahami Makna Banyu Pinaruh dalam Hindu". InputBali. 28 November 2015. Diakses tanggal 2 Januari 2020. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Nopen, Sugiarta (25 Juni 2016). "Banyu Pinaruh". Mantra Hindu Bali. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 


Kembali kehalaman sebelumnya