Bantuan tembakan kapal
Bantuan tembakan kapal adalah istilah dalam bidang militer untuk penyebutan operasi militer, berupa penembakan meriam kapal ke daratan yang bertujuan demi mendukung operasi penyerbuan dan pendaratan amfibi.[1] Dapat disebut juga dengan istilah pengeboman pantai karena melibatkan penggunaan artileri dan peluru kendali yang menetralisir pertahanan serta kekuatan musuh di pantai sebelum didarati pasukan amfibi.[2] SejarahOperasi SerojaKeterlibatan unsur Angkatan Laut Indonesia dalam Perang Timor Timur adalah untuk mendukung operasi amfibi pasukan pendarat. Operasi dibuka dengan dentuman tembakan meriam kaliber 100 mm dan 57 mm dari KRI Ratulangi ke arah Kota Dili pada jam 04:00 WITA dini hari, tanggal 7 Desember 1975.[3] Tak hanya sendiri, KRI Ratulangi pada saat itu juga dibantu oleh beberapa kapal perang lainnya seperti KRI Barakuda (817), KRI Martadinata (342) dengan kanon 76 mm serta KRI Jayawijaya (921) dengan empat meriam Bofors 40 mm berlaras gandanya kompak menghujani markas musuh di pesisir pantai Dili.[4] Daftar referensi
|