Band-Aid
Band-Aid adalah merek dagang terdaftar dari Kenvue (sebelumnya Johnson & Johnson) untuk plester obat untuk mengobati luka kecil. Plester obat ini begitu terkenal sehingga menjadi nama generik untuk plester obat di Amerika Serikat, Kanada, Brasil, dan Australia. Selain Band-Aid, di Indonesia dikenal plester obat Handyplast yang menguasai 60% pangsa pasar plester kain sebelum harus berganti nama menjadi Hansaplast pada tahun 1998-an.[1] SejarahPada tahun 1920, seorang pegawai Johnson & Johnson bernama Earle Dickson menciptakan prototipe plester untuk Josephine, istrinya yang sering ceroboh dan tidak sengaja mengiris tangannya sendiri sewaktu memasak. Dengan adanya plester ini, sang istri bisa dengan mudah mengobati sendiri lukanya. Earle Dickson yang waktu itu tinggal Highland Park, New Jersey menyampaikan idenya ke atasannya yang kemudian memproduksi dan menjual produk plester tersebut dengan nama Band-Aid. Dickson kemudian sangat sukses dalam kariernya di Johnson & Johnson hingga sempat diangkat sebagai Wakil Direktur. Plester obat yang pertama dibuat secara manual dan tidak begitu populer. Pada tahun 1924, Johnson & Johnson memperkenalkan mesin yang dapat membuat Band-Aid steril. Selama Perang Dunia II, jutaan lembar plester obat Band-Aid diproduksi dan dikirim ke luar negeri. Pada tahun 1951 plester obat Band-Aid mulai dipasarkan dengan gambar-gambar menarik. Plester bergambar seperti ini sukses dan produksi masih diteruskan hingga sekarang dengan gambar karakter seperti Batman dan Peanuts (Snoopy). PerkembanganJohnson & Johnson sekarang membuat berbagai macam produk dengan merek Band-Aid, termasuk di antaranya plester berisi obat cair dan plester untuk menyembuhkan luka parut. Produk terbarunya disebut plester Active Flex yang bisa lentur mengikuti gerakan anggota tubuh. Plester Tough Strips tahan air dan memiliki lem yang sangat kuat sehingga melekat lebih lama. Referensi
Pranala luar
|