Bahasa Orang Kanaq

Bahasa Melayu Orang Kanaq
بهاس ملايو جوهر
Bahasé Johor
Pengucapan[oraŋ kanak]
Dituturkan di
Wilayah
Penutur
83
Kode bahasa
ISO 639-3orn
Glottologoran1258[1]
IETForn
ELPOrang Kanaq
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC8b Nearly Extinct
Bahasa Orang Kanaq dikategorikan sebagai C8b Nearly Extinct menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini dikatakan sudah hampir punah
Referensi: [2][3][4]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Orang Kanaq atau Melayu Orang Kanaq adalah dialek bahasa Melayu yang dituturkan di Malaysia.[5] Bahasa Orang Kanaq termasuk dalam kelompok bahasa Melayu.[6]

Penuturnya, Orang Kanaq tinggal di kawasan Selat Melaka dan di bagian selatan Johor.[7]

The Orang Kanaq were originally from Pulau Sekanak in the Riau Islands of Indonesia. They started to migrate to Peninsula Malaysia in around 1784. Initially, they settled at Mawai Lama, Kota Tinggi but relocated to Selayang during the Malayan Emergency during the 1950s.[8] Currently, they are situated at Kampung Sungai Selangi, Mawai, Kota Tinggi. They are considered to be one of the country's earliest inhabitants even though they have been living on the Peninsula for only about 200 years.

Out of the 147,412 Orang Asli from 18 tribes in Malaysia, the Kanaqs make up the smallest number. The inhabitants of the Sungai Selangi village comprise 87 Orang Kanaq people, including 3 Malays, from 23 families. The village took shape in 1965, with only 40 Kanaq residents from 10 families.[9]

In the past, the Orang Kanaq were slave workers tapping trees in rubber plantations. Today, they lag behind in modern technology and education and are still working as labourers in rubber and shrub plantations. It is difficult for the close-knitted Orang Kanaq community to be separated as they avoid marrying outsiders. They believe that such unions will bring curses upon their tribe. Low birthrates have caused their numbers to dwindle over the years.[10]

Although, the population of the Orang Kanaq is dwindling, according to the Center of Orang Asli concern, the Orang Kanaq language is still very much vibrant.[11]

Study By Non-native Speakers

A study[12] reported there are only 83 native speakers of the Orang Kanaq Language. It has also reported that all members of the Orang Kanaq tribe are able to understand the language. However, the language's lexicon has largely been influenced by the Malay Language.

Lihat juga

Pranala dalam

Pranal luar

Catatan kaki

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Orang Kanaq". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "Bahasa Orang Kanaq". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  5. ^ http://www.sorosoro.org/en/austronesian-languages
  6. ^ http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/2923/3684
  7. ^ http://www.faqs.org/minorities/South-East-Asia/Orang-Asli-of-the-Malayan-Peninsula.html
  8. ^ http://www.unhcr.org/refworld/topic,463af2212,497478492,49749ce85,0.html
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-01. Diakses tanggal 2011-04-27. 
  10. ^ http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=14207&rog3=MY
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-12. Diakses tanggal 2011-04-27. 
  12. ^ http://psasir.upm.edu.my/6750/1/UKM_2007_4(1-24).pdf[pranala nonaktif permanen]
Kembali kehalaman sebelumnya