Bahasa Frisia Föhr
Bahasa Frisia Föhr (Fering) adalah suatu dialek bahasa Frisia Utara yang dituturkan di pulau Föhr di wilayah Frisia Utara. Bersama dengan dialek Amrum, Sylt, dan Helgoland, dialek ini merupakan bagian dari kelompok dialek Frisia Utara. DialekTerdapat tiga dialek dalam bahasa Frisia Föhr: Weesdring (Föhr Timur), Aasdring (Föhr Timur),[4] dan Boowentaareps (Föhr Selatan). StatusSekitar 3.000 dari 8.700 penduduk Föhr menuturkan dialek ini (1.500 di antaranya adalah penutur jati),[1] yang merupakan sepertiga dari seluruh penutur bahasa Frisia Utara. Jumlah emigran yang tidak diketahui jumlahnya di Amerika Serikat, terutama di New York dan California Utara, juga menuturkan dialek ini. Bahasa Frisia Föhr cukup unik dibandingkan dialek Frisia Utara lainnya karena dialek ini juga dituturkan secara umum di Föhr, tidak hanya di rumah. Munisipalitas Oldsum dan Süderende di bagian barat Föhr adalah kubu kuat dialek ini.[1] Nama pribadi dan keluargaNama pribadi di Föhr hingga saat ini masih sangat dipengaruhi oleh unsur Frisia. Terutama nama karib dan nama dengan dua unsur adalah hal yang umum. Serapan awal dari bahasa Denmark dan Kristenisasi di Frisia Utara sekitar tahun 1000 M membawa sedikit pengaruh nama-nama Kristen dan alkitabiah. Pada Zaman Layar, bentuk-bentuk Belanda dan Frisia Barat menjadi lumrah.[5] Nama keluarga biasanya patronimik, mereka secara pribadi diciptakan sebagai genitivus dari nama pemberian ayah. Bertentangan dengan Petersen atau Petersson, yang berarti "putra Peter", nama Föhr seperti Peters berarti "dari Peter". Kebiasaan ini dilarang oleh Kerajaan Denmark pada tahun 1771 untuk Kadipaten Schleswig dan oleh karena itu ditinggalkan di Föhr bagian timur. Karena Föhr bagian barat merupakan bagian langsung dari kerajaan Denmark hingga tahun 1864, patronimik digunakan di sana hingga tahun 1828 ketika patronim tersebut juga dilarang di Denmark.[5] Kata serapanSelain nama Belanda, para pelaut yang bertugas di Belanda juga memperkenalkan banyak kata serapan dari bahasa Belanda ke dialek Frisia Föhr yang masih digunakan sampai sekarang. Telah diamati bahwa selain bahasa Afrikaans, tidak ada bahasa lain di luar Belanda yang dipengaruhi oleh bahasa Belanda sebanyak dialek Frisia Utara Kepulauan. Contohnya sebagai berikut:[6]
Kata serapan lainnya berasal dari bahasa Inggris Amerika ketika banyak orang merantau dari Föhr ke Amerika Serikat namun tetap berhubungan dengan kerabat mereka di pulau tersebut. Contohnya meliputi:[7]
FonologiHuruf r selalu diucapkan sebagai konsonan getar rongga-gigi bersuara. Awalan s selalu nirsuara.[7] Diftong ia, ua, dan ui serta triftong uai merupakan diftong jatuh, yaitu penekanannya selalu pada vokal pertama.[7] OrtografiAturan ortografi terkini untuk dialek Föhr dan Amrum ditetapkan pada tahun 1971. Sebelumnya, ahli bahasa seperti L. C. Peters, Otto Bremer, dan Reinhard Arfsten masing-masing telah membuat ortografi dialek Föhr sendiri. Vokal panjang termasuk yang memiliki umlaut selalu ditulis sebagai huruf ganda sedangkan konsonan pendek secara bawaan. Huruf besar hanya digunakan di awal kalimat dan untuk nama diri.[7]
Meski ada ortografi baku, tetap ada ragam ejaan. Hal ini mungkin disebabkan karena banyak penutur bahasa Föhr hanya belajar mengeja bahasa Jerman baku di sekolah. Misalnya slogan nasionalis Frisia Utara "lewer duad üs Slaw!" (lebih baik mati daripada menjadi budak) sering muncul bersama dengan bendera atau lambang Föhr dan memiliki ragam ejaan antara lain: leewer duad üüs Slaaw, lewer duaad üs Slaaw, and lewer duad üs Slav. Tata bahasaKata bendaGenderFöhr awalnya memiliki 3 gender: maskulin, feminin, dan netral. Namun selama abad kedua puluh, gender feminin dan netral telah digabungkan. BilanganKata benda Fering memiliki dua bilangan – tunggal dan jamak. Ada dua akhiran yang digunakan untuk membentuk jamak: "-er" dan "-en". Kata benda dengan gender maskulin sering menggunakan bentuk jamak "-er" plural (walaupun ada beberapa kata benda feminin/netral dalam kelompok ini) dan kata benda dengan gender feminin/netral sering menggunakan bentuk jamak "-en" (ada beberapa kata benda maskulin di grup ini). Bentuk jamak juga dapat dibentuk dengan menggunakan "-in", "-n", dan "-s". Ada juga bentuk jamak yang dibentuk dengan mengubah konsonan di akhir kata, dengan mengubah vokal di dalam kata, atau dengan mempertahankan bentuk yang sama dengan bentuk tunggal. Kadang-kadang bentuk jamak dibentuk dengan menggunakan kata yang berbeda.
Ada pengecualian dalam kelompok akhiran ini, termasuk wöning (jendela; kata benda feminin/netral) yang membentuk jamak dengan menghilangkan suku kata – wönger' (jendela-jendela), dan insel (pulau; juga kata benda feminin/netral, dan kata serapan dari bahasa Jerman) yang bentuknya jamak dengan menghilangkan vokal tanpa tekanan – insler (kepulauan).
Kata kerjaDalam dialek Föhr, ada tiga kelompok kata kerja: kata kerja lemah, kuat, dan tidak beraturan. Kata gantiKata ganti dalam dialek Föhr dapat berbentuk tunggal atau jamak. Dulu ada bentuk ganda tetapi sudah tidak digunakan lagi. Formal jarang digunakan.[4]
Kata ganti posesivus
KesusastraanAda berbagai penulis dialek Föhr. Salah satu penulis pertama yang mendapat perhatian khalayak adalah Arfst Jens Arfsten (1812–1899) yang mulai menulis anekdot dalam dialek Föhr sekitar tahun 1855.[8] Yang lainnya termasuk Stine Andresen (1849–1927) yang merupakan seorang penyair dan penulis dari Wyk yang sastranya sering merujuk pada pulau asalnya. Dia menerbitkan puisinya bukan hanya dalam dialek Föhr tetapi juga dalam bahasa Jerman. Pada tahun 1991, sebuah novela berjudul Jonk Bradlep ("Pernikahan Kelam") ditulis oleh Ellin Nickelsen diterbitkan. Dengan itu, dia memenangkan perlombaan sastra bahasa Frisia Utara yang pertama kali diadakan.[9] Lihat pulaRujukan
Pranala luar
|