Babi batang sumatra
Babi batang sumatra (Arctonyx hoevenii) adalah spesies Mustelidae endemik pulau Sumatra di Indonesia. TaksonomiArctonyx hoevenii sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari babi batang besar ( Arctonyx collaris ), padahal ia dianggap sebagai satu-satunya spesies dalam genus Arctonyx . Namun, pada tahun 2008, sebuah penelitian mengusulkan pemisahan A. collaris menjadi 3 spesies, salah satunya adalah A. hoevenii . Temuan ini kemudian diikuti oleh American Society of Mammalogists.[2][3] KeteranganSpesies terkecil dari Arctonyx, A. hoevenii tumbuh seukuran kucing rumahan besar. Mengingat sebarannya di hutan khatulistiwa, ia juga memiliki bulu yang lebih jarang (untuk pengelolaan panas) dan bulu yang jauh lebih gelap (untuk kamuflase hutan) dibandingkan dua spesies lain dalam genusnya.[2] Bulu mereka tumbuh dengan gaya yang mirip, meskipun konvergen, dengan anjing rakun di Jepang dan Eurasia Utara. Babi batang sumatera terkenal dengan moncongnya yang mirip “babi”, ciri inilah yang menjadikannya sebagai nama umum. Cakar mereka, yang panjang, cukup tajam dan mampu beradaptasi dengan baik untuk menggali dan mencari makan, melengkung ke bawah seperti cakar beruang madu, spesies yang juga memiliki wilayah jelajah yang sama. DistribusiSpesies ini endemik di daerah dataran tinggi Sumatera, yaitu Barisan Barisan, yang membentang di sepanjang pulau. Jangkauannya terbentang dari kaki bukit yang lebih rendah, mulai dari ketinggian sekitar 700 meter (2.296 kaki) hingga ke area tertinggi di pulau itu; pada tahun 1918, tengkorak seekor babi batang sumatera ditemukan di zona pegunungan tinggi Gunung Kerinci. Habitat inti mereka umumnya adalah hutan pegunungan dan hutan awan serta padang rumput subalpine tropis antara 200 m (656 kaki) dan 2.600 meter (8.530 kaki) di atas permukaan laut. Meskipun terbatas pada beberapa tipe habitat tertentu (di sebuah pulau, tidak kurang) hal ini umum terjadi di seluruh wilayah jelajahnya.[2] Referensi
|