Avery Dulles
Avery Robert Dulles, S.J. (/ˈdʌləs/; 24 Agustus 1918 – 12 Desember 2008) adalah seorang imam Yesuit, teolog, dan kardinal Gereja Katolik. Dulles melayani sebagai pengajar di Woodstock College dari tahun 1960 sampai 1974, di Catholic University of America (CUA) dari tahun 1974 sampai 1988, dan sebagai Laurence J. McGinley Professor of Religion and Society di Fordham University dari tahun 1988 sampai 2008. Ia adalah juga seorang penulis dan pengajar yang dikenal secara internasional. Kehidupan awalDulles lahir di Auburn, New York, putra dari pasangan John Foster Dulles, yang di kemudian hari menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat serta digunakan namanya pada Bandar Udara Internasional Washington Dulles, dan Janet Pomeroy. Pamannya adalah Allen Welsh Dulles, Direktur CIA. Kakek buyutnya, John W. Foster, dan paman buyutnya, Robert Lansing, juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri A.S. Kakeknya dari pihak ayah, Allen Macy Dulles, adalah pengajar di Auburn Theological Seminary, suatu institusi pendidikan Presbiterian, dan menerbitkan karya-karya dalam bidang eklesiologi, bidang yang kelak ditekuni juga secara akademis oleh Dulles setelah memeluk iman Katolik. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di St. Bernard's School, New York City, lalu pendidikan menengahnya ditempuh di Swiss dan Choate School (sekarang Choate Rosemary Hall) di Wallingford, Connecticut. Setelah itu, ia memasuki pendidikan tinggi di Harvard College pada tahun 1936. Dulles dibesarkan sebagai seorang Protestan Presbiterian, namun ia beralih menjadi seorang agnostik ketika berkuliah di Harvard.[1] Keraguannya akan hal-hal religius menjadi berkurang akibat suatu momen personal yang membekas di hatinya, yakni ketika sedang berjalan-jalan di luar saat hari hujan ia memerhatikan suatu pohon yang mulai berbunga di tepi Sungai Charles; setelah momen tersebut ia tidak pernah lagi "meragukan keberadaan Allah yang mahabaik dan mahakuasa".[2] Ia menuliskan bagaimana keyakinan teisme dalam dirinya berubah haluan ke iman Katolik: "Semakin saya menyelidikinya, semakin saya terkesan dengan konsistensi dan keagungan ajaran Katolik."[2] Konversinya ke iman Katolik terlaksana pada musim gugur tahun 1940.[1][3] Setelah memenangkan Hadiah Esai Phi Beta Kappa[4] dan lulus dari Harvard pada tahun 1940, Dulles melewatkan waktu satu setengah tahun di Harvard Law School, dan pada periode tersebut ia mendirikan "St. Benedict Center". Ia menjalani tugas di Angkatan Laut Amerika Serikat selama Perang Dunia II, dengan pangkat terakhir Letnan. Karena tugasnya sebagai penghubung dengan Angkatan Laut Prancis, Dulles dianugerahi Croix de guerre Prancis. Serikat Yesus dan penunjukan sebagai kardinalSetelah bebas tugas dari Angkatan Laut pada tahun 1946, Avery Dulles menggabungkan diri dalam Serikat Yesus (S.J.), dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1956. Setelah setahun di Jerman, ia menempuh studi eklesiologi di Universitas Gregoriana di Roma, dan mendapat gelar Doctor of Sacred Theology (S.T.D.) pada tahun 1960. Dulles mendapat tugas mengajar di Woodstock College dari tahun 1960 sampai 1974, dan di Catholic University of America (CUA) dari tahun 1974 dampai 1988. Ia menjadi profesor tamu di Universitas Gregoriana (Roma), Weston School of Theology, Union Theological Seminary (New York), Princeton Theological Seminary, Virginia Theological Seminary, Lutheran Theological Seminary at Gettysburg, Boston College, Campion Hall, Oxford, University of Notre Dame, Katholieke Universiteit Leuven, Yale University, dan St. Joseph's Seminary, Dunwoodie. Ia menulis lebih dari 700 artikel tentang topik-topik teologis, serta 22 buku. Pada tahun 1994, ia menjadi salah seorang penandatangan dokumen Evangelicals and Catholics Together . Dulles sempat menjabat sebagai ketua dari Catholic Theological Society of America maupun American Theological Society, dan profesor emeritus di CUA, kemudian bertugas di Komisi Teologi Internasional serta sebagai salah seorang anggota dalam dialog Katolik–Lutheran di Amerika Serikat. Dulles bersikap kritis terhadap teologi dual-kovenan, terutama sebagaimana dipahami dalam dokumen Reflections on Covenant and Mission yang dikeluarkan oleh Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat (United States Conference of Catholic Bishops, USCCB).[5] Ia juga pernah menjadi penasihat Komite Doktrin dalam Konferensi Uskup Katolik Nasional (sebelum tergabung dalam USCCB). Kendati para anggota tarekat Yesuit mengucapkan suatu janji untuk tidak mengejar kehormatan gerejani dan normalnya tidak menerima kenaikan jabatan di dalam hierarki Gereja, Dulles ditunjuk sebagai kardinal pada tanggal 21 Februari 2001, oleh Paus Yohanes Paulus II. Ia tidak ditahbiskan menjadi uskup, sebagaimana biasanya, karena sang paus memberinya dispensasi. Penugasan titulernya adalah sebagai Kardinal-Diakon Santissimi Nomi di Gesù e Maria in Via Lata. Karena telah mencapai usia 80 tahun sebelum menjadi kardinal, Kardinal Dulles tidak pernah memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf. Kardinal Dulles menjadi seorang anggota kehormatan tanpa hak memberikan suara di dalam USCCB. PenghargaanPenghargaan-penghargaan yang diterima Dulles misalnya Phi Beta Kappa, Croix de Guerre, Cardinal Spellman Award untuk pencapaian menonjol dalam bidang teologi, Boston College Presidential Bicentennial Award, Christus Magister Medal dari University of Portland (Oregon), Religious Education Forum Award dari National Catholic Educational Association, Campion Award dari majalah America, F. Sadlier Dinger Award untuk kontribusi kepada pelayanan kateketik Gereja, James Cardinal Gibbons Award dari CUA, John Carroll Society Medal, Jerome Award dari Roman Catholic Library Association of America, Fordham Founders Award, Gaudium Award dari Breukelein Institute, dan 33 gelar doktor kehormatan. Pidato perpisahan dan wafatnyaPada tahun-tahun terakhirnya, sang kardinal mengalami penderitaan akibat penyakit polio yang ia idap sejak masa mudanya. Pada hari Selasa tanggal 1 April 2008, Kardinal Dulles menyampaikan pidato perpisahannya sebagai Laurence J. McGinley Professor of Religion and Society. Karena ia tidak dapat berbicara, Pastor Joseph O'Hare, S.J., selaku mantan pimpinan dari Fordham University membacakan pidatonya. Selain kehilangan kemampuan berbicara, kedua tangannya juga mengalami gangguan, tetapi ia masih mampu berpikir secara jernih, tetap melanjutkan pekerjaannya dan berkomunikasi menggunakan papan ketik komputernya.[6] Pimpinan Fordham University ketika itu, Pastor Joseph McShane, S.J., juga menganugerahkannya President's Medal pada malam itu. Tanggal 1 April 2008 juga menandai tanggal perilisan buku karyanya, Church and Society: The Laurence J. McGinley Lectures, 1988–2007 (Fordham University Press, 2008). Dalam kuliah perpisahannya, Kardinal Dulles merefleksikan kondisinya yang melemah:
Pada tanggal 19 April 2008, Paus Benediktus XVI menerima Kardinal Dulles yang sedang sakit dalam suatu audiensi pribadi selama kunjungan apostoliknya ke Amerika Serikat. Kardinal Dulles telah menyiapkan sambutan tertulisnya kepada sang paus sebelum kunjungan tersebut.[7] Kardinal Dulles meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 2008 di Fordham University, Bronx, tempat tinggalnya selama bertahun-tahun. Jenazahnya dikuburkan dalam pemakaman Yesuit di Auriesville, New York.[8] Karya tulisKardinal Dulles menulis 25 buku serta ratusan artikel dan esai. Sebuah catalogue raisonné yang memuat banyak terjemahan, kata pengantar, introduksi, ulasan, dan suratnya kepada editor, diterbitkan oleh Fordham University Press pada tahun 2012 dengan judul The Legacy of Avery Cardinal Dulles, S.J.: His Words and His Witness.[9] Daftar publikasi dalam bahasa Inggris
Referensi
Pranala luar
|