Aula Simfonia Jakarta
Aula Simfonia Jakarta adalah balai konser yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat, Indonesia. Balai ini memiliki kapasitas mencapai 1.200 orang. Balai ini merupakan bagian dari Reformed Millennium Center Indonesia, proyek pembangunan yang terdiri dari megagereja, galeri seni, perpustakaan, dan sekolah teologi. Dirigen utama dan pengarah artistiknya adalah Stephen Tong, seorang penginjil Tionghoa-Indonesia.[1] Konsultan seninya adalah Jahja Ling, warga Tionghoa berkebangsaan Amerika Serikat. Aula yang didaulat sebagai aula dengan akustik terbaik se-Asia ini[2] umumnya menjadi tempat pementasan musik klasik dan orkes musik.[3] Namun, pada kesempatan-kesempatan tertentu, ada pula penampilan gamelan Bali dan Jawa. Orkes tuan rumah, Jakarta Simfonia Orchestra dan koor tuan rumah, Jakarta Oratorio Society mengadakan pertunjukan orkes klasik setiap bulannya. SejarahAula Simfonia Jakarta secara resmi dibuka tahun 2009. Pendanaan pembangunan sepenuhnya didanai oleh pihak swasta tanpa sumbangan pemerintah. Musisi lokal maupun mancanegara pernah mengadakan pertunjukan di aula ini. TujuanAula konser ini tidak pernah menggunakan pengeras suara dalam setiap pertunjukan musik langsung. Penataan dan desain aula konser sangat diperhatikan sehingga penonton dapat mendengar musik dengan kualitas tertinggi. Mikrofon yang disebar di bagian atas panggung digunakan hanya untuk kepentingan perekaman. Aula Simfonia Jakarta memiliki organ pipa terbesar di Indonesia yang dibangun oleh Casavant Frères[4] pada tahun 1962 yang terdiri dari 3.217 pipa dengan bobot total lebih dari 10 ton. Sejumlah organ pipa dipakai sebagai dekorasi utama pada dinding di belakang panggung aula. ArsitekturDesain arsitektur Aula Simfonia Jakarta bergaya zaman renaisans dengan warna kayu, putih, dan emas. Namun, aula ini didominasi oleh warna cokelat karena sebagian besar bangunannya terbuat dari berbagai jenis kayu. Ruang aulanya dihiasi lukisan komponis dan patung musisi. Di atas panggung utama terdapat sebuah lampu gantung kristal. Referensi
Pranala luar
|