Ashur-uballit IIAshur-uballit II (Aššur-uballiṭ II) adalah raja Kekaisaran Asyur (Asiria) Baru, menggantikan Sin-shar-ishkun (623-612 SM). Ia mengambil nama dari Ashur-uballit I, raja Asyur yang menggulingkan Kekaisaran Mitanni dan mengalahkan Kekaisaran Het, dan memulai Kekaisaran Asiria Pertengahan (1365 SM – 1020 SM). Nyata bahwa ia adalah anggota keluarga kerajaan Asyur, dan bahwa ia merupakan seorang tartan (jenderal) tentara Asyur sebelum menyatakan diri sebagai raja. Masih diperdebatkan apakah ia adalah saudara laki-laki dari Sin-shar-ishkun. PemerintahanAshur-uballit II menolak untuk menjadi raja taklukan Cyaxares dan Nabopolassar. Ia berperang menerobos kepungan Nineveh sehingga berhasil lolos ketika kota itu direbut oleh gabungan tentara Babel-Kasdim-Mede-Persia-Skithia-Kimmeri pada pertengahan tahun 612 SM. Setelah itu ia memerintah dari ibu kota terakhir Harran dari tahun 612 SM sampai 609 SM, atau sampai 605 SM. Ia bersekutu dengan Dinasti ke-26 Mesir yang raja pertamanya dinobatkan oleh orang Asyur, sehingga berhasil mempertahankan Harran dan sisa wilayah kerajaan Asyur dari serangan gabungan Babel-Mede-Skithia-Kimmeri selama 4 tahun setelah jatuhnya Niniwe Namun setelah tentara Mesir dikalahkan dan kembali ke negaranya pada tahun 610 SM, tentara gabungan Babel-Mede-Skit akhirnya merebut dan menghancurkan Harran pada tahun 609 SM, di mana kemungkinan Ashur-uballit juga terbunuh. Para pejabat tahun baru Limmu ditunjuk sampai pada akhir catatan pemerintahan Ashur-uballit; tahun terakhirnya yang tercatat (= 609 SM), dikenal secara eponim dalam limmu sebagai Gargamishayu ("orang Karkemis"), tahun terakhir dalam sejarah dengan nama Asyur resmi.[1][2] NasibAshur-uballit II bertahan di Harran dan mengandalkan bantuan tentara Mesir. Pasukan Mesir di bawah pimpinan firaun Nekho II datang membantu pada tahun 609 SM. Raja Yehuda, Yosia, bersekutu dengan Babel dan mencoba menghadang perjalanan Nekho, tetapi kalah dan terluka parah dalam pertempuran di Megido. Firaun Nekho II kemudian bergabung dengan Ashur-uballit II di Harran, tetapi mereka dikalahkan oleh Babel, dan pasukan Mesir dipukul mundur ke Siria utara. Mungkin saja Ashur-uballit II tidak terbunuh dalam pengepungan Harran, meskipun tidak ada lagi catatan mengenainya. Ada kemungkinan ia terlibat dalam kekalahan terakhir Asyur-Mesir dalam pertempuran Karkemis tahun 605 SM, ataupun hidup dalam pengasingan.[3] Apapun kemungkinannya, ia lenyap dari sejarah sejak 609 SM dan dengan kepergiaannya berakhir pulalah kekaisaran Asyur. Referensi
|