Asetilkolina

Struktur kimia senyawa asetilkolina.

Asetilkolina merupakan salah satu jenis neurotransmiter (zat kimia penghantar rangsangan saraf) yang paling umum dikenal.[1] Senyawa neurotransmiter ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf organisme vertebrata.[1] Asetilkolina berperan dalam mentransmisikan sinyal atau rangsangan yang diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan neuromuscular.[1] Senyawa organik dengan rumus molekul CH3COOCH2CH2N+(CH3)3 ini tersebar di seluruh tubuh manusia, terutama banyak terdapat di dalam sistem saraf tepi (otonom) dan senyawa ini dikeluarkan dengan adanya stimulasi saraf.[1] Segera setelah dikeluarkan, asetilkolina akan berdifusi dicelah antar-sinapsis dan menstimulasi saraf-saraf lainnya.[1]

Aktivitas dari neurotransmiter ini dapat dihambat oleh enzim kolinesterase (EC 3.1.1.7).[2] Enzim ini sendiri ditemukan pada tahun 1968 di mana seorang peniliti bernama Walo Leuzinger berhasil memurnikan dan mengkristalkan enzim ini dari belut listrik di Universitas Kolumbia.[3][4] Penghambatan kerja asetilkolina oleh enzim ini di dalam tubuh manusia berperan dalam menimbulkan penyakit Alzheimer yang terkait dengan kerusakan sel-sel otak, hilangnya ingatan, dan kemampuan berpikir.[5] Penyakit ini dapat dikurangi efeknya dengan menggunakan obat yang mengandung inhibitor kolinesterase.[5] Di samping itu, senyawa asetilkolina juga banyak berperan dalam aktivitas gastoinstestinal.[6]

Referensi

  1. ^ a b c d e Rittner D, Bailey RA. 2005. Encyclopedia of Chemistry. Facts on File: AS.
  2. ^ Enzyme[pranala nonaktif permanen].Diakses pada 31 Juli 2011.
  3. ^ Leuzinger W, Baker AL (1967). "Acetylcholinesterase, I. Large-scale purification, homogeneity, and amino acid analysis". Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. 57 (2): 446–451. doi:10.1073/pnas.57.2.446. PMC 335526alt=Dapat diakses gratis. PMID 16591490. 
  4. ^ Leuzinger W, Baker AL, Cauvin E (1968). "Acetylcholinesterase. II. Crystallization, absorption spectra, isoionic point". Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. 59 (2): 620–3. doi:10.1073/pnas.59.2.620. PMC 224717alt=Dapat diakses gratis. PMID 5238989. 
  5. ^ a b Medications for Memory Loss. 2011. Diakses pada 31 Juli 2011.
  6. ^ Oktavie. 2011. Pengaruh epinefrin dan asetilkolina terhadap otot usus. Diakses pada 31 Juli 2011.


Kembali kehalaman sebelumnya