Asahan Alham
Asahan Alham, nama aslinya Asahan Aidit,[1] (4 Desember 1938 – 5 November 2020),[2] adalah seorang penulis Indonesia, termasuk dalam penulis sastra eksil Indonesia.[1] BiografiBelajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia sampai tahun 1961.[2] Pada tahun 1966 Asahan memperoleh gelar Sarjana Penuh di bidang filologi di Moskow.[2] Tahun 1975 ia belajar bahasa dan sastra Vietnam di Universitas Hanoi dan pada tahun 1978 mendapatkan gelar PhD-nya.[2] Asahan mulai menulis pada tahun 1952, diantaranya pernah dimuat di majalah Waktu, Mimbar Indonesia, Sunday Courier, dan di beberapa ruang kebudayaan surat kabar Jakarta pada tahun-tahun 50-an.[2] Selain menulis puisi, Asahan juga menulis prosa.[2] Puisi dan cerpennya lebih banyak di muat di media eksil, seperti majalah Arah, Arena dan Kreasi.[2] Pada tahun 1993, kumpulan sajaknya yang pertama, berjudul Perjalanan dan Rumah Baru diterbitkan oleh Stichting ISDM Culemborg, Belanda.[2] Kumpulan sajaknya 23 Sajak Menangisi Viet Tri diterbitkan oleh Pustaka Jaya, Jakarta, tahun 1998.[2] Dan novelnya yang pertama, Perang dan Kembang, juga diterbitkan oleh Pustaka Jaya tahun 2001.[2] Cinta Perang dan Ilusi, kumpulan cerpen memoar Antara Moskow - Hanoi diterbitkan oleh Lembaga Humaniora Depok, 2006.[3] Tahun 2009, memoarnya, Azalea: Hidup Mengejar Ijazah, diterbitkan oleh Ultimus.[4] Ia wafat di Haarlem, Belanda pada 5 November 2020 pada usai 81 tahun.[5] Hasil karya
Rujukan
Pranala luar
|