Arthur BlissSir Arthur Edward Drummond Bliss CH KCVO (2 Agustus 1891 – 27 Maret 1975) adalah seorang komposer dan konduktor Inggris. Bliss belajar musik secara formal, tetapi masa belajarnya itu terhenti oleh Perang Dunia I. Setelah perang pecah, ia bergabung dengan tentara. Pasca perang, dengan cepat ia menjadi terkenal sebagai seorang komposer yang tidak umum dan modern, tetapi dalam dekade itu ia mulai menampilkan sisi musiknya yang lebih tradisional dan romantis. Pada 1920-an dan 1930-an ia menulis lagu tidak hanya untuk konser, tetapi juga untuk film dan balet. Pada Perang Dunia II, Bliss kembali ke Inggris dari AS untuk bekerja di BBC dan menjadi direktur musiknya. Setelah perang, ia melanjutkan pekerjaannya sebagai komposer dan diangkat sebagai Master of the Queen's Music (Kepala Musik Ratu, suatu posisi di istana kerajaan Inggris yang bertanggung jawab atas musik untuk kebutuhan keluarga monarki Inggris). Di akhir masa hidupnya, karya Bliss masih dihormati, tetapi dianggap telah kuno dan mulai memudar tertutup oleh musik rekan sejawatnya yang lebih muda, seperti William Walton dan Benjamin Britten. Sejak kematiannya, komposisinya telah direkam dan banyak karya terkenalnya bertahan dalam repertoar orkestra Inggris. BiografiTahun-tahun awalBliss lahir di Barnes, suatu daerah di pinggiran London, sebagai anak sulung dari tiga orang putra Francis Edward Bliss (m. 1930), seorang pengusaha dari Massachusetts, dengan istri keduanya, Agnes Samping Davis (1858-1895).[1] Agnes Bliss meninggal tahun 1895 dan anak-anak dibesarkan oleh ayah mereka, yang menanamkan rasa cinta akan seni dalam diri mereka.[2] Bliss mengenyam pendidikan di sekolah lanjutan Bilton Grange, Rugby, dan Kolese Pembroke, Cambridge, tempat ia mempelajari klasika. Ia juga mengambil kursus musik pada Charles Wood.[1] Pengaruh musik lain pada dirinya diperoleh dari Edward Elgar, yang musiknya memberikan kesan abadi pada dirinya, dan E. J. Dent.[3] Bliss lulus dari klasika dan musik tahun 1913. Ia kemudian belajar di Royal College of Music di London selama setahun.[1] Di sana ia bertemu dengan pembimbing komposisinya, Sir Charles Stanford,[2][n 1] dan menemukan inspirasi dari Ralph Vaughan Williams dan Gustav Holst serta teman sesama mahasiswa, Herbert Howells, Eugene Goossens, dan Arthur Benjamin.[5] Selama periode yang singkat di kolese itu, ia mempelajari musik dari Wiener Schule dan repertor Ballet Russes karya Sergei Diaghilev, dengan musik komposer modern, seperti Debussy, Ravel, dan Stravinsky.[2] Ketika Perang Dunia I pecah, Bliss bergabung dengan tentara dan bertugas di Prancis sebagai seorang perwira di Royal Fusiliers, salah satu resimen infanteri Britania, hingga 1917 dan kemudian di Grenadier Guards, resimen infanteri paling senior, hingga perang berakhir. Atas keberaniannya, ia dianugerahi mention in despatches (namanya disebutkan dalam laporan resmi yang ditulis oleh perwira atasan untuk komando tinggi yang menjelaskan atau menggambarkan aksi dan jasanya dalam menghadapi musuh). Ia dua kali terluka dan sekali diserang dengan gas beracun.[2][5] Adiknya, Kennard, terbunuh dalam perang, dan kematian Kennard sangat mempengaruhi Bliss.[6] Tahun 1918, Malcolm memeluk agama Katolik Roma.[1] Komposisi awalBliss mulai menulis lagu sejak duduk di bangku sekolah, tetapi karya-karyanya tersebut tidak pernah ditunjukkan olehnya. Dengan perkecualian karyanya tahun 1916 untuk klarinet dan piano berjudul Pastoral, hasil karyanya yang dianggap sebagai komposisi resmi pertamanya adalah Madam Noy (diciptakan tahun 1918).[2] Seiring berakhirnya perang, dengan cepat kariernya meningkat sebagai komposer yang menghasilkan karya-karya baru yang sangat dipengaruhi oleh Ravel, Stravinsky, dan komposer muda Prancis Les six.[1] Karya Bliss antara lain sebuah konserto untuk suara tenor tanpa lirik, piano, dan alat musik gesek (tahun 1920),[n 2] dan Rout untuk suara sopran tanpa lirik dan ansambel ruang (selanjutnya direvisi untuk orkestra), yang dua kali menerima permintaan penonton untuk dimainkan ulang di akhir acara pada pertunjukan pertamanya.[n 3] Pada tahun 1919, ia menata musik dari sumber era Elizabeth untuk pertunjukan As You Like It di Stratford-on-Avon dan menjadi konduktor pada serangkaian konser hari Minggu di Lyric Theatre, Hammersmith, tempat ia juga memimpin musik opera Pergolesi La serva padrona.[7] The Times menulis bahwa "Bliss memperoleh reputasi sebagai tearaway (terjemahan: seseorang yang berperilaku liar atau nekad)" pada saat ia ditunjuk, melalui pengaruh Edwar Elgar, untuk menulis karya simfoni berskala besar (A Colour Symphony) untuk Three Choirs Festival tahun 1922.[5] Karyanya itu diterima dengan baik. Dalam The Manchester Guardian, Samuel Langford menyebut Bliss "jauh dan lebih jauh penulis paling pintar di antara komposer Inggris pada masa kita";[8] The Times sangat memuji karyanya dan berkomentar bahwa simfoni itu memastikan transisi Bliss dari orang muda yang bereksperimen menjadi komposer serius.[9] Elgar, yang menghadiri penampilan pertama, mengeluhkan bahwa karya Bliss itu "modern yang membingungkan."[10] Tahun 1923 ayah Bliss, yang telah menikah lagi, memutuskan untuk berhenti bekerja dan menghabiskan waktunya di AS. Ia dan istrinya menetap di California. Bliss mengikuti mereka dan tinggal di sana selama dua tahun bekerja sebagai konduktor, pengajar, pianis, dan sesekali kritikus.[5] Saat berada di sana ia bertemu dengan Gertrude "Trudy" Hoffmann (1904-2008), putri bungsu dari Ralph dan Gertrude (Wesselhoeft) Hoffmann. Mereka menikah pada tahun 1925. Pernikahan mereka bahagia dan berlangsung hingga akhir hayat. Bliss memperoleh dua orang anak perempuan. Segera setelah menikah, Bliss dan istrinya pindah ke Inggris.[1] Dari pertengahan tahun 1920-an dan Bliss lebih memperdalam tradisi musik Inggris, meninggalkan pengaruh Stravinsky dan modernis Prancis.[11] Ia menerima dua pekerjaan besar dari orkestra Amerika, Introduction and Allegro (1926) untuk Philadelphia Orchestra dan Leopold Stokowski dan Hymn to Apollo (1926) untuk Boston Symphony dan Pierre Monteux.[1] Bliss memulai tahun 1930-an dengan Pastoral (1930). Pada tahun yang sama ia menulis Morning Heroes, sebuah karya untuk narator, paduan suara, dan orkestra, yang ditulis dengan harapan menghilangkan kesan gelap Perang Dunia I: "Meskipun perang telah berakhir selama lebih dari sepuluh tahun, aku masih bermasalah dengan sering mimpi buruk. Semua mimpi itu sama. Aku masih ada di dalam parit dengan beberapa orang, kami tahu bahwa gencatan senjata telah ditandatangani, tetapi kami lupa. Jadi ada satu bagian aku berhadapan dengan orang Jerman. Seolah-olah kami berdua ditakdirkan untuk bertarung hingga mati. Aku biasanya bangun dengan ketakutan."[12] Selama dekade itu Bliss menulis karya-karya untuk solois, termasuk sebuah Kuintet Klarinet untuk Frederick Thurston (1932) dan Viola Sonata untuk Lionel Tertis (1933). Dua karyanya yang dramatis dari dekade ini yang tetap dikenal adalah musik untuk film Alexander Korda tahun 1936 berdasarkan novel H. G. Wells, Things to Come,[5] dan lembaran musik balet untuk skenarionya sendiri didasarkan pada permainan catur berjudul Checkmate. Dengan koreografi oleh Ninette de Valois, Checkmate masih masuk dalam repertoar Royal Ballet tahun 2011.[13] Akhir 1930-an, Bliss tidak lagi dipandang sebagai seorang modernis. Karya-karya juniornya, William Walton dan Benjamin Britten, semakin terkenal dan musik Bliss mulai terlihat kuno.[14][15] Karya terakhirnya tahun 1930-an yang berskala besar adalah Piano Concerto, ditulis untuk sang pianis Solomon, yang mengadakan pertunjukan perdana dunia di World's Fair di New York pada Juni 1939. Bliss dan keluarganya menghadiri pertunjukan itu dan kemudian tinggal di AS untuk berlibur. Saat mereka di sana, pecah Perang Dunia II. Bliss awalnya tinggal di Amerika, mengajar di Universitas California, Berkeley. Ia merasa terdorong untuk kembali ke Inggris untuk melakukan yang ia bisa untuk perang, dan pada tahun 1941, dengan meninggalkan istri dan anak-anaknya di California, ia menyeberangi Atlantik yang berbahaya.[1] Catatan dan referensi
Sumber
|