Aram Andonian
Aram Andonian (bahasa Armenia: Արամ Անտոնեան; 1875 – 23 December 1951) adalah seorang jurnalis, sejarahwan dan penulis asal Armenia. BiografiAndonian lahir Konstantinipel dan beretnis Armenia. Di sana dia menyunting jurnal Armenia Luys (Cahaya) dan Dzaghik (Bunga) dan surat kabar Surhandak (Bentara). Andonian kemudian bertugas di departemen sensor militer Kekaisaran Utsmaniyah.[1] Ia ditangkap atas perintah menteri dalam negeri Kesultanan Utsmaniyah Talat Pasha pada malam 24 April 1915, dan bergabung dengan sejumlah besar tokoh Armenia yang dideportasi dari ibu kota Utsmaniyah. Andonian dideportasi ke Çankırı, kemudian, di tengah jalan, dikembalikan ke Ankara dan dideportasi lagi ke kamp-kamp di Ra's al-'Ayn dan Meskene.[2] Namun, Andonian bertahan di Aleppo di bawah tanah.[3] Ketika pasukan Inggris menduduki Aleppo, seorang pejabat tingkat rendah Turki, Naim Bey bekerja sama dengan Aram Andonian dalam menerbitkan memoarnya, sebuah laporan tentang deportasi orang-orang Armenia.[4] The Memoirs of Naim Bey dipublikasikan di tahun 1920, dan kadang disebut sebagai "Telegram Andonian" atau "Telegram Talat Pasha." Telegram tersebut dimaksudkan sebagai bukti langsung bahwa genosida Armenia pada tahun 1915–1917 adalah kebijakan negara Kesultanan Utsmaniyah. Bukti tersebut dihadirkan pada sidang Soghomon Tehlirian.[5] Menurut Robert Melson, Laporan Andonian mengenai deportasi dan pembunuhan terhadap orang-orang Armenia pasca tahun 1915 sangat penting untuk penelitian pada periode tersebut.[6] Dari tahun 1928 hingga 1951 Andonian memimpin Perpustakaan Nubarian di Paris, dan berhasil menyembunyikan dan menyimpan sebagian besar koleksinya selama pendudukan Jerman di Paris. Andonian juga berupaya mengumpulkan kesaksian saksi mata mengenai genosida tersebut.[7] Ia adalah penulis dari Ilustrasi Lengkap Sejarah Perang Balkan (Vol. 1–5, 1912–1913), yang dipublikasikan dalam bahasa Armenia. Karya
Lihat jugaReferensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar |