Apnea

Apnea (bahasa Belanda: apneu) atau henti napas merupakan suatu kondisi berhentinya proses pernapasan dalam waktu singkat (beberapa detik hingga satu atau dua menit) tetapi dapat juga terjadi dalam jangka panjang.^[1]

Bernapas merupakan suatu aktivitas biologis yang dikendalikan secara otonom oleh pusat pernapasan yang terletak pada batang otak (kumpulan dari saraf yang menghubungkan otak dengan tulang belakang).^[1] Pusat pernapasan mengirimkan sinyal yang akan meregulasi kontraksi diafragma dan dada, dengan mengendalikan kecepatan dan banyaknya udara yang dapat dihirup.^[1] Kegagalan pusat pernapasan untuk mengatur pernapasan normal disebut apnea. Kondisi ini dapat terjadi pada bayi, khususnya yang terlahir prematur dan dapat dideteksi dengan alarm apnea.^[1] Apnea juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kerusakan pada batang otak dan dapat diikuti dengan stroke.^[1] Pada apnea obstruktif, pernapasan dicegah dengan adanya penghalang dalam jalur pernapasan.^[1] Hal ini sering terjadi pada saat tidur sehingga sering disebut sleep apnea, yang akan menghalangi jalur pernapasan bagian atas selama tidur.^[1]

Untuk sleep apnea terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan:

• Penurunan bobot tubuh: Banyak orang yang mengalami sleep apnea memiliki masalah obesitas, dan dengan menurunkan bobot tubuh intensitas mendengkur lebih rendah, sehingga menurunkan terjadinya kasus apnea.^[2]
• Operasi: Operasi yang dilakukan dapat mengurangi intensitas mendengkur, tetapi kurang efektif untuk tipe apnea obstruktif.^[2] Pada anak-anak yang memiliki tonsil yang besar ketika dioperasi dapat menurunkan intensitas masalah tidur.^[2]
• Penggunaan alat yang memberikan tekanan udara positif: Alat ini seperti masker dapat mengurangi intensitas mendengkur.^[2]