Antonio Guido Filipazzi
Antonio Guido Filipazzi (lahir 8 Oktober 1963) adalah seorang Uskup Gereja Katolik Roma. Saat ini, ia menjadi Nunsius Apostolik Takhta Suci Vatikan untuk Polandia, setelah sebelumnya sempat menjabat untuk posisi yang sama di Indonesia dan Nigeria. Ia menguasai beberapa bahasa, di antaranya bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Prancis, dan bahasa Spanyol.[1][2][3] PendidikanSejak lulus, Filipazzi belajar di Fakultas Teologi Italia Utara sejak 1982, mempelajari teologi dan filosofi Katolik. Pembelajaran ini berakhir pada tahun 1987 dengan gelar sarjana muda dalam bidang teologi. Pada tahun 1989, ia memperoleh Salib Suci Athenaeum Romawi, sebagai pemegang diploma hukum kanonik dan pada tahun 1992, ia menjadi doktor dari Salib Suci Athenaeum Romawi dengan gelar Dr. iur. can. KarierPada 14 Maret 1987, Antonio ditahbiskan menjadi diakon oleh Giacomo Barabino, Uskup Auksilier Keuskupan Genova-Bobbio. Pada 10 Oktober 1987, ia menerima Sakramen Tahbisan dari tangan Kardinal Giuseppe Siri dan ia berada dalam klerus Keuskupan Ventimiglia-San Remo. Ia merayakan misa pertamanya sebagai imam pada 11 Oktober 1987 di Gessate. Pada tahun 1989 hingga 1990, ia menjadi imam di Katedral Santa Maria Assunta di Ventimiglia. Ia juga menjadi profesor Hukum Kanonik di Seminari Keuskupan "Pius XI" di Bordighera. Antara tahun 1990 hingga 1992, ia memasuki Universitas Gerejawi Kepausan di Roma. Ia kemudian ditunjuk menjadi menjadi sekretaris kedutaan besar Vatikan di Sri Lanka sampai tahun 1995. Paus Yohanes Paulus II kemudian memberikan gelar kehormatan Chaplain of His Holiness sehingga ia menerima gelar Monsinyur.[4] Sejak 1995 hingga 1998, Filipazzi menjadi Sekretaris Kedutaan Besar Vatikan di Austria. Ia kemudian menjadi sekretaris pertama dan kemudian menjadi penasihat Kedutaan Besar Vatikan di Jerman. Antara tahun 2002 dan 2003, ia mengajar mengenai Hukum Kanonik di seminari "Redemptoris Mater" di Berlin. Pada tahun 2003, ia menjadi Nuntiaturrat untuk Kuria Romawi, di mana ia bekerja hingga tahun 2011 dalam bidang Hubungan dengan Luar Negeri. Pada 22 Oktober 2008, ia menerima gelar Honorary Prelate of His Holiness dari Paus Benediktus XVI. Pada 8 Januari 2011, Paus Benediktus XVI menunjuknya sebagai Uskup Agung Tituler Sutri.[1][5] Tahbisannya sebagai uskup berlangsung pada 5 Februari 2011 di Basilika Santo Petrus, dengan Paus Benediktus XVI sebagai penahbis utama, bersama Kepala Dewan Kardinal Angelo Sodano dan Kardinal Sekretaris Negara Tarcisio Bertone, S. D. B. sebagai uskup ko-konsekrator.[6] Pada kesempatan tersebut, empat Uskup Agung lainnya turut ditahbiskan, yakni: Savio Hon Tai-Fai, Marcello Bartolucci, Celso Morga Iruzubieta, dan Edgar Peña Parra.[6] Pada 23 Maret 2011, ia ditunjuk sebagai Nuncio Apostolik untuk Indonesia, membuat dirinya sebagai Nuntius termuda di jajaran diplomatik Vatikan.[1] Selaku Nuncio, ia juga telah diterima oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP).[7] Pada 26 April 2017, Paus Fransiskus menunjuk Filipazzi untuk menjadi Nuncio Apostolik bagi Nigeria.[8] Sebelum resmi bertugas di Nigeria, ia menahbiskan Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, M.S.C. Sejak 24 Oktober 2017, ia juga ditunjuk menjadi Peninjau Permanen Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS/CEDEAO).[9] Pada 8 Agustus 2023, Paus Fransiskus menunjuk Filipazzi sebagai Nuncio Apostolik untuk Polandia.[10] Gelar
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Antonio Guido Filipazzi.
|