Ansuman
Dalam mitologi Hindu, Ansuman (Sanskerta: अंशुमान्; Aṅ(ŋ)śumān) atau Ansumat (Sanskerta: अन्शुमत्; Anśumat) alias Amsuman, adalah nama seorang raja dari kalangan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia merupakan putra dari Asamanja, dan cucu dari Raja Sagara. Ia memerintah Kerajaan Kosala dengan pusat pemerintahan di Ayodhya. Dalam wiracarita Ramayana yang diceritakan kembali oleh C. Rajagopalachari, Ansuman menyingkirkan ayahnya sendiri yang dianggap tidak waras, sehingga tidak berhak lagi untuk mewarisi tahta. Dalam bahasa Sanskerta, nama Ansuman secara harfiah berarti "Pembawa terang" atau "Pembawa cahaya". KisahKetika Raja Sagara menyelenggarakan Aswamedha Yadnya (upacara korban kuda), kuda yang dipakai sebagai sarana penting bagi upacara tersebut dicuri oleh Dewa Indra. Raja Sagara mengerahkan enam puluh ribu puteranya untuk mencari kuda tersebut. Akhirnya para putera Sagara menemukan bahwa kuda itu berada di dekat Resi Kapila yang sedang bermeditasi. Sebenarnya, Dewa Indra yang cerdik sengaja meninggalkan kuda itu di sana. Karena merasa bahwa sang resi-lah yang telah mencuri kuda tersebut, para putera Sagara membangunkan Resi Kapila. Dengan sorot mata yang memancarkan kemarahan, sang resi membakar keenam puluh ribu putera Sagara dengan sinar matanya.[1] Setelah lama para putera Sagara tidak kembali untuk membawa hasil, Ansuman menelusuri jejak mereka. Ansuman menemukan bahwa kuda tersebut berada di asrama Resi Kapila. Ia senang sekaligus bingung sebab ia melihat tumpukan abu dan tulang yang berserakan di sekitar tempat tersebut. Atas petunjuk dari Sang Garuda, Ansuman tahu bahwa tumpukan abu dan tulang berasal dari jenazah enam puluh ribu pamannya. Garuda memberi saran bahwa hanyalah air Gangga yang turun dari surga yang mampu menyucikan arwah keenam puluh ribu putera Sagara. Beberapa versi mengatakan bahwa Resi Kapila sendiri yang memberi nasihat kepada Ansuman untuk membawa turun sungai Gangga dari surga demi menyucikan arwah para pamannya. Setelah menerima perintah itu, Ansuman kembali ke hadapan Raja Sagara dan menyelesaikan Aswamedha Yadnya yang diselenggarakan oleh sang raja.[1][2] Setelah Raja Sagara wafat, Ansuman menggantikannya. Ansuman memiliki putra bernama Dilipa, dan Dilipa memiliki putra bernama Bhagiratha. Pada masa pemerintahan Bhagiratha, sungai Gangga berhasil diturunkan dari surga.[3] Ansuman lain
Lihat pulaReferensi
|