Anima Christi
Anima Christi adalah sebuah doa kuno kepada Yesus di dalam tradisi Gereja Katolik. Urut-urutan kalimat-kalimat di dalam Anima Christi mempunyai hubungan yang sangat kaya dengan konsep-konsep Katolik yang berhubungan dengan Ekaristi Suci (Tubuh dan Darah Kristus), Pembaptisan (air) dan Sengsara Yesus (Luka-luka Suci).[1] Jean-Baptiste Lully menggubah sebuah Motet berjudul Anima Christi, dan para musisi seperti Giovanni Valentini menampilkannya. TeksTeks bahasa Indonesia merujuk kepada Puji Syukur nomor 212.
SejarahDoa Katolik yang terkenal ini dapat ditelusuri hingga awal abad ke-14 dan kemungkinan ditulis oleh Paus Yohanes XXII, tetapi kebenarannya masih diragukan. Anima Christi secara luas dipercaya disusun oleh Santo Ignasius Loyola, sebagaimana ia meletakkannya pada awal karyanya "Latihan Rohani" dan sering kali merujukkannya. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah, seperti yang telah ditunjukkan oleh banyak penulis, semenjak doa ini telah ditemukan di beberapa buku doa yang ditulis selama masa muda Ignasius dan berada di dalam berbagai manuskrip yang ditulis seratus tahunan sebelum kelahirannya (1491). James Mearns, himnolog (ahli lagu rohani) Inggris, menemukan doa ini di dalam sebuah manuskrip Museum Inggris yang berasal sekitar tahun 1370. Dalam Perpustakaan Avignon, tersimpan sebuah buku doa Kardinal Peter de Luxembourg, yang meninggal dunia pada 1387, yang memuat Anima Christi dalam bentuk yang sama dengan apa yang kita miliki saat ini. Doa ini juga ditemukan terukir di salah satu pintu gerbang Alcazar de Seville, yang membawa kita kembali ke masa Don Pedro Yang Kejam (1350-1369). Doa ini sangat dikenal dan populer pada masa Santo Ignasius Loyola, sehingga ia hanya menyebutnya di dalam edisi pertama "Latihan Rohani"-nya, sebagai bukti bahwa para pembaca atau yang mengikuti latihan tersebut telah tahu akan doa ini. Dalam edisi-edisi berikutnya, doa ini ditulis secara lengkap. Atas dasar anggapan bahwa segala sesuatu di dalam buku tersebut merupakan karya tulis Santo Ignasius itulah, maka kemudian kesannya seakan-akan doa ini merupakan hasil komposisinya. ReferensiSumber
|