Andi Sewang Daeng MuntuHaji Andi Sewang Daeng Muntu atau Hasdam (1903 - 10 Mei 1968) adalah seorang politikus Indonesia kelahiran Kampung Baruwa, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, pada tahun 1903. Ia merupakan tokoh Muhammadiyah dan pernah menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Sulsel.[1] Dalam kepenulisan, ia merupakan Angkatan Pujangga Baru.[2] Riwayat HidupPendidikanMakmur Makka (2019) dalam pengantar buku Pembalasan menceritakan silsilah dari Hasdam. Ia merupakan putra pertama dari Mananggongi Kareng Sawi Karaengta Labakkang Battua Ri Bandong. Ayahnya merupakan Raja di Swapraja Labakkang. Pada usia 6 tahun, ia kemudian pindah ke Labakkang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Di sana menyelesaikan pendidikan formalnya hingga volksschool. Ia meneruskan pendidikan ke vervolgschool di Pangkajene. Setelah tamat, ia terpaksa merantau ke Sumatra Barat mengikuti orang tuanya yang dibuang oleh Pemerintah Hindia Belanda karena orang tuanya dituduh terlibat dalam usaha pemberontakan menentang penjajahan Belanda. Di Sumatra Barat, ia melanjutkan pendidikan di Sumatra Thawalib hingga tamat tingkat Tsanawiyah.[3] Karier PolitikPada pemilihan umum legislatif Indonesia 1955, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Masyumi. Karya Tulis
Kehidupan PribadiDaeng Muntu dikenal aktif dalam bidang pendidikan. Bersama pemuka-pemuka Islam lainnya, dia mendirikan Universitas Muslim Indonesia (UMI). Daeng Muntu meninggal dunia di Labakkang. Dia meninggalkan seorang istri bernama Andi Hudaya Daeng Ngugi dan tiga orang anak, yaitu: Andi Patiri Daeng Matu, Andi Basse Daeng Bannang, dan dr. H. Andi Sofyan Hasdam Sp.SIa.[4] Referensi
|