Andi Pamadengrukka Mappanyompa
Drs. H. Andi Pamadengrukka Mappanyompa (lahir 30 Oktober 1941) adalah ketua Yayasan Kesejahteraan Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua PWRI (Persatuan Wredtama Republik Indonesia) Provinsi Sulawesi Selatan. Menjabat sebagai Bupati Barru, Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 1985-1995.[1] Dia adalah mantan Asisten Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 1998-2002 dan salah satu Tokoh Sulawesi Selatan. Aktif dalam berbagai macam kegiatan sosial, organisasi kemasyarakatan dan kebudayaan, organisasi politik di tingkat nasional. Di bidang politik dia pernah sebagai dewan pembina Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2002-2008. Riwayat Hidup dan PendidikanMasa kecilnya dihabiskan di Pompanua kecamatan Ajangale’ kabupaten Bone sampai SMA. Lahir di Kabupaten Wajo tepatnya pada tanggal 30 oktober 1941 .Andi Pamadengrukka atau biasa dipanggil Petta Baso Adeng melanjutkan kuliahnya ke Yogyakarta di fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1962. Setelah lulus di UGM, dia pun pulang ke kampung halaman menjadi abdi negara (pegawai negeri sipil) pada departemen dalam negeri provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 1986 diangkat menjadi Sekda (Sekertaris Daerah) Kabupaten Pangkep, Namun tahun sebelumnya sempat ditugaskan di kota Dili Provinsi Timor-Timur (Kini negara Timor Leste) pada dinas yang sama. Selanjutnya pada tanggal 5 Maret tahun 1990 sampai dengan 6 April 1995 dipercaya menjadi Kepala Daerah (Bupati) di Kabupaten Barru. Dia terpilih sebagai bupati termuda pada umur 49 tahun di Sulawesi Selatan pada era itu. Hijau Bersih dan Indah (Hibridah) merupakan program unggulan sehingg mampu menaikkan citra Kabupaten Barru pada era tersebut. Pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan[2] dibawah pemerintahan Gubernur Zainal Basri Palaguna dan menjadi Plt Bupati Kabupaten Maros (1998-2000) Karier pekerjaan
Jabatan Organisasi KemasyarakatanKini dipercaya sebagai Ketua PWRI Sulsel[3] merupakan organisasi Persatuan Wredatama Republik Indonesia, disingkat PWRI, adalah organisasi kemasyarakatan di Indonesia tempat berhimpunnya para pensiunan pegawai negeri sipil. Organisasi nirlaba ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 24 Juli 1962 dengan asas Pancasila serta bersifat nasional, mandiri, demokratis, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Selain itu juga aktif di Organisasi kebudayaan Seperti di Forum Kerajaan dan Kelembagaan Adat Sulawesi (FKKAS) sebagai Dewan Pendiri & Pembina, MARS Majelis Agung Raja Sultan (MARS) Indonesia,kerukunan keluarga La Koro Arung Matoa Batara Wajo sebagai dewan pembina. Di nobatkan sebagai Ketua Majelis Keturunan To Manurung organisasi kerajaan Se-Sulawesi oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah pada tanggal 28 Juli 2019.[4] Organisasi ini merupakan wadah silaturahmi antar keluarga, mempersatukan kerajaan dan kedatuan, serta pemangku adat se-Sulawesi Selatan skala nasional dan Internasional, yang sudah mulai pudar dan muncul kerajaan kerajaan fiktif. Kehidupan keluarga & pribadiMenikah dengan Dala We Toeng atau Andi fatimah bau massepe (datu Toeng), putri seorang bangsawan kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone pada tahun 1977 bernama Andi Abdullah Bau Massepe salah satu Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan. Beliau merupakan generasi ke-5 dari Arung Matoa La Koro Batara Wajo[5] dengan nama ayahanda petta baso timurung dan petta tino. Aktif di bidang sosial kemasyarakatan, dan pengembangan kebudayaan bugis dan makassar. Referensi
|