Anang Hermansyah
Anang Hermansyah (lahir 18 Maret 1969) adalah seorang musikus, produser rekaman dan politikus Indonesia. Ia merupakan suami dari penyanyi Indonesia, Ashanty sekaligus ayah dari pemeran dan penyanyi Indonesia, Aurel Hermansyah. Riwayat pendidikan
Kehidupan pribadiPada tanggal 25 Februari 2012 Anang resmi melamar Ashanty.[3] Akad nikah Anang dan Ashanty pun dilangsungkan pada tanggal 12 Mei 2012 bersama 2 anaknya dari Krisdayanti yakni Aurel & Azriel.[4] KarierKarier musikSejak SMA di Kota Surabaya, Jawa Timur, Anang telah tergabung dalam sebuah grup musik. Namun dirinya baru serius bermusik saat kuliah di Universitas Islam Bandung dengan bergabung dalam sanggar milik Doel Sumbang. Anang bahkan sempat membuat rekaman bersama Doel Sumbang, meski akhirnya tidak dipublikasikan. Hermansyah bergabung dengan grup band Kidnap Katrina:[5] Pada tahun 1990, Anang memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan berkenalan dengan Pay Siburian, gitaris BIP yang saat itu masih memperkuat Slank. Melalui Pay, Anang pun masuk dalam lingkungan pergaulan Gang Potlot dan kemudian memperkuat grup Kidnap Katrina yang didirikan oleh Massto[6] (adik Bimbim Slank[7]) dan Koko (kakak dari Kaka Slank[8]). Bersama Kidnap Katrina, Anang menelurkan album self-titled[9] dengan hits nya yang bertajuk "Biru"[10] pada tahun 1993. Menempuh jalur solo: Setelah lepas dari Kidnap Katrina, Anang memutuskan untuk menempuh jalur solo dan mengeluarkan 3 album, antara lain Biarkanlah, Lepas dan Melayang. Setelah 13 Tahun bercerai dengan Krisdayanti, ia merilis albumnya Separuh Jiwaku Pergi. Ia juga berduet dengan Syahrini dalam lagu Jangan Memilih Aku. Lagu ini berhasil mencetak sukses besar. Ia lalu juga menyanyikan lagu duet kedua yang berjudul Cinta Terakhir dengan Syahrini. Tahun 2011 ia mengakhiri duetnya dengan Syahrini dan menggandeng Ashanty sebagai rekan duetnya yang baru. Hubungan mereka berkembang lebih dari sekadar teman duet menjadi sepasang kekasih dan akhirnya menikah. Pasangan Anang dan Ashanty mengeluarkan album yang bertajuk Jodohku dan melahirkan 2 hits Menentukan Hati dan Jodohku. Selain sukses menyanyi, Anang juga menjadi pencipta lagu, aranjer sekaligus produser untuk beberapa penyanyi,termasuk untuk band Ungu (grup musik), sambil mengelola Studio Hijau, studio rekaman miliknya.Tak hanya di dunia seni tarik suara, Anang juga melebarkan sayap di dunia seni peran dengan memproduseri film berjudul "Susahnya Jadi Perawan". Film ini didukung oleh Restu Sinaga, Nova Eliza, Al Fathir Muchtar, Olga Syahputra, Tio Pakusadewo, Julia Perez. Anang bersama sejumlah musisi beken, seperti Indra Lesmana, Abdee Negara, dan Triawan Munaf, bergabung untuk mendirikan portal musik. Portal tersebut diberi nama IM:port[11] (Independent Music Portal). IM:port bertujuan memberi kesempatan kepada semua musisi, baru dan senior, untuk 'menjual' karya-karya mereka secara lebih mudah ketimbang melalui prosedur label yang dikatakannya sebagai 'cukup ruwet.' Karier politikPada pemilu legislatif 1999, Anang usia 30 tahun ke atas masuk Partai Kebangkitan Bangsa oleh Abdurrahman Wahid. Pada pemilu legislatif 2004, Anang usia 35 tahun maju sebagai calon Wakil Presiden Indonesia didampingi sama calon Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid periode 2004–2009 tapi gagal karena Gus Dur masalah kesehatan dan Anang Hermansyah mengurus rumah tangga sama Krisdayanti merawat Aurel Hermansyah dan Azriel Hermansyah waktu kecil. Pemilihan umum presiden Indonesia 2004 : Nomor 1 : Wiranto - Salahuddin Wahid, Nomor 2 : Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi, Nomor 3 : Amien Rais - Siswono Yudo Husodo, Nomor 4 : Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla, Nomor 5 : Hamzah Haz - Agum Gumelar. Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih SBY - JK. Pada pemilu legislatif 2014, Anang maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Timur IV bergabung Partai Amanat Nasional, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 53.559 suara, dan kini ia duduk di Komisi X.[12] Pada tahun 2023, Ia memutuskan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan dan maju sebagai caleg pada daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor). Alasannya adalah mengagumi Bung Karno dan Ganjar Pranowo sekaligus ingin memperjuangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.[13] KontroversiDalam sebuah acara reses dengan kader PAN yang diselenggarakan di Pendapa Kota Tegal, 7 Desember 2014, Anang Hermansyah, mengusulkan agar kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk memperoleh subsidi bahan bakar minyak BBM. Tapi usulan tersebut memunculkan pertentangan di kalangan masyarakat. Seorang pemerhati masalah sosial sekaligus seniman Tegal, Joshua Igho, yang hadir dalam acara tersebut menentang pendapat Anang dengan mengatakan bahwa kartu BPJS berbeda dengan kartu subsidi. Semua warga negara Indonesia, kaya atau miskin, dapat memiliki kartu BPJS sesuai kemampuannya membayar premi.[14] DiskografiAlbum solo
Album duet (2010-2011)
Bersama Kidnap Katrina
FilmografiFilm
Penghargaan dan nominasi
Sejarah elektoral
Referensi
Pranala luar
|