AnalisisAnalisis adalah mengamati aktivitas objek dengan cara mendeskripsikan komposisi objek dan menyusun kembali komponen-komponennya untuk dikaji atau dipelajari secara detail.[1] Kata analisis berasal dari bahasa Yunani Kuno ἀνάλυσις (analysis, "memecahkan" atau "menguraikan" dari ana- "naik, menyeluruh" dan lysis "melonggarkan").[2] Dalam bidang matematika, logika, analisis adalah proses pemecahan suatu masalah kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga bisa lebih mudah dipahami. Dalam bidang kimia, analisis adalah penguraian suatu zat menjadi zat-zat yang lebih sederhana yang menjadi unsur-unsur pembentuknya. Dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan.v Bentuk baku dari istilah ini adalah analisis, yaitu serapan dari bahasa Inggris analysis. Akhiran -ysis bila diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -isis. Bentuk analisis timbul karena pengaruh bahasa Belanda. JenisSecara umum, analisis dibagi menjadi 2 jenis yakni Analisis logika dan Analisis realis.[3] Analisis logikaAnalisis logika merupakan analisis terkait perancangan dengan menjalankan pemecahan sesuatu ke beberapa bagian dapat meliputi keseluruhan atas dasar prinsip tertentu. Analisis ini terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Analisis universal adalah analisis logika dari ketentuan umum ke ketentuan khusus sebagai bagian dari penyusunnya, 2) Analisis dikotomi atau analisis dua kelompok terpisah berupa ketentuan positif dan ketentuan negatif yang diartikan sebagai analisis yang didasarkan atas hukum logika (prinsip eksklusi tertii) dengan prinsip penyisihan jalan tengah.[3] Analisis RealisAnalisis realis merupakan analisis terkait perancangan dengan urutan benda yang didasarkan pada sifat perwujudan bendanya. Analisis ini terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Analisis esensia adalah analisis yang didasarkan pada unsur dasar penyusunnya. 2) Analisis aksidential adalah analisis yang didasarkan pada sifat-sifat yang dalam perwujudannya.[3] TujuanAnalisis sebagai bagian terpenting dalam proses mengkaji data dibutuhkan ketelitian agar tujuan analisis dapat tercapai. Adapun tujuan analisis dapat dibagi empat, yaitu: 1) Mengidentifikasi sejumlah data perolehan dari populasi tertentu. Tujuannya agar suatu kesimpulan untuk menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, 2) Tetapkan tujuan tertentu secara spesifik. Tujuannya agar data terkumpul untuk menunjukkan pemahaman yang lebih spesifik dan lebih mudah dipahami. 3. Menghubungkan sejumlah data perolehan dari lingkungan tertentu. Tujuannya untuk menarik kesimpulan dan mendapatkan pemahaman yang lebih detail dari jumlah data yang diperoleh dari berbagai sumber, sehingga diperlukan analisis lebih lanjut, 4) Memilih langkah-langkah alternatif. Tujuannya untuk mengatasi masalah berdasarkan kondisi dan kebutuhan.[4] MetodeMetode dalam melakukan analisis terhadap data sebelum menarik kesimpulan dapat dibedakan menjadi dua yakni: 1) Analisis data kualitatif merupakan metode analisis yang cenderung dimaknai derajat tinggi (high degree) yang digunakan pada data kuantitatif melalui wawancara dan observasi dengan menjawab pertanyaan seperti apa, mengapa atau bagaimana. 2) Analisis data kuantitatif merupakan metode analisis yang cenderung dimaknai dengan sejumlah bentuk simbol angka atau bilangan.[5] Lihat pulaReferensi
|