Anak ajaib

Mozart mulai menggubah musik pada usia lima tahun.

Anak ajaib atau child prodigy adalah seseorang yang pada usia dini telah mengembangkan satu atau lebih keahlian pada tingkat yang jauh melampaui normal untuk usia mereka.[1] Seorang anak ajaib haruslah anak kecil, atau setidaknya berusia di bawah 18 tahun, dan memiliki keterampilan pada bidang yang menuntut usaha keras dan hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa terlatih.[1][2]

Bakat alam yang dimiliki anak ajaib ditentukan oleh tingkat talenta yang mereka miliki pada usia mereka. Beberapa anak ajaib yang tergolong ekstrem adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Teresa Milanollo dalam musik; Bobby Fischer, Judith Polgar, Magnus Carlsen, Sergey Karjakin, Paul Morphy dan José Capablanca dalam catur; Carl Friedrich Gauss, Shakuntala Devi, Srinivasa Ramanujan, John von Neumann dan Terence Tao dalam matematika; Pablo Picasso dan Wang Ximeng dalam seni; dan Saul Kripke dalam filsafat.[3] Terdapat kontroversi mengenai pada usia berapa dan standar untuk menggunakan istilah anak ajaib.[butuh rujukan]

Dalam bahasa Inggris, istilah Wunderkind (dari bahasa Jerman: “wonder child”) terkadang digunakan sebagai sinonim untuk “prodigy”, terutama di media-media. Wunderkind juga digunakan untuk menyebut orang yang mencapai kesuksesan dan pujian di awal karier mereka sebagai orang dewasa.[4]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b Rose, Lacey (2007-03-02). "Whiz Kids". Forbes. Diakses tanggal 2009-06-07. 
  2. ^ Feldman, David H: "Child Prodigies: A Distinctive Form of Giftedness", National Association for Gifted Children, Gifted Children Quarterly., 1993, 37(4): 188-193.
  3. ^ Charles McGrath (2006-01-28). "Philosopher, 65, Lectures Not About 'What Am I?' but 'What Is I?'". The New York Times. Diakses tanggal 2008-01-23. 
  4. ^ "wunderkind". Diakses tanggal 2012-12-06. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Serial Indonesia

Kembali kehalaman sebelumnya