Amonium klorida
Amonium klorida, adalah senyawa anorganik dengan rumus NH4Cl, berupa garam kristal putih yang sangat mudah larut dalam air. Larutan amonium klorida bersifat asam lemah. Sal amoniak adalah nama alami, bentuk mineral amonium klorida. Mineral ini umum terbentuk pada pembakaran batubara akibat kondensasi gas-gas yang dihasilkan. Mineral ini juga ditemukan di sekitar beberapa jenis lubang vulkanik. Amonium klorida digunakan sebagai bahan penyedap pada beberapa jenis liquorice. Amonium klorida merupakan produk reaksi asam klorida dan amonia. SumberMerupakan produk dari proses Solvay yang digunakan untuk memproduksi natrium karbonat.[3]
Tambahan yang menjadi metode dasar untuk pabrikasi amonium klorida, metode ini digunakan untuk meminimalisir amonia yang dibebaskan pada operasional industri. Amonium klorida disiapkan secara komersial dengan mereaksikan amonia (NH3) dengan asam klorida, baik berbentuk gas maupun larutannya dalam air:[3]
Amonium klorida terdapat secara alami pada daerah vulkanik, membentuk batuan vulkanik pada lubang-lubang pengeluaran uap (fumarol). Kristal terbentuk langsung dari fase gasnya, dan cenderung berusia pendek karena sangat mudah larut dalam air.[8] ReaksiAmonium klorida tampak menyublim pada pemanasan. Namun sesungguhnya, ini adalah dekomposisi menjadi amonia dan gas hidrogen klorida.[3]
Amonium klorida bereaksi dengan basa kuat, misalnya natrium hidroksida, sambil membebaskan gas amonia:
Amonium klorida juga bereaksi dengan karbonat logam alkali pada temperatur yang meningkat, menghasilkan amonia dan klorida logam alkali:
Larutan amonium klorida dalam air dengan konsentrasi 5% (b/b) mempunyai rentang pH antara 4,6 s/d 6,0.[9] Beberapa reaksi amonium klorida dengan bahan kimia lainnya bersifat endotermis. Misalnya reaksinya dengan barium hidroksida, dan pelarutannya dalam air. AplikasiAplikasi utama amonium klorida adalah sebagai sumber nitrogen pada pupuk (mencakup 90% produksi amonium klorida dunia), misalnya kloroamonium fosfat. Tanaman utamanya adalah padi dan gandum di Asia.[10] Amonium klorida pernah digunakan dalam piroteknik pada abad ke-18 tetapi digantikan dengan bahan kimia yang lebih aman dan kurang higroskopis. Fungsinya sebagai donor klor untuk meningkatkan warna hijau dan biru dari ion tembaga dalam nyala api. Penggunaan sekunder adalah untuk menghasilkan asap putih, tetapi karena reaksi dekomposisi ganda yang sangat mudah terjadi dengan kalium klorat menghasilkan amonium klorat yang sangat tidak stabil, membuat penggunaannya menjadi sangat langka.[11][12][13] Karya logamAmonium klorida digunakan sebagai fluks pada preparasi logam yang akan dilapis dengan timah secara galvanis. Fluks membersihkan permukaan logam yang akan diaplikasi dengan cara mereaksikannya dengan oksida logam pada permukaan untuk membentuk klorida logam yang mudah menguap. Untuk fungsi ini, amonium klorida dijual dalam bentuk blok untuk digunakan membersihkan ujung solder besi. PengobatanAmonium klorida digunakan sebagai ekspektoran pada obat batuk. Aksi ekspektorannya disebabkan aksi iritatifnya pada mukosa bronchiale. Ini akan menyebabkan produksi lendir secara berlebihan yang lebih memudahkan batuk. Garam amonium dapat mengiritasi kelenjar perut dan dapat memicu mual dan muntah. Amonium klorida digunakan sebagai zat asidifikasi pada perawatan beberapa alkalosis metabolis, pada uji keasaman mulut untuk diagnosis asidosis renal tubular, untuk menjaga pH urin pada beberapa penderita saluran kemih. MakananDi beberapa negara, amonium klorida, dikenal juga sebagai sal amoniak, digunakan sebagai bahan tambahan makanan dengan kode E510. Umum digunakan sebagai nutrisi ragi pada pembuatan roti. Merupakan suplemen makanan untuk ternak dan merupakan zat gizi pada media ragi dan mikroorganisme. Amonium klorida digunakan untuk memberikan rasa pedas pada permen hitam disebut salty liquorice (sangat populer di negara-negara Skandinavia, terutama Finlandia), memberikan tekstur krispi pada biskuit, dan menambah rasa pada vodka Salmiakki Koskenkorva. Di India dan Pakistan, amonium klorida disebut "Noshader" dan digunakan untuk menambah kerenyahan snack seperti samosas dan jalebi. Di laboratoriumAmonium klorida digunakan untuk menghasilkan temperatur rendah pada penangas dingin (cooling bath).[14] Larutan amonium klorida dan amonia digunakan sebagai larutan penyangga (buffer). Dalam bidang paleontologi, uap amonium klorida terdeposit pada fosil, yang membentuk lapisan tipis kristal halus berwarna putih cemerlang yang bersifat inert, mudah dilepaskan dan tidak berbahaya. Ini menutupi semua pewarnaan fosil, dan jika disinari pada sudut yang tepat akan memberikan efek tiga dimensi pada fotorgrafi. Teknik yang sama digunakan juga pada arkeologi untuk menghilangkan refleksi kaca dan spesimen lainnya pada fotografi. Cumi-cumi raksasa dan beberapa spesies cumi-cumi besar lainnya menjaga gaya apungnya dalam air laut menggunakan larutan amonium klorida yang ditemukan di seluruh tubuhnya dan lebih ringan daripada air laut. Hal ini berbeda dari metode flotasi yang digunakan oleh sebagian besar ikan, yang menggunakan kantong udara. Larutan mempunyai rasa seperti salmiakki dan membuat cumi-cumi raksasa tidak menarik untuk dikonsumsi oleh manusia. Penggunaan lainLarutan amonium klorida ~5% digunakan pada pekerjaan kilang minyak yang mempunyai masalah lempung. Digunakan pula sebagai elektrolit pada batere zinc-karbon. Penggunaan lainnya antara lain shampo rambut, perekat kayu lapis, dan produk-produk pembersih. Di dalam shampo, amonium klorida berfungsi sebagai zat pengikat dalam sistem surfaktan berbasis amonia seperti amonium lauril sulfat. Amonium klorida digunakan dalam industri tekstil dan kulit untuk bahan pewarna, penggelap, percetakan tekstil, dan pengilau kapas. Referensi
Pranala luar
|