Ambulocetus
Ambulocetus (atau "'paus pejalan'") adalah cetacean awal yang mampu berjalan dan juga berenang. ia hidup pada masa Eosen sekitar 50-49 juta tahun lalu. Ia adalah fosil peralihan yang menunjukkan bagaimana paus berevolusi dari mamalia darat. Dengan wujud seperti buaya mamalia sepanjang 3 meter, jelas hewan ini hidup amfibius (tinggal di dekat air), dan kaki belakangnya beradaptasi lebih baik untuk berenang dibanding berjalan di darat, dan mereka biasa berenang dengan menggerakkan tubuhnya secara vertikal, seperti linsang dan paus. Dispekulasikan bahwa para Ambulocetid berburu layaknya buaya, bersembunyi di perairan dangkal dan menangkap mangsa yang kurang waspada. Analisis kimia dari giginya menunjukkan bahwa ia dapat bergerak di antara air asin dan tawar. Ambulocetus tidak memiliki telinga luar. Untuk mendeteksi mangsa di darat, mereka harus menrapatkan kepala mereka ke tanah. Peneliti menyebut Ambulocetus paus awal karena ia memiliki kemampuan beradaptasi dalam air: ia memiliki adaptasi pada hidungnya yang memungkinkannya untuk menelan mangsa di bawah air, dan tulang periotiknya memiliki struktur yang sama seperti paus masa kini, sehingga membuatnya dapat mendengar dengan lebih baik di bawah air. Ditambah lagi, gigi - giginya mirip dengan paus modern. Fosil - fosil Ambulocetus ditemukan di Pakistan oleh seorang antropologis Johannes Thewissen. Saat hewan ini masih hidup, Pakistan Timur membentuk daerah pesisir Laut Tethys kuno. Dalam Budaya PopulerAmbulocetus dapat terlihat dalam film dokumenter Walking with Beasts. Dalam episode 1 ia dikatakan dapat berenang menuju air tawar jauh dari pantai, sekaligus menjelaskan bagaimana ia bisa ada di Jerman, ketimbang daerah aslinya di Pakistan. Dalam novel "Ice Hunt" yang ditulis James Rollins, Ambulocetus hidup (disebut "grendel") ditemukan dalam bongkahan es di arktik. Ia muncul dalam pertunjukan yang bernama National Geographic Evolutions: The Walking Whale dan Prehistoric Park. Lihat juga
Keterangan
Pranala luar
|