Alih aksara Kunrei-shikiKunrei-shiki Rōmaji (訓令式ローマ字 , Romaji Sistem Instruksi Kabinet) adalah salah satu cara menulis (alih aksara) bahasa Jepang dengan menggunakan abjad Latin. Sering cuma disebut Kunrei-shiki dan ditulis sebagai "Kunreisiki" menurut cara penulisan Kunrei-shiki. Kunrei-shiki hanya digunakan penutur asli bahasa Jepang di Jepang dan ahli linguistik yang meneliti bahasa Jepang. Kunrei-shiki sering disebut sistem Monbushō karena merupakan alih aksara yang diajarkan di sekolah-sekolah dasar yang diakui kementerian pendidikan Jepang. Kunrei-shiki telah ditetapkan Organisasi Internasional untuk Standardisasi sebagai ISO 3602. American National Standards Institute (ANSI) memberi rekomendasi pemakaian Kunrei-shiki setelah standar ANSI Z39.11-1972 American National Standard System for the Romanization of Japanese dibatalkan tahun 1994. Kunrei-shiki merupakan perbaikan dari alih aksara lama yang disebut Nihon-shiki (Nipponsiki). Sebagai contoh, kata かなづかい ditulis sebagai kanadukai menurut alih aksara Nihon-shiki, sedangkan menurut Kunrei-shiki ditulis sebagai kanazukai. Dasar hukumKunrei-shiki Rōmaji ditetapkan dengan Instruksi Kabinet No.3 tertanggal 21 September 1937. Di zaman pendudukan Sekutu, Panglima Tertinggi Sekutu membatalkan pemakaian alih aksara Kunrei-shiki, tetapi pemerintah Jepang naik banding dan menetapkannya kembali sebagai Instruksi Kabinet No.1 tertanggal 29 Desember 1954. Pemerintah mewajibkan penggunaan kunrei-shiki dalam "semua penulisan bahasa Jepang pada umumnya," dengan tambahan peraturan yang membatasi penggunaan alih aksara Hepburn dalam hubungan internasional dan sebagainya demi meneruskan tradisi yang sudah lazim.[1] PenggunaanKunrei-shiki tidak mendapat sambutan publik dalam negeri Jepang dan dunia internasional, walaupun telah ditetapkan sebagai alih aksara resmi. Pemerintah Jepang menggunakan alih aksara Hepburn untuk menuliskan nama-nama Jepang dan istilah dalam bahasa Jepang ke dalam abjad Latin. Alih aksara Hepburn tetap merupakan standar de facto yang digunakan untuk menulis nama orang pada paspor Jepang dan papan nama jalan. Di luar Jepang, alih aksara Hepburn tetap dipakai untuk menulis bahasa Jepang dengan abjad Latin. Kunrei-shiki dirasakan tidak intuitif bagi penutur bahasa Inggris. Pengucapan kata "Shinjuku" (ejaan Hepburn) oleh penutur asli bahasa Inggris kemungkinan besar dimengerti orang Jepang, walaupun orang asing tersebut baru pertama kali mencoba dan tidak tahu cara mengucapkan kata "Shinjuku." Tapi percobaan kedua mengucapkan kata "Sinzyuku" (ejaan Kunrei-shiki) kemungkinan besar sulit dimengerti orang Jepang. Tabel alih aksara Kunrei-shiki
Catatan:
Pranala luar |